Mohon tunggu...
Nurmala
Nurmala Mohon Tunggu... -

Bandung, Depok, Amsterdam https://www.facebook.com/nurmala.hatta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kenapa Jokowi Ketemu Suku Anak Dalam di Kebun Sawit?

5 November 2015   19:01 Diperbarui: 9 November 2015   01:05 5777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Kenapa Jokowi Ketemu Suku Anak Dalam di Kebun Sawit? | Photo: nasional.kompas.com"][/caption]Masih ingat kehebohan foto Presiden Jokowi dengan Suku Anak Dalam atau Orang Rimba?

Beberapa komentar di media sosial, misalnya, “kok suku Anak Dalam pakai baju biasa dan bukan pakai cawat?”, “kok mereka ada di kebun sawit dan bukan di hutan?”, ada juga yang komentar, “kok ada bungkus minyak goreng ****** di foto?”. Komentar-komentar ini menurut saya masih kepo dan kritis, karena selanjutnya seperti kita tahu, komentar-komentar yang nyinyir bahkan sarkasis jauh lebih mantap jumlahnya, yang intinya loncat ke kesimpulan bahwa foto-foto Jokowi dengan suku Anak Dalam merupakan foto rekayasa, alias Suku Anak Dalamnya jadi-jadian dan bayaran, tapi kurang jago settingannya, salah lokasi, masa sih di kebun sawit sehingga gampang ketahuan.

Yah, tidak bisa disalahkan juga sih, karena tidak semua dari kita paham siapa itu suku Anak Dalam. Saya justru menyesalkan Kementrian Sosial, Pemprov Jambi, dan Setneg, yang tidak memberikan informasi tentang kondisi terakhir suku Anak Dalam, sehingga menjadi boomerang pada saat foto-foto presiden bersama suku Anak Dalam dipublikasikan.

Q: Siapa sih sebenarnya Suku Anak Dalam?

A: Mereka yang kita kenal sebagai Suku Anak Dalam (mereka sendiri menyebut diri mereka sebagai ‘Orang Rimba’ untuk menunjukan identitas kerimbaan mereka, dan selanjutnya kita akan menggunakan istilah ‘Orang Rimba’) adalah suku asli Jambi yang awalnya wilayah hidup mereka meliputi hampir seluruh wilayah Provinsi Jambi. Sejatinya, Orang Rimba adalah masyarakat yang hidup berpindah-pindah dalam wilayah adat tertentu, dan menghidupi dirinya dengan berburu dan mencari hasil hutan.

Q: Kok ada Orang Rimba di kebun kelapa sawit? Bukankah seharusnya mereka semua ada di dalam hutan?

A: Itu karena sebagian besar hutan di Provinsi Jambi sudah tidak ada. Saat ini hutan di Jambi hanya tersisa di area yang dijadikan taman nasional. Sisanya sudah menjadi areal perkebunan sawit dan permukiman.

Taman Nasional Bukit Dua Belas (TNBD) sudah ditetapkan sebagai wilayah hidup Orang Rimba oleh pemerintah. Tapi, tidak semua Orang Rimba menetap di sini. Proporsi luas taman nasional ini terhadap luas Provinsi Jambi hanya kurang dari 2%. Kelompok Orang Rimba yang menetap di sini umumnya adalah kelompok yang sejak jaman dulu sudah memiliki wilayah territorial di sana. Sisanya, hidup di luar taman nasional ini.

Kalau kita petakan, saat ini ada empat tipe Orang Rimba berdasarkan lokasi tinggalnya:

1. Orang Rimba yang masih tinggal di Taman Nasional Bukit Dua Belas. Taman Nasional Bukit Dua Belas dibagi menjadi beberapa zonasi yang memungkinkan fungsi konservasi sekaligus pemanfaatan berkelanjutan oleh Orang Rimba yang tinggal di dalamnya. Mereka inilah yang masih mudah mendapatkan akses ke sumber daya alam dan mudah menjalankan adat mereka.

[caption caption="Orang Rimba di pintu masuk Taman Nasional Bukit Dua Belas. Photo: sipin/nur"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun