Mohon tunggu...
nls el
nls el Mohon Tunggu... Mahasiswa - menulis karena tugas

Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Uniknya Bilangan 12 dalam Sholat dan Dzikir

1 Mei 2022   11:30 Diperbarui: 11 Mei 2022   11:32 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Matematika adalah ilmu hitung-hitungan dimana dalam mempelajarinya kita dituntut untuk berpikir kritis, inovatif dan konsisten dengan sesuatu. Matematika  biasa disebut ilmu pasti yang mana dalam perhitungan tersebut terdapat rumus-rumus yang pasti. Dalam mempelajari materi matematika dibutuhkan penalaran yang  cukup.

Kehidupan sehari-hari juga tidak terlepas dengan ilmu matematika. Oleh karena itu mempelajari matematika sangatlah penting. Bidang ilmu matematika mencakup topik-topik tentang rumus, struktur berlanjut dari rumus, bilangan, besaran dan perubahannya, dan lain-lain.

Di dalam matematika tidak akan asing dengan kata bilangan.  Bilangan adalah suatu konsep di dalam matematika yang kegunaannya untuk pengukuran dan pencacahan. Untuk konsep bilangan sendiri selama bertahun-tahun telah terjabarkan dan  terbagi oleh beberapa jenis misalnya bilangan positif, bilangan negatif, bilangan nol, bilangan rasional, bilangan irasional, dan bilangan kompleks. Suatu Bilangan dapat disebut juga sebagai angka.

Kita ketahui jumlah rakaat pada shalat wajib 5 waktu ada 17 rakaat yang terdiri dari 2 rakaat  sholat Shubuh, 4 rakaat sholat Dhuhur, 4 rakaat sholat Ashar, 3 rakaat  sholat Maghrib, dan 4 rakaat sholat isya'. Pembagiaan sholat 5 waktu tersebut terjadi banyak penafsiran. Diantara sholat 5 waktu terdapat sholat yang paling utama disebut dengan sholat wustha. Dalam Al-qur'an disebutkan bahwa Allah menyuruh kita untuk selalu menjaga sholat tengah atau sholat wustha. Allah berfirman pada QS Al Baqarah ayat 238

"Peliharalah semua sholat dan sholat wustha. Dan laksanakanlah (sholat) karena Allah dengan khusyuk." (QS Al Baqarah 238)

Para ulama menafsirkan yang dimaksud sholat wustha pada ayat ini adalah sholat Ashar. Hal tersebut terbukti pada ilmu pengetahuan modern. Al wustha artinya hal yang paling tinggi, dimana Allah berfirman jika kita ingin menjaga sholat wajib 5 waktu sedang ia dalam kesulitan maka ia harus memulai dengan sholat tengah (sholat Ashar).

Lalu apa hubungannya struktur bilangan 19 pada sholat dan dzikir? yang tentunya akan menjelaskan alasan uniknya bilangan 19 terkait rakaat sholat, sholat wustha, dan bacaan dzikir setelah sholat.

Ternyata rakaat-rakaat sholat memenuhi pola struktur bilangan 19. Hal tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.

Struktur 1

Seperti yang dijelaskan bahwa jumlah rakaat sholat wajib 5 waktu ada 17 yang terdiri sholat Shubuh 2 rakaat, sholat Dhuhur 4 rakaat, sholat Ashar 4 rakaat, sholat Maghrib 3 rakaat, dan sholat Isya'4 rakaat. Jika rakaat-rakaat tersebut dijajarkan akan menjadi bilangan 24434. Yang ternyata bilangan 24434 adalah kelipatan suatu bilangan yaitu 19

Shubuh

Dhuhur

Ashar

Maghrib

Isya'

2

4

4

3

4

24434=1286  19

Kita perhatikan letak sholat ashar pada  rakaat yang telah dijajarkan. Dapat dilihat letak sholat Ashar berada pada posisi tengah sehingga kombinasi 24434 adalah kelipatan 19. Dengan demikian jelaslah yang dimaksud sholat wustha yaitu sholat Ashar.

Jika digit pada hasil 24434  yang terbagi habis oleh 19 dijumlahkan maka diperoleh

1+2+8+6=17

Hal ini selaras dengan jumlah rakaat sholat wajib 5 waktu yaitu 17.

2+4+4+3+4=17

Bagaimana menurut Anda? Apakah ini sebuah kebetulan atau semua ini sudah di desain sesuai rencana? Tentunya Anda dapat merasakan sendiri dengan hati yang dalam.

Struktur 2

Rakaat-rakaat pada sholat wajib 5 waktu yaitu bilangan 2, 4, 4, 3, dan 4. Kita cari kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari bilangan tersebut, diperoleh

12 : 2 = 6

12 : 4 = 3

12 : 4 = 3

12 : 3 = 4

12 : 4 = 3

Jika hasil bilangan dijumlahkan akan diperoleh

6+3+3+4+3=19

19=1 9

Dimana hasilnya kita lihat adalah kelipatan 19.

Pada dzikir, ada sebuah hadist yang diriwayatkan oleh muslim, disebutkan bahwa Rasulullah SAW berkata: "Barangsiapa yang pada setiap selesai shalat membaca Subhanallah 33 kali, Alhamdulillah 33 kali, Allahu Akbar 33 kali yang jumlahnya 99, dan melengkapinya dengan 100, membaca La ilaha illallah wahdahu la syarikalahu lahul mulku wa lahulhamdu wa huwa ala kulli syaiin qadir, maka dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan" (HR Muslim)

Dalam hadist diatas muncul anggapan menjadi dua versi dalam melakukan dzikir setelah sholat. Versi yang pertama membaca Subhanallah 33 kali, Alhamdulillah 33 kali, Allahu Akbar 33 kali, dan La ilaha illallah wahdahu la syarikalahu lahul mulku wa lahulhamdu wa huwa ala kulli syaiin qadir sebanyak 1 kali. Untuk versi kedua membaca Subhanallah 33 kali, Alhamdulillah 33 kali, Allahu Akbar 33 kali, dan La ilaha illallah sebanyak 100 kali. Kedua versi tidak ada yang salah, dapat dikaitkan dengan struktur bilangan 19 sebagai berikut.

Struktur 1

Versi yang pertama membaca Subhanallah 33 kali, Alhamdulillah 33 kali, Allahu Akbar 33 kali, dan La ilaha illallah wahdahu la syarikalahu lahul mulku wa lahulhamdu wa huwa ala kulli syaiin qadir sebanyak 1 kali. Jika digit pada versi pertama dijajarkan akan menjadi 3333331, lalu kita jumlahkan diperoleh

3+3+3+3+3+3+1=19

Struktur 2

Versi kedua membaca Subhanallah 33 kali, Alhamdulillah 33 kali, Allahu Akbar 33 kali, dan La ilaha illallah sebanyak 100 kali. Jika digit pada versi kedua dijajarkan akan menjadi 333333100, kemudian kita jumlahkan diperoleh

3+3+3+3+3+3+1+0+0=19

Kedua versi sama-sama menghasilkan kelipatan 19. Hal ini dapat mempertegas bahwa kedua versi tidak ada yang salah.

            Sholat wajib yang dibagi 5 waktu. Bilangan 5 merupakan bilangan prima urutan ke-3 setelah  2 dan 3. Bilangan 5 juga urutan ke-3 dari bilangan ganjil setelah 1 dan 3.

Bilangan prima: 2, 3, 5, 7, 11.....

Bilangan ganjil: 1, 3, 5, 7, 9......

Dengan demikian berdasarkan konsep matematika diperoleh 5 dengan 33 yang artinya sholat wajib sebanyak 5 kali dengan dzikir sebanyak 33 kali.

Sholat wajib yang terdiri dari 17 rakaat. Dapat kita analisis bilangan 17 adalah bilangan prima urutan ke-7 dan bilangan ganjil urutan ke-9. (lihat urutan di bawah ini)

Bilangan prima: 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17 .....

Bilangan ganjil: 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15, 17 ......

Dengan perhitungan matematika akan diperoleh

17+7+9=33

Menurut perhitungan di atas, dapat disimpulkan sholat wajib 5 waktu yang terdiri dari 17 rakaat akan selalu bertemu dengan bilangan 33.

Betapa uniknya bilangan 19 pada sholat dan dzikir. Karena pada dasarnya Al-Qur'an telah di susun sedemikian indahnya. Maka dari itu kita dituntut untuk berpikir kritis dalam mempelajari matematika.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun