Pendidikan anak usia dini bukanlah hal yang asing yang pernah kita dengar. Pendidikan anak usia dini sangat diperlukan untuk perkembangan kehidupan seorang anak karena pada masa anak-anaklah kita harus menanamkan nilai-nilai positif untuk menyambut kehidupan masa depan mereka agar lebih baik dari orangtuanya. Tidak akan ada orangtua yang ingin melihat anaknya buta kan pengetahuan. Oleh karena itu, saat ini banyak anak yang masih berusia belum mencapai standar pendidikan sudah disekolahkan di PAUD. Hal tersebut merupakan sebuah dobrakan baru bagi pemerintah, untuk memperhatikan anak usia dini, karena kepada siapa lagi kita berharapa akan kemajuan bangsa ini jika bukan kepada generasi emas penerus cita-cita bangsa.
Hal terpenting yang perlu diperhatikan adalah tidak akan ada pendidikan yang lebih baik dari pendidikan yang diberikan orangtua, sebagus apapun pendidikan dluar rumah tidak akan sama dengan pendidikan yang diberikan orangtua. Ketika terdapat anak usia dini yang tidak mendapatkan pendidikan dari orangtua karena suatu hal, maka pergaulannya akan berbeda dengan anak yang benar-benar diperhatikan orangtuanya. Mereka cenderyung lebih bebas melakukan apa yang mereka inginkan, mereka lebih dewasa dalam mengambil suatu keputusan. Berbeda dengan anak yang selalu diawasi orangtuanya, mereka lebih berhati-hati dalam bertindak dan selalu memperhatikan batasan-batasannya.
Pada dasarnya semua pendidikan sama, tergantung pada masing-masing pribadi cara menyikapinya. Ketika anak yang ada dalam pengawasan orangtua tetapi dimanjakan tidak akan lebih baik daripada anak yang disekolahkan di PAUD yang bisa mengenal lingkungan dan bersosial terhadap teman sebayanya. Oleh karena itu, anak usia dini ini harus benar-benar diberikan pengawasan dan pengawas harus bisa memfiltrasi mana yang cocok atau tidak untuk anak usia dini.
Salah satu tempat pendidikan anak usia dini adalah taman kanak-kanak. Tempat ini berpusat pada anak menekankan pendidikan anak secara utuh: secara khusus, perhatian diarahkan pada variasi individual, proses belajar, dan pentingnya bermain dalam perkembangan. Pendekatan Montessori mengijinkan anak-anak untuk memilih berbagai aktivitas yang tersedia sementara guru bertindak sebagai fasilitator. Praktik yang disesuaikan dengan perkembangan memfokuskan pada pola-pola tipikal anak ( kesesuaian usia ) dan keunikan setiap anak ( kesesuaian Individual ). Praktik-praktik semacam itu jauh berbeda dari praktik yang tidak disesuaikan dengan perkembangan, yang mengabaikan pendekatan secara konkrit, langsung dalam belajar.
Di dalam kurikulum pendidikan masa kanak-kanak awal, terdapat sejumlah kontroversi. Yang satu merupakan penganjur pendidikan konstruktif yang berpusat kepada anak, sementara yang lain adalah penganjur pendekatan akademik instruktif. Kontroversi lain memfokuskan pada hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan prasekolah. Beberapa orangtua dapat mendidik anak-anak kecil dengan cara yang sama-sama efektif seperti yang dilakukan oleh sekolah; meskipun demikian kebanyakan orangtua tidak memiliki ketrampilan, waktu, dan komitmen untuk melakukan hal itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H