Mohon tunggu...
Wiwit Nur Lestari
Wiwit Nur Lestari Mohon Tunggu... -

Hujan Bulan Juni\r\n\r\n\r\ntak ada yang lebih tabah\r\ndari hujan bulan Juni\r\nDirahasiakannya rintik rindunya\r\nkepada pohon berbunga itu\r\n\r\nTak ada yang lebih bijak\r\ndari hujan bulan Juni\r\nDihapusnya jejak-jejak kakinya\r\nyang ragu-ragu di jalan itu\r\n\r\nTak ada yang lebih arif\r\ndari hujan bulan Juni,\r\ndibiarkannya yang tak terucapkan\r\ndiserap akar pohon bunga itu\r\n\r\n-Sapardi Djoko Damono-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Simpul-simpul

27 Februari 2012   08:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:54 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dear sang

Di tempat bahagiamu

Apakah kau memahami kekinian, bebisikan bayu menjelma riuh. Ada genta yang berdentang sepengatahuanku tetapi tak diwartakan oleh bibir metsua. Tetapi derak pepohonan dan tarian rintik menjelaskannya padaku. Alam inilah kawanku nan sejati, sesaat ketika ku lepaskan ikatan antara aku dan jiwa-jiwa, pintaku pada jiwa bumi yang ramah hanya satu, mewartakan tentang jiwa-jiwa yang ku urai itu. Seperti pintaku pada Roh Agung mengenai kebenaran dari setiap ikatan. Ikatanku dan mereka, seperti simpul yang sayangnya tak mati, getaran-getaran terkadang sampai secepat bibir yang tadinya kelu, secepat bayu yang berlari, yang ada dan menghilang. Ah, dengan menutup mata aku melihat senyum serenade nan mempesona itu, dan secercah cahaya kecil disisinya. Sebuah jiwa cantik yang bersinar kuat dan mengalir, bukan air seperti milikku, lebih mirip tanah yang mantap. Ya, wangi tanah yang manis, semoga pohon berbunga itu menyenandungkan melodi lebih indah dari yang pernah ku dengar dan melahirkan tunas-tunas baru. Sang, apakah kau merasakan juga, debaran yang jauh, melintasi waktu esok yang rapuh, tempat sosok jiwa akan hidup, darahnya yang hidup didalam aku. Suatu waktu nanti, hujan tak hanya menghadirkan badai tetapi juga pelangi.

Btzg,311211

Salam hangat,

Serenity

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun