Beberapa masalah pada kelopak mata biasanya timbul pada orang yang sudah lanjut usia. Namun dengan maraknya tren kecantikan kelopak mata, tak bisa dipungkiri bahwa anak muda terutama wanita berlomba-lomba dalam memperindah kelopak mata, walaupun tanpa disertai adanya kelainan atau penyakit pada mata mereka)
Dengan bertumbuhnya berbagai klinik kecantikan untuk memperbaiki kelopak mata di Indonesia, dokter yang menyelesaikan fellowship Reconstructive, Oculoplasty & Oncology di Prince of Wales Hospital Hong Kong-Chinese University of Hongkong, Throid Eye Disease di Thyroid Eye Clinic- Prince of Wales Hospital Hong Kong, fellowship Onkologi Mata di RSUP Cipto Mangunkusumo (FK UI) serta fellowship ROO di Jakarta Eye Center ini menghimbau agar masyarakat jangan asal pilih tempat. Pastikan tempat yang dikunjungi memiliki lisensi serta dokter spesialis okuloplasti yang terpercaya.
Iklan klinik kecantikan yang memberikan iming-iming bahwa masalah kelopak mata dapat diatasi dalam waktu singkat memang tampak menggiurkan dan sukses memikat. Namun, sebaiknya masyarakat jangan mudah terbuai oleh iklan yang berlebihan. Apalagi jika menyangkut medis, prosesnya begitu kompleks dan harus memenuhi standar operasional medis yang pasti mengedepankan keselamatan, keamanan dan kenyamanan pasien. Dr. Ardining mengingatkan agar masyarakat  jangan mudah terbuai dengan iklan karena kebutuhan fungsional jauh lebih penting,.
Dr. Ardining mengungkapkan, faktanya, ia kerap menemui kasus pada pasiennya yang bermasalah setelah melakukan tindakan bedah plastik yang "menyulap" Â kelopak matanya agar tampak lebih besar karena terpikat dari iklan. Alih-alih kelompak matanya lebih besar, malah mengalami berbagai risiko yang lebih buruk, mulai dari infeksi, pendarahan, iritasi bahkan kebutaan.
Kondisi ini sungguh memprihatinkan. Makanya, dr Ardining dalam berbagai kesempatan, selalu mengingatkan masyarakat agar lebih "aware" terhadap dampak medis dari pembedahaan yang bukan dilakukan oleh ahlinya.
 "Penanganan oleh dokter mata yang tepat dan prosedur medis yang sesuai adalah kuncinya. Proses tindakan juga tidak bisa dilakukan secara langsung begitu saja. Pasien harus melakukan konsultasi terlebih dahulu pada dokter okuloplasti sehingga penanganan antara satu pasien dengan pasien lain akan berbeda," papar dr. Ardining.
Sebelum pembedahan, mereka juga akan diperiksa terlebih dahulu apakah memiliki penyakit darah tinggi, diabetes ataupun penyakit lainnya. Semua screening dilakukan dengan teliti dan hati-hati agar tindakan pembedahan yang akan diterapkan dapat berjalan dengan aman dan lancar.
Menurutnya, di JEC sendiri, para dokter Okuloplasti wajib mengikuti fellowship dan aktif dalam berbagai seminar untuk mengikuti perkembangan teknologi kedokteran.
Sebagai dokter okuloplasti yang telah berpengalaman lebih dari 5 tahun di JEC, dr. Ardining menyampaikan harapannya kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dan aktif mencari tahu dengan cermat sebelum memutuskan tindakan pembedahan.
"Mata adalah jendela dunia. Dengan vitalnya peran kelopak mata, saya berharap semoga masyarakat semakin sadar dalam menjaga kesehatan mata sehingga dapat lebih optimal menjalani produktivitas sehari-hari." tutur dr. Ardining.
Mata cantik sah-sah saja, tetapi mata sehat lebih membuat kita bahagia.