Mohon tunggu...
Noval Kurniadi
Noval Kurniadi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Speaking makes words, writing makes wor(l)ds

Passion is the fashion for ur ACTION. Passion without action is NO MENTION! | Kontributor wikipedia | www.valandstories.com | Novalku@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Tuma

7 Maret 2020   08:47 Diperbarui: 7 Maret 2020   08:48 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Albert pergi ke pinggir. Ia lalu memperhatikan ke sekeliling pria gondrong. Ternyata Lapangan Bhakti Jaya sudah ramai dipadati oleh para peserta kontes musik dalam rangka menyambut Hari Musik Nasional 2020. Mereka mengenakan atribut masing-masing lengkap dengan peralatan musiknya. Tak lama kemudian Albert kembali menghampiri si mama beserta saudara-saudaranya lalu ia menceritakan apa yang sedang terjadi. 

"Si pria gondrong sudah hadir di kontes musik. Sepertinya sebentar lagi kita akan mendengarkan alunan musiknya." 

Di detik-detik seperti  itu, A-J tak melakukan apapun. Mereka hanya berkumpul mengeliling mama sembari mendengarkan musik demi musik yang dimainkan oleh para peserta kontes musik. Sampai akhirnya tiba giliran bagi si pria gondrong untuk memainkan musiknya, kondisi mama kian melemah. Mereka pun memeluk si mama sembari berpegangan satu sama lain. 

"Lagu yang akan saya nyanyikan berikut ini berjudul "Cinta" karya Melly Goeslaw. Lagu ini dimainkan oleh Melly Goeslaw featuring Krisdayanti. Selamat menikmati hadirin sekalian!" jelas si pria gondrong di hadapan dewan juri dan peserta lainnya. Ia tampil dengan penuh percaya diri. 

Melly Goeslaw dan Krisdayanti (dok. Bintang)
Melly Goeslaw dan Krisdayanti (dok. Bintang)

Jreng.. jreng.. jreng.. 

Si pria gondrong mulai memetik senar gitarnya. Musik pun memasuki intro. Kemudian ia mulai menyanyikan lirik lagunya.

Menapak jalan yang menjauh
Tentukan arah yang kumau
Tempatkan aku pada satu peristiwa
Yang membuat hati lara
 

Di dekat engkau aku tenang
Sendu matamu penuh tanya
Misteri hidup akankah menghilang?
Dan bahagia di akhir cerita
 

Cinta, tegarkan hatiku
Tak mau sesuatu merenggut engkau
Naluriku berkata tak ingin terulang lagi
 

Kehilangan cinta hati
Bagai raga tak bernyawa
 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun