Mohon tunggu...
Noval Kurniadi
Noval Kurniadi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Speaking makes words, writing makes wor(l)ds

Passion is the fashion for ur ACTION. Passion without action is NO MENTION! | Kontributor wikipedia | www.valandstories.com | Novalku@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Bad Boys For Life", Film Pertama yang Tayang di ScreenX pada 2020

28 Januari 2020   23:40 Diperbarui: 28 Januari 2020   23:45 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nonton film di bioskop dengan layar 2 dimensi adalah hal yang biasa. Tapi apa jadinya jika nonton di bioskop dengan layar 270 derajat? Wah, tentu jadi pengalaman yang mengesankan! Itulah sensasi yang saya rasakan saat menonton film "Bad Boys for Life" yang sedang tayang di CGV baru-baru ini.

Kebetulan CGV sedang menghadirkan film ini dalam format ScreenX. Dikutip dari website CGV, ScreenX sendiri adalah platform sinematik imersif multi proyeksi pertama di dunia yang memberikan pengalaman menonton 270 derajat.

Melalui teknologi ini, kita enggak sekadar menonton film aja, melainkan seolah menyatu dengan cerita yang disajikan karena tayangan hadir hingga ke dinding yang terletak di samping kiri dan kanan ruang teater.

Menariknya, belum banyak negara yang menerapkan format ini. Selain Indonesia, ada pula Thailand, Korea Selatan, Tiongkok dan Amerika Serikat yang telah memiliki teknologi layar 270 derajat. Sementara di Indonesia, terobosan ini baru ada di CGV.

Adapun harga tiket film di ScreenX bervariasi. Biasanya berkisar Rp70.000-Rp100.000 tergantung hari penayangan.

Sebenarnya ini bukan kali pertama saya menonton dalam format Screen X. Sebelumnya saya juga pernah menonton "Black Panther" dalam format yang sama. 

Namun berhubung saya sudah lama enggak nonton di layar 270 derajat dan pengen merasakannya lagi, maka saya pun memutuskan untuk menontonnya kembali. 

Hal itu karena hanya film-film tertentu saja yang bisa disaksikan dalam format ScreenX dan "Bad Boys for Life" adalah satu di antaranya. Apalagi, "Bad Boys for Life" tercatat sebagai film pertama yang tayang di ScreenX pada 2020 di Indonesia. So, menyaksikan film ini bakal jadi pengalaman unik bagi yang belum pernah mencobanya.

"Bad Boys for Life" sendiri adalah sekuel dari "Bad Boys" (1995) dan "Bad Boys II" (2003). Film ini berkisah tentang persahabatan dua orang polisi Miami yakni Mike Lowrey (Will Smith) Marcus Burnett (Martin Lawrence). Adapun sutradaranya adalah Adil El Arbi dan Billal Falah.

Suatu hari Marcus menyatakan bahwa ia ingin pensiun dari kepolisian. Namun Mike justru melarangnya. Mike ingin agar sahabatnya itu tetap bertugas di kepolisian.

Namun lantaran berbeda pendapat, Mike kemudian mengajak Marcus bertaruh dengan melakukan kompetisi lari. Jika Mike menang, maka Marcus tidak boleh pensiun. Namun jika Marcus yang menang, maka pensiun adalah keputusan finalnya.

Nah, di saat lari-larian itulah konflik muncul. Tiba-tiba Mike ditembak oleh seorang pengendara motor sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.

Keanehan muncul karena ternyata Mike bukan satu-satunya korban. Selepas dirinya, korban-korban lain juga berjatuhan yang disebabkan oleh penembakan seorang pria.

Sejak itu AMMO, sebuah tim khusus yang ada di bawah pihak kepolisian yang diketuai oleh Letnan Rita (Paula Nonez) tak tinggal diam. Mereka pun berupaya mencari tahu siapa dalang dari tragedi ini.

Mike yang geram dengan insiden ini kemudian berupaya untuk ikut campur. Kendati ia telah dilarang untuk terlibat pada kasus yang menimpanya, ia tak peduli. Ia ingin segera menangkap siapa pelakunya.

Untuk menyukseskan misinya, ia kemudian meminta bantuan kepada Marcus untuk mengusut kasus ini. Semula Marcus tidak mau karena telah berjanji kepada tuhan untuk tidak melakukan kekerasan lagi jika Mike diselamatkan. Namun karena teringat dengan prinsipnya yakni "Bad Boys for Life", ia pun mengiyakan ajakan Mike.

Lantas, siapakah penembak Mike? Mampukah mereka menangkap si pelaku? Kenapa ia menembak Mike dan korban-korban lainnya? Apa pula motifnya? Semuanya akan terungkap di "Bad Boys for Life".

Dari segi cerita, "Bad Boys For Life" merupakan cerita yang seru, tapi bukanlah film yang istimewa. Bukan juga film yang buruk. Setidaknya saya masih bisa menikmatinya.

Kekurangannya hanya terletak pada unsur drama yang disisipkan di akhir cerita yang menguak hubungan antara Mike dengan pelaku penembakan. Menurut saya terkesan lebay dan dipaksakan seperti sinetron.

Namun dengan adanya format layar 270 derajat, film ini amat sayang untuk dilewatkan. Selain karena masih sangat jarang film yang mendukung format ini, hadirnya adegan kejar-kejaran yang terlihat nyata membuat kita seolah terlibat di dalamnya membuat merasa terhibur. 

Skor: 6.5/10.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun