Tragedi yang terjadi di Flannan Isles 119 tahun silam ternyata menginspirasi sejumlah seniman dalam menghasilkan sebuah karya. Salah satunya ditunjukan oleh seorang penyair bernama Wilfrid Wilson Gibson. Pada 1912 ia  menulis sebuah sajak berjudul "Flannan Isle" yang merujuk pada kursi-kursi yang terbalik dan makanan yang tidak dimakan yang menunjukkan bahwa para penjaga mercusuar terganggu.
We only saw a table spread
For dinner, meat, and cheese and bread;
But, all untouch'd; and no-one there,
As though, when they sat down to eat,
Ere they could even taste,
Alarm had come, and they in haste
Had risen and left the bread and meat,
For at the table head a chair
Lay tumbled on the floorÂ
Beda dengan Wilson, beda pula dengan Keith McCloskey. Ketimbang membuat sajak, ia justru memilih menjadikan inspirasi kisah di Flannan Isles sebagai subjek penelitian di bukunya yang berjudul "The Lighthouse: The Mystery of the Eilean Mor Lighthouse Keepers". Buku yang dijual di Amazon ini terbit pada 2014.
Menariknya, film ini menggunakan 3 nama tokoh seperti kejadian aslinya, yakni Thomas Marshall yang diperankan oleh Peter Mullan, James Ducat yang diperankan oleh Gerard Butler dan Donald MacArthur yang diperankan oleh Connor Swindells.
James dkk. awalnya hendak menyelamatkan si pria tersebut. Namun lantaran Donald telah memeriksanya dan ia menduga bahwa pria tersebut sudah meninggal dunia, maka ia memutuskan untuk membawa sebuah kotak yang ditemukan di dekat sekoci. Ia mengikatkan kotak pada seutas tali untuk kemudian diangkat ke atas oleh James dan Thomas.
Seketika Donald merasa bersalah. Ia tak menyangka bahwa ia telah membunuh seseorang, padahal ia hanya bermaksud melindungi diri sendiri. Sebagai sesama rekan kerja, James dan Thomas berusaha menenangkannya. Keadaan berangsur reda. Namun sejak diketahui bahwa isi kotak tersebut adalah emas batangan dan masing-masing dari mereka ingin menguasai emas tersebut, konflik pun kian memanas. Mereka tidak sadar bahwa menyimpan sesuatu yang bukan milik mereka ternyata lambat laun membawa mereka pada malapetaka.
Apa yang terjadi selanjutnya dan apa yang akan mereka lakukan dengan kotak berisi emas tersebut? Nah, itulah premis yang akan diungkap dalam "The Vanishing". Sebagai sutradara, Kristoffer Nyholm seakan mengajak kita menjelajah waktu mengenali 3 penjaga mercusuar di Flannan Isles lebih dari satu abad silam.
Menurut saya film ini menarik. Selain karena adanya unsur inspirasi dari kisah nyata, juga karena karakter masing-masing tokohnya. Bagaimana antartokoh mengatasi ketakutan dirinya sendiri dan bergulat dengan pikirannya masing-masing setelah insiden penemuan kotak emas menjadi sesuatu yang menarik untuk diperhatikan, mulai dari Thomas si pengatur, James yang emosional dan Donald si polos. Hal itu wajar karena film berdurasi 1 jam 47 menit ini mengusung genre psychological thriller, yang artinya unsur ketegangan ditimbulkan dari sisi psikologis masing-masing tokoh.