Keren!
Itulah kesan yang saya dapatkan begitu mengunjungi Museum Pertanian Republik Indonesia yang terletak di Kota Bogor ini. Di sana saya tak hanya dapat belajar banyak tentang pertanian Indonesia dan dunia, namun juga dapat berswafoto ria dengan berbagai tampilan gambar dan replika yang instagrammable abis. Â
Museum Pertanian? Eh, emang ada ya di Indonesia?
Ada dong! Mungkin masih banyak orang yang belum familiar dengan museum yang satu ini. Hal itu wajar soalnya Museum Pertanian baru diresmikan hari ini, tepatnya pada Senin, 22 April 2019. Dengan mengusung tagline "Bertolak dari Masa Lalu, Menapak ke Masa Depan (Connecting the Past through the Future), Â Museum Pertanian diharapkan mampu menarik minat generasi milenial untuk mengenal atau bahkan berminat terjun ke dunia pertanian.
Peresmian Museum Pertanian turut dihadiri oleh para Menteri Pertanian di periodenya masing-masing, di antaranya adalah Sjarifuddin Baharsjah (Menteri Pertanian Indonesia periode 1993-1998), Anton Apriyantono (Menteri Pertanian 2004-2009), Suswono (Menteri Pertanian 2009-2014) dan Rusman Heriawan (Wakil Menteri Pertanian 2011-2014). Merekabersama tokoh pertanian lainnya adalah para penggagas dari berdirinya Museum Pertanian.
Selain para tokoh dari Kementerian Pertanian, acara peresmian juga turut dihadiri oleh beberapa perwakilan dari negara-negara sahabat. Melalui peresmian ini saya baru tahu bahwa ternyata Pemerintah Belanda turut mendukung Museum Pertanian lho! Hal itu ditandai dengan adanya penyerahan piagam yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian kepada perwakilan dari Belanda. Wow!
Dalam acara tersebut, seharusnya Menteri Pertanian Amran Sulaiman turut hadir. Namun lantaran berhalangan karena ada tugas kenegaraan, maka sambutan pada peresmian diwakili oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian yakni Syukur Irwanto.Â
Berawal dari Perkumpulan Pensiunan
Setiap tempat memiliki sejarahnya masing-masing. Tak terkecuali dengan Museum Pertanian. Seperti kata Soekarno tentang Jasmerah alias "jangan sekali-sekali melupakan sejarah", ada baiknya yuk kita kenali sejarah singkatnya juga!Â
Museum Pertanian terletak di area yang sama dengan Museum Tanah. Dulunya, tempat itu merupakan gedung Laboratorium Voor Agrogeologie en Grond Onderzoek atau Laboratorium Penelitian Agrogeologi yang telah ada sejak zaman Pemerintahan Belanda pada 1900. Kemudian pada 29 September 1988 pemerintah melalui Kementerian Pertanian 'menyulapnya' menjadi Museum Tanah.
Kemudian pada 28 Februari 2018 Prof. Sjarifudin Baharsjah sebagai Menteri Pertanian periode 1993-1998 didampingi oleh Justika Baharsjah yang tak lain adalah Menteri Pertanian periode 1998 menyampaikan gagasan tentang pembukaan Museum Pertanian dalam sebuah perkumpulan para pensiunan Kementerian Pertanian di kantor Sinar Tani. Nah, dari sinilah cikal bakal dari berdirinya Museum Pertanian.
Ada Apa Aja sih di Museum Pertanian?
Tak ketinggalan dengan para hadirin yang lain, saya pun turut masuk ke dalam Museum Pertanian dan mengeksplor tiap ruangan dan sisi yang berada di sana. Saat melangkahkan kaki ke dalam, saya merasa takjub karena seakan-akan masuk ke lorong waktu karena tiap lantai memiliki tema yang berbeda.
Jadi, Kompleks Museum Tanah dan Pertanian itu memiliki 4 gedung utama. Dari semuanya, hanya 3 gedung utama saja yang digunakan sebagai museum yakni Gedung A, C dan D.
Gedung A dipakai untuk Museum Tanah. Di sana terdapat berbagai informasi tentang tanah. Gedung C berisikan hal-hal yang berhubungan dengan pertanian sementara Gedung D membahas tentang hal-hal yang berkaitan dengan peternakan. Meski membahas peternakan, gedung tersebut masih dalam satu rangkaian dalam Museum Pertanian karena pertanian dan peternakan adalah dua hal yang saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan.
Di sini kita akan menemukan berbagai gambar, patung dan bahkan instalasi menarik, mulai dari patung komodo, patung petani beserta dua ekor kerbau membajak sawah dan bahkan diorama Subak di Bali yang telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia sejak 2012. Ingin tahu lebih dalam tentang seperti apa peralatan jaman dulu? Nah, masuk aja ke bagian rumah petani! Di sana kita akan menemukan beragam peralatan dapur dan alat makan di jaman dulu.
Oh ya, fasilitas di Museum Pertanian enggak hanya itu saja. Museum Pertanian juga memiliki arena bermain, mushala, ruang teater dan bahkan rooftop Salak view dimana kita bisa melihat pemandangan Kota Bogor dari bagian atap gedung. Semuanya tersedia di Gedung D Museum Pertanian. Wah, pokoknya semuanya seru deh!Â
Yuk Kunjungi Museum Pertanian!
Hadirnya Museum Pertanian tentu membawa angin segar bagi masyarakat Indonesia. Hal itu dikarenakan semakin bertambah tempat wisata menghibur nan edukatif di Indonesia. Secara keseluruhan saya suka dengan museum yang satu ini. Masukannya adalah sebaiknya tampilan font tulisan yang terdapat di lantai 1 Gedung C diubah menjadi lebih dinamis karena terkesan lebih kaku. Saya juga merasa akan lebih baik lagi ada deskripsi singkat (bukan sekadar nama) dari masing-masing tampilan dalam Bahasa Inggris sehingga turis asing yang berkunjung dapat memahami penjelasannya, terutama pada bagian rempah-rempah yang merupakan ciri khas Indonesia.
Dari segi lokasi, Museum Pertanian memiliki lokasi yang strategis. Museum ini dapat diakses dengan berjalan kaki dari Stasiun Bogor. Lokasinya sendiri tak jauh dari Museum Zoologi, Mal BTM dan Kebun Raya Bogor. Untuk saat ini Museum Pertanian beroperasi di hari kerja yakni dari Senin-Jumat pada pukul 9.00-16.00 WIB. Sementara untuk HTM masih digratiskan hingga 3 bulan mendatang.
Saya telah berkunjung ke Museum Pertanian dan berencana untuk pergi ke sana lagi. So, kamu jangan mau ketinggalan. Yuk kunjungi Museum Pertanian! Selain bisa refreshing, kita pun juga bakal lebih cerdas setelah berkunjung ke sama!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H