Mohon tunggu...
Noval Kurniadi
Noval Kurniadi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Speaking makes words, writing makes wor(l)ds

Passion is the fashion for ur ACTION. Passion without action is NO MENTION! | Kontributor wikipedia | www.valandstories.com | Novalku@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Museum Pertanian Resmi Dibuka, Yuk Kita Kunjungi!

22 April 2019   23:57 Diperbarui: 28 April 2019   17:27 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Syukur Irwanto, Sekjen Kementerian Pertanian mewakili Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyampaikan sambutannya dalam peresmian Museum Pertanian (22/4/19) (dokpri)

Keren!

Itulah kesan yang saya dapatkan begitu mengunjungi Museum Pertanian Republik Indonesia yang terletak di Kota Bogor ini. Di sana saya tak hanya dapat belajar banyak tentang pertanian Indonesia dan dunia, namun juga dapat berswafoto ria dengan berbagai tampilan gambar dan replika yang instagrammable abis.  

Museum Pertanian? Eh, emang ada ya di Indonesia?

Ada dong! Mungkin masih banyak orang yang belum familiar dengan museum yang satu ini. Hal itu wajar soalnya Museum Pertanian baru diresmikan hari ini, tepatnya pada Senin, 22 April 2019. Dengan mengusung tagline "Bertolak dari Masa Lalu, Menapak ke Masa Depan (Connecting the Past through the Future),  Museum Pertanian diharapkan mampu menarik minat generasi milenial untuk mengenal atau bahkan berminat terjun ke dunia pertanian.

Peresmian Museum Pertanian turut dihadiri oleh para Menteri Pertanian di periodenya masing-masing, di antaranya adalah Sjarifuddin Baharsjah (Menteri Pertanian Indonesia periode 1993-1998), Anton Apriyantono (Menteri Pertanian 2004-2009), Suswono (Menteri Pertanian 2009-2014) dan Rusman Heriawan (Wakil Menteri Pertanian 2011-2014). Merekabersama tokoh pertanian lainnya adalah para penggagas dari berdirinya Museum Pertanian.

Selain para tokoh dari Kementerian Pertanian, acara peresmian juga turut dihadiri oleh beberapa perwakilan dari negara-negara sahabat. Melalui peresmian ini saya baru tahu bahwa ternyata Pemerintah Belanda turut mendukung Museum Pertanian lho! Hal itu ditandai dengan adanya penyerahan piagam yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian kepada perwakilan dari Belanda. Wow!

Dalam acara tersebut, seharusnya Menteri Pertanian Amran Sulaiman turut hadir. Namun lantaran berhalangan karena ada tugas kenegaraan, maka sambutan pada peresmian diwakili oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian yakni Syukur Irwanto. 

Peresmian Museum Pertanian oleh Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman (dokpri)
Peresmian Museum Pertanian oleh Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman (dokpri)
"Pertanian merupakan way of life bangsa Indonesia. Ini melekat dan tidak bisa terpisahkan dengan budaya. Museum Pertanian ini merupakan saksi sejarah perjalanan panjang dan perkembangan pertanian Indonesia dari dulu dan kini, menuju pertanian masa depan," ujar Syukur mewakili Menteri Pertanian Amran Sulaiman.

Syukur Irwanto, Sekjen Kementerian Pertanian mewakili Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyampaikan sambutannya dalam peresmian Museum Pertanian (22/4/19) (dokpri)
Syukur Irwanto, Sekjen Kementerian Pertanian mewakili Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyampaikan sambutannya dalam peresmian Museum Pertanian (22/4/19) (dokpri)
Setelah sambutan berbagai tokoh, acara kemudian mencapai puncaknya. Pada sesi tersebut, para tokoh terkait maju ke depan panggung untuk melakukan peresmian dengan cara menekan tombol secara bersama-sama. Tak lama setelah itu, tombol berbunyi menandai pengesahan dari Museum Pertanian itu sendiri. Selain itu layar yang ada di atas panggung terbelah menjadi dua sehingga para hadirin dapat menjelajah Museum Tanah yang berada di belakangnya.

Berawal dari Perkumpulan Pensiunan

Setiap tempat memiliki sejarahnya masing-masing. Tak terkecuali dengan Museum Pertanian. Seperti kata Soekarno tentang Jasmerah alias "jangan sekali-sekali melupakan sejarah", ada baiknya yuk kita kenali sejarah singkatnya juga! 

Museum Pertanian terletak di area yang sama dengan Museum Tanah. Dulunya, tempat itu merupakan gedung Laboratorium Voor Agrogeologie en Grond Onderzoek atau Laboratorium Penelitian Agrogeologi yang telah ada sejak zaman Pemerintahan Belanda pada 1900. Kemudian pada 29 September 1988 pemerintah melalui Kementerian Pertanian 'menyulapnya' menjadi Museum Tanah.

Museum Tanah dan Pertanian (dokpri)
Museum Tanah dan Pertanian (dokpri)
Dalam perjalanannya, Museum Tanah sempat ditutup untuk umum selama beberapa tahun. Barulah pada Hari Tanah Sedunia yang jatuh pada 5 Desember 2017, pemerintah membukanya kembali. Itu berarti Museum Tanah telah beroperasi selama 2 tahun  

Kemudian pada 28 Februari 2018 Prof. Sjarifudin Baharsjah sebagai Menteri Pertanian periode 1993-1998 didampingi oleh Justika Baharsjah yang tak lain adalah Menteri Pertanian periode 1998 menyampaikan gagasan tentang pembukaan Museum Pertanian dalam sebuah perkumpulan para pensiunan Kementerian Pertanian di kantor Sinar Tani. Nah, dari sinilah cikal bakal dari berdirinya Museum Pertanian.

Prof. Sjarifudin Baharsjah, Menteri Pertanian Periode 1993-1998 adalah pelopor dari berdirinya Museum Pertanian (dokpri)
Prof. Sjarifudin Baharsjah, Menteri Pertanian Periode 1993-1998 adalah pelopor dari berdirinya Museum Pertanian (dokpri)
Gagasan tersebut disambut dengan baik. Sebagai tindak lanjut, maka pada 17 April 2018 diadakanlah Forum Diskusi Grup yang membahas tentang rencana pendirian Museum Pertanian. Forum tersebut melibatkan 40 orang yang berasal dari berbagai latar belakang berbeda, mulai dari praktisi, birokrat, pengamat dan bahkan wartawan. 

Ada Apa Aja sih di Museum Pertanian?

Tak ketinggalan dengan para hadirin yang lain, saya pun turut masuk ke dalam Museum Pertanian dan mengeksplor tiap ruangan dan sisi yang berada di sana. Saat melangkahkan kaki ke dalam, saya merasa takjub karena seakan-akan masuk ke lorong waktu karena tiap lantai memiliki tema yang berbeda.

Jadi, Kompleks Museum Tanah dan Pertanian itu memiliki 4 gedung utama. Dari semuanya, hanya 3 gedung utama saja yang digunakan sebagai museum yakni Gedung A, C dan D.

Gedung A dipakai untuk Museum Tanah. Di sana terdapat berbagai informasi tentang tanah. Gedung C berisikan hal-hal yang berhubungan dengan pertanian sementara Gedung D membahas tentang hal-hal yang berkaitan dengan peternakan. Meski membahas peternakan, gedung tersebut masih dalam satu rangkaian dalam Museum Pertanian karena pertanian dan peternakan adalah dua hal yang saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan.

Salah satu diorama di bagian peternakan (dokpri)
Salah satu diorama di bagian peternakan (dokpri)
Gedung C memiliki 3 lantai sedangkan Gedung D memiliki 4 lantai. Tiap lantai memiliki tema yang berbeda-beda. Misalnya, jika kita masuk ke lantai 1 di gedung C, maka kita akan memasuki "Galeri Pangan dan Peradaban". 

Di sini kita akan menemukan berbagai gambar, patung dan bahkan instalasi menarik, mulai dari patung komodo, patung petani beserta dua ekor kerbau membajak sawah dan bahkan diorama Subak di Bali yang telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia sejak 2012. Ingin tahu lebih dalam tentang seperti apa peralatan jaman dulu? Nah, masuk aja ke bagian rumah petani! Di sana kita akan menemukan beragam peralatan dapur dan alat makan di jaman dulu.

Berfoto di depan patung kerbau membajak sawah di Galeri Pangan dan Peradaban Museum Pertanian (dokpri/difoto oleh Syahrul Kartiko)
Berfoto di depan patung kerbau membajak sawah di Galeri Pangan dan Peradaban Museum Pertanian (dokpri/difoto oleh Syahrul Kartiko)
Nah, begitu kita naik ke lantai 2, maka kita akan memasuki kawasan "Galeri Kebijakan dan Komoditas". Ini adalah paling favorit karena ini adalah ruangan paling instagrammable menurut saya! Selain kita dapat belajar tentang kebijakan pertanian di era masa lampau (bahkan sejak zaman VOC) dan komoditi pertanian, kita juga bisa berswafoto ria di replika kapal VOC. Asyiknya lagi, hanya di lantai inilah terdapat Coffee Corner tempat kita bisa nyicipin kopi, teh dan kakao dari berbagai daerah Indonesia lho!

Coffee corner di Museum Pertanian (dokpri)
Coffee corner di Museum Pertanian (dokpri)
Seorang pengunjung sedang membaca informasi tentang sawit di Museum Pertanian (dokpri)
Seorang pengunjung sedang membaca informasi tentang sawit di Museum Pertanian (dokpri)
Sementara di lantai paling atas yakni lantai 3 kita akan melihat bagaimana masa depan pertanian Indonesia dalam "Galeri Pertanian dan Masa Depan". Dibandingkan dua lantai yang ada di bawah, lantai ini adalah lantai dengan instalasi atau pameran benda paling minim. Di sini kita dapat melihat teknologi pertanian masa mendatang, lumbung pangan 2045, hall of fame dari para menteri pertanian dan bahkan teknologi pertanian.

Oh ya, fasilitas di Museum Pertanian enggak hanya itu saja. Museum Pertanian juga memiliki arena bermain, mushala, ruang teater dan bahkan rooftop Salak view dimana kita bisa melihat pemandangan Kota Bogor dari bagian atap gedung. Semuanya tersedia di Gedung D Museum Pertanian. Wah, pokoknya semuanya seru deh! 

Kita pun juga bisa belajar tentang pertanian di rooftop lho! (dokpri)
Kita pun juga bisa belajar tentang pertanian di rooftop lho! (dokpri)

Yuk Kunjungi Museum Pertanian!

Hadirnya Museum Pertanian tentu membawa angin segar bagi masyarakat Indonesia. Hal itu dikarenakan semakin bertambah tempat wisata menghibur nan edukatif di Indonesia. Secara keseluruhan saya suka dengan museum yang satu ini. Masukannya adalah sebaiknya tampilan font tulisan yang terdapat di lantai 1 Gedung C diubah menjadi lebih dinamis karena terkesan lebih kaku. Saya juga merasa akan lebih baik lagi ada deskripsi singkat (bukan sekadar nama) dari masing-masing tampilan dalam Bahasa Inggris sehingga turis asing yang berkunjung dapat memahami penjelasannya, terutama pada bagian rempah-rempah yang merupakan ciri khas Indonesia.

Dari segi lokasi, Museum Pertanian memiliki lokasi yang strategis. Museum ini dapat diakses dengan berjalan kaki dari Stasiun Bogor. Lokasinya sendiri tak jauh dari Museum Zoologi, Mal BTM dan Kebun Raya Bogor. Untuk saat ini Museum Pertanian beroperasi di hari kerja yakni dari Senin-Jumat pada pukul 9.00-16.00 WIB. Sementara untuk HTM masih digratiskan hingga 3 bulan mendatang.

Saya telah berkunjung ke Museum Pertanian dan berencana untuk pergi ke sana lagi. So, kamu jangan mau ketinggalan. Yuk kunjungi Museum Pertanian! Selain bisa refreshing, kita pun juga bakal lebih cerdas setelah berkunjung ke sama!

Kuy pergi ke Museum Pertanian! (dokpri)
Kuy pergi ke Museum Pertanian! (dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun