Animasi  karya anak bangsa sedang mengalami perkembangan yang pesat. Dalam  beberapa tahun belakangan berbagai animasi telah bermunculan. Sebut saja  Adit Sopo Jarwo, Kiko, Petualangan Singa Berani Atlantis atau bahkan  Battle of Surabaya. Semuanya dibuat oleh animator berbakat Indonesia.  Siapa sih dari kita yang enggak kenal? Bagi para pecinta film khususnya  animasi pasti sudah tak asing lagi dengan judul-judul tersebut.
Betapa  potensialnya animator bangsa tak hanya ditunjukkan lewat animasi buatan  Indonesia saja, melainkan dari mendunianya animator Indonesia. Tahu  upin-ipin, salah satu animasi asal Malaysia? Nah, salah satu animatornya  ternyata adalah orang Indonesia yakni Chikita Fawzi. Film Moana  produksi Disney atau Shrek produksi Dreamworks pasti juga tahu kan?  Salah satu animatornya juga adalah orang Indonesia, yakni Griselda  Sastrawinata. Itu baru dua nama saja, selebihnya tentu masih banyak.  Keren!
Betapa  potensialnya animator tanah air sayang jika diabaikan begitu saja.  Pemberian fasilitas agar kemampuan mereka dalam membuat animasi menjadi  lebih baik dan terjadinya regenerasi animator menjadi catatan penting.  Terlebih, mengingat industri animasi telah menjadi salah satu industri  yang berkontribusi besar pada PDB (Pendapatan Domestik Bruto) Indonesia  dan banyaknya anak muda yang berkecimpung di sana. Maka dari itulah  Kementerian Ketenagakerjaan RI melalui BPPLK (Balai Besar Pengembangan  Latihan Kerja) Bekasi membuat sebuah terobosan. Tahu apa? Demi mendukung  animasi karya anak bangsa, Kemnaker meluncurkan creative room lho! Wow!
Creative  room sendiri adalah ruangan yang disediakan oleh BPPLK untuk  memfasilitasi calon animator atau animator Indonesia dalam meningkatkan  kemampuannya dalam bidang animasi. Creative room dibuat sebagai sarana  bagi calon animator untuk memproduksi film animasi, tempat pelatihan  serta wadah untuk mengekspresikan ide-ide untuk membuat karya animasi.Â
1.  Ruang  Motion Capture. Ruang ini digunakan untuk proses merekam digital dari  gerak-gerik aktor yang sudah diberi sensor pada tiap titik acuan yang  diinfomasikan ke sebuah system computer khusus menjadi suatu animasi  karakter.
2. Ruang  Dubbing & Editing. Ruang ini digunakan untuk melakukan proses mengisi suara  pada suatu tayanngan video dalam sebuah film dengan karakter suara  tertentu dan juga ruang untuk melakukan proses editing.
4. Ruang Bermain
5. Pantry
Oh  ya, peluncuran creative room dilakukan di BPPLK Bekasi pada Jumat, 16  November 2018. Menteri Ketenagakerjaan RI, M. Hanif Dhakiri turut hadir  untuk menyampaikan sambutan sekaligus meresmikan creative room.Â
"Menjawab tantangan dan kebutuhan dunia industri tersebut, BBPLK Bekasi melaksanakan pelatihan movie animator antara  lain 3D Modelling, 3D Animate, 3D Rigging, editing & VFX,  storyboarding, character design dan teaching factory. Upaya ini  diharapkan dapat meningkatkan kemampuan atau skill animator  sehingga terserap dunia industri dengan bekerja di studio-studio maupun  perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam bidang animasi." Â
Â
"Nano Millenial Force", Animasi Karya Anak Bangsa Buatan Binaan BBPLK Bekasi
Anyway, acara  pada 16 November 2018 lalu tidak hanya melakukan peluncuran creative  room saja melainkan juga diselingi dengan peluncuran dan pemutaran film  "Nano Millenial Force". "Nano Millenial Force" sendiri adalah animasi  karya anak bangsa yang dibuat oleh anak-anak binaan BBPLK Bekasi  sekaligus animasi pertama yang dibuat oleh BBPLK Bekasi. Hal yang  menarik adalah ternyata animasi ini dibuat oleh 32 orang yang berasal  dari berbagai daerah di Indonesia. Mayoritas berasal dari Jabodetabek  dan peserta terjauh berasal dari Aceh. Adapun durasi pembuatannya  memakan waktu selama 6 bulan.Â
Lalu  tentang apa sih ceritanya? Nano Millenial Force bercerita tentang tiga  peserta magang asal Indonesia, yakni Nano, Yoko, dan Aris yang sedang  bekerja di Jepang. Ketika berjalan-jalan di tempat wisata Kuil  Kiyomizu-dera di Kyoto ternyata mereka tersesat. Di saat itulah mereka  bertemu dengan Hanida, seseorang yang mengajarkan mereka tentang sikap  profesionalisme, disiplin, tahan uji dan kemandirian.
Para  animator yang terlibat di animasi Nano Millenial Force tentu masih  merupakan nama-nama baru. Terlepas dari kekurangan yang ada, saya  menyambut positif lahirnya dari animasi yang ceritanya sederhana ini.  Sebagai orang Indonesia saya merasa bangga karena ternyata negeri ini  dianugerahi oleh banyak anak bangsa yang berbakat.Â
Bagi  kamu atau orang terdekatmu suka dengan dunia animasi, kini tak perlu  khawatir lagi. Industri animasi telah menjadi industri yang telah  diperhitungkan dan sesuatu yang menjanjikan di masa depan. Selain  peluncuran creative room, Kemnaker  juga memfasilitasi pelatihan pembuatan film animasi kepada anak-anak  muda di seluruh  Indonesia. Rencananya, Kemnaker juga akan meningkatkan kerja sama dengan  sejumlah pembuat  film animator dunia seperti Disney dan sebagainya.Â
Kesuksesan adalah milik siapa saja. Hal yang terpenting adalah bagaimana para animator terus meningkatkan kemampuan dirinya  sehingga bukan mustahil animasi karya anak bangsa ke depannya akan  semakin disegani oleh dunia.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI