Mohon tunggu...
Noval Kurniadi
Noval Kurniadi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Speaking makes words, writing makes wor(l)ds

Passion is the fashion for ur ACTION. Passion without action is NO MENTION! | Kontributor wikipedia | www.valandstories.com | Novalku@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tujuh Film "Wajib" Tonton di Europe On Screen 2018

6 Mei 2018   00:31 Diperbarui: 6 Mei 2018   01:36 2274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Europe on Screen (EoS) 2018 sedang berlangsung. Khusus tahun  ini, pagelaran festival film Eropa ini akan menampilkan 93 film  (termasuk film pendek) dengan jumlah penayangan sebanyak 250 kali dan 20  tempat di 6 kota besar di Indonesia. Keenam kota itu adalah Jakarta,  Bandung, Surabaya, Medan, Denpasar dan Yogyakarta.

Hadirnya  EoS selama 10 hari tentu saja tidak boleh disia-siakan begitu saja bagi  para pecinta film, khususnya bagi yang berdomisili di Jakarta dan  sekitarnya. Itu dikarenakan lewat EoS kita dapat melihat film-film  pilihan Eropa yang telah menuai berbagai prestasi. 

Sayangnya,  banyaknya film yang ditawarkan menjadi kendala tersendiri. Banyaknya  film yang ditayangkan bisa membuat kita bingung untuk memutuskan  sebaiknya memprioritaskan untuk menonton film yang mana. 

Eits,  tapi tidak perlu khawatir. Melalui tulisan ini saya telah menyusun 7  film paling direkomendasikan untuk ditonton selama pelaksanaan EoS 2018.  Daftar ini disusun dari berdasarkan angka terbesar ke terkecil. Semakin  kecil angkanya maka semakin recommended dan 'wajib' untuk  ditonton. Daftar-daftar film ini saya tulis tidak hanya berdasarkan  keunikan sinopsis, namun juga atas dasar prestasi yang telah diraih.  Mungkin bersifat subjektif, namun tidak ada salahnya selama EoS 2018  kita memprioritaskan beberapa atau semuanya dari 7 film di bawah ini.

Jadi, apa sajakah 7 film paling 'wajib' ditonton selama EoS 2018 versi saya? Cekidot!

7. Selected Dutch Animated Shorts 2016

Sutradara: Frodo Kuipers, Johan Rijpma dkk.

Film  animasi pendek terpilih Belanda 2016 menduduki peringkat ketujuh dalam  daftar 7 film yang tidak boleh dilewatkan dalam EoS 2018. Tercatat ada 9  film yang ditawarkan. Judul-judulnya antara lain adalah "Bullet Time"  (Frodo Kuipers), "Extrapolate" (Johan Rijpma), "Cloacinae" (Serge  Onnen), "Heads Together" (Job, Joris dan Marieke), "Sabaku" (Marlies van  der Wel), "Ticking Away" (Michael Swenarain), "Tabook" (Dario van  Vree), "Crayfish" (Stef Visjager dan Katinka Baehr) dan "Parade" (Digna  van der Put). 

Hadirnya film-film pendek Belanda 2016  akan menjadi pengalaman tersendiri saat kita berpartisipasi dalam EoS  2018. Melalui kesembilan film ini kita akan berkenalan lebih dalam  tentang seperti apa dan bagaimana rupa negeri kincir Belanda lewat  animasi.

Jadwal:

  • Universitas Media Nusantara (9 Mei 2018 pukul 14.00 WIB)
  • Erasmus Huis Exhibition (12 Mei 2018 pukul 17.00 WIB)

6. Submergence (Jerman)

Sutradara: Wim Wenders 

Cuplikan adegan dalam film
Cuplikan adegan dalam film
Asyiknya dari EoS 2018 adalah Eos tidak hanya menampilkan film-film  yang sudah pernah tayang di sebelumnya, namun juga film-film yang justru  belum tayang di bioskop. Nah, satu dari dua film yang akan tayang di  bioskop Indonesia namun diputar lebih dahulu adalah "Submergence". Kapan  lagi bisa nonton film duluan sebelum film itu tayang di bioskop kalau  bukan di EoS? Kesempatan ini tentu saja tak boleh disia-siakan.

Diangkat  dari novel dengan judul sama karya J.M. Ledgard, "Submergence"  bercerita tentang kehidupan percintaan antara seorang ahli biomatematika  yang telah akrab dengan laut bernama Danielle dengan James yang  berprofesi sebagai agen Secret Intelligent Service. Adanya unsur penangkapan  James oleh pejuang jihad tentu saja menjadi daya tarik dari film asal negeri panser ini.
Jadwal:

-IFI Jakarta (7 Mei 2018 pukul 19.30 WIB)

5. Brothers (Norwegia)

Sutradara: Aslaug Holm 

Cuplikan adegan dalam film
Cuplikan adegan dalam film
Di  posisi kelima, film "Brothers" menjadi salah satu film yang wajib  ditonton selama pelaksanaan EoS 2018. Baru baca sinopsisnya saja, saya  jadi penasaran. Jika biasanya sutradara film merekam kehidupan orang  lain dalam pembuatan film dokumenternya, tidak demikian dengan  "Brothers". Film yang berjudul asli Brodre ini justru menawarkan sesuatu yang berbeda. "Brothers" adalah tentang kehidupan dua anak sutradara itu sendiri.

Melalui  "Brothers", kita akan melihat bagaimana dan seperti apa Aslaug merekam  perjalanan kedua anak laki-lakinya selama 8 tahun, yakni Lukas dan  Markus. Walau temanya sederhana yakni yang paling dekat dengan kehidupan  sutradara, film berdurasi 100 menit ini akan mengajak kita menyelami  hubungan kakak beradik dan pasang surut kehidupan anak-anak. 

Sederhana  ya temanya? Namun justru itulah kenapa Brothers menjadi salah satu film  yang paling direkomendasikan untuk ditonton. Alasan tersebut semakin  kuat karena "Brothers" adalah film yang berkualitas. 

Ia telah meraih  berbagai penghargaan dunia, seperti dokumenter internasional terbaik  dalam Festival Film Internasional Hot Docs 2016, dokumenter terbaik  dalam Festival Film Internasional Brooklyn bahkan hingga berhasil meraih  gelar sebagai best direction dan nominasi dokumenter terbaik dan editing terbaik dalam Amanda Awards 2015.

Jadwal: 

  • Erasmus Huis Exhibition (6 Mei 2018 pukul 14.30 WIB)
  • Ke:Kini (12 Mei 2018 pukul 16.30 WIB)


4. Land of Mine (Denmark)

Sutradara: Martin Zandvliet

Poster film
Poster film

"Land  of Mine" menempati film wajib tonton nomor 4 dalam EoS 2018. Selain  karena penayangannya dapat dinikmati di 4 kota di Indonesia, reputasinya  di tingkat dunia tidak perlu diragukan lagi.  

Film asal  Denmark ini juga mendapatkan sejumlah penghargaan bergengsi, mulai dari  Audience Award dalam Festival Film Internasional Rotterdam 2016, meraih  tiga gelar dalam European Film Awards 2016 (kategori sinematografi  terbaik, desain kostum terbaik dan tata rias dan rambut terbaik) bahkan  hingga Best Acting Performance dalam Festival Film Neisse 207.  Dengan raihan-raihan tersebut pantas jika "Land of Mine" juga terpilih  sebagai nominasi Oscar ke-89 untuk kategori film berbahasa asing  terbaik.  

Mengusung genre drama, film yang memiliki judul asli "Under Sandet" ini akan mengajak kita berpetualang ke Denmark pada masa perang  dunia ke-2. Film ini bercerita tentang sekelompok tawanan perang Jerman  yang dipaksa untuk menyingkirkan ranjau di pantai pesisir Denmark.  Kendati mengalami perlakuan kasar, mereka tetap menyimpan harapan untuk  dapat pulang.

Jadwal:

-Qubicle Surabaya (9 Mei 2018 pukul 19.00 WIB)

-Kineforum Jakarta (9 Mei 2018 pukul 19.30 WIB)

-Grand Aston Hotel Medan (10 Mei 2018 pukul 19.30 WIB)

-Istituto Italiano (11 Mei 2018 pukul 19.30 WIB)

3. Miss Kiet's Children (Belanda)

Sutradara: Peter Lataster

(dok. traileraddict.com)
(dok. traileraddict.com)
Guru  mengajar murid di sekolah itu adalah hal biasa. Tapi kalau guru  mengajar murid yang terdiri dari para pengungsi?  Pasti penasaran kan?

Itulah  yang akan diceritakan oleh Kiet Engels dalam film dokumenter berjudul  "Miss Kiet's Children". Dalam durasi 115 menit, film ini akan mengajak  kita melihat bagaimana seorang guru membantu 4 anak dari kewarganegaraan  berbeda. Tantangan semakin berat karena murid-murid yang dihadapinya  memiliki karakter berbeda, mulai dari keras kepala, tidak sabaran,  pendiam dan bahkan sulit dikendalikan.

Dengan raihan  prestasi berupa terpilih sebagai film dokumenter terbaik di World  Humanitarian Award 2017 dan terpilih sebagai Audience Award di Festival  Film Dokumenter Internasional Munich 2017, tidak ada alasan untuk tidak  memasukkan "Miss Kiet's Children" sebagai daftar film wajib tonton nomor  3 selama pagelaran EoS 2018. 

Jadwal:

-Erasmus Huis Exhibition (10 Mei 2018 pukul 12.00 WIB)

-GoetheHaus (12 Mei 2018 pukul 12.00 WIB)

2. Wild Strawberries (Swedia)

Sutradara: Ingmar Bergmann

Yang  menarik dari Europe on Screen 2018 adalah adanya perayaan 100  tahun  lahirnya Ingmar Bergman bertajuk "Retrospective #Bergmann100".  Ingmar  Bergman sendiri adalah sutradara kenamaan Swedia yang lahir pada  14 Juli  1918.  Untuk merayakan hal tersebut, EoS melakukan pemutaran  film-film  karya Ingmar dan menampilkan pameran tentang Ingmar di Goethe  Institut. 

Ingmar Bergman (dok. visitstockholm.com)
Ingmar Bergman (dok. visitstockholm.com)
Dari  3 film yang ditawarkan, film berjudul "Wild  Strawberries" menjadi film  yang prioritas untuk ditonton. Film ini  bercerita tentang perjalanan  seorang dokter lansia bersama menantunya  menuju Lund untuk sebuah gelar  kehormatan. Selama perjalanan ia  memberikan tumpangan kepada beberapa  orang asing. Sejak itu secara  perlahan ia berubah menjadi pribadi yang  lebih egois. 

Banyaknya  penghargaan yang diraih jelas  menjadi alasan kenapa pecinta film harus  menonton film ini. Berbagai  penghargaan telah diraihnya, mulai dari  film terbaik di Festival Film  Internasional Berlin ke-8, film terbaik  di Festival Film Mar de Plata  bahkan hingga terpilih sebagai film asing  terbaik di Golden Globe 1960.

Namun  sebenarnya ada alasan lebih  kuat lagi. Dirilis tahun 1957 dan masih  berupa film monokrom, kapan  lagi nonton film klasik Swedia kalau bukan  di EoS 2018?

Adanya  pengalaman langka dalam menonton film  Swedia klasik menjadikan "Wild  Strawberries" sebagai film wajib tonton  kedua di Festival Film Eropa  2018.

Cuplikan film
Cuplikan film
Jadwal: 

-IFI Jakarta (12 Mei 2018 pukul 12.00 WIB)

1. The Breadwinner (Irlandia)

Sutradara: Nora Twomey

Parvana dalam
Parvana dalam
Tidak  ada alasan untuk tidak memasukkan The Breadwinner sebagai daftar film  yang harus ditonton paling utama selama Europe on Screen 2018.

Selain  karena terpilih sebagai nominasi Oscar ke-90 untuk kategori animasi  terbaik, terbatasnya jadwal penayangan juga menjadi alasan utama.  Faktanya dari 9 hari penayangan, The Breadwinner hanya tayang sekali  lho!  

The Breadwinner hanya tayang di IFI Jakarta pada  9 Mei 19.30 WIB dan tidak tayang di tempat lain. Sebenarnya The  Breadwinner juga tayang pada 3 Mei 2018 di XXI Epicentrum saat pembukaan  namun itu khusus undangan dan tidak terbuka untuk umum. Tentu saja  menjadi salah satu dari 180 penonton (jumlah kursi di IFI) di IFI  menjadi keberuntungan tersendiri.

Alur cerita yang  menarik ditambah karena adanya peran Angelina Jolie sebagai produser  eksekutif semakin memperkuat alasan kenapa harus menonton animasi ini.  Diangkat dari novel laris Deborah Ellis, The Breadwinner berkisah  tentang kehidupan seorang wanita bernama Parvana. Sayangnya, sejak  ayahnya ditangkap polisi, Parvana harus berjuang demi memenuhi nafkah  keluarganya dengan cara harus menyamar sebagai seorang pria. Seperti  apakah kisah selanjutnya? Semuanya akan terungkap dalam film berdurasi  94 menit ini.

Jadwal: 

-IFI (9 Mei 2018 pukul 19.30 WIB)


Nah, itulah ketujuh film 'wajib' tonton selama EoS 2018. Tentu saja film-film di luar ini bagus dan layak untuk ditonton. Tapi lewat tulisan ini sudah semakin mantap kan mau nonton film apa?

*untuk mengetahui seputar info film dan Europe on Screen lebih lanjut, sila kunjungi www.europeonscreen.org

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun