Mohon tunggu...
Noval Kurniadi
Noval Kurniadi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Speaking makes words, writing makes wor(l)ds

Passion is the fashion for ur ACTION. Passion without action is NO MENTION! | Kontributor wikipedia | www.valandstories.com | Novalku@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Serunya Jelajah Wonderful Macao bersama Noku

27 Desember 2017   20:21 Diperbarui: 27 Desember 2017   20:53 1171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berhubung dekat dengan Senado Square, maka kini kuajak kamu reruntuhan St. Paul. Ini dia saksi bisu atas jejak penyebaran agama Kristen oleh Bangsa Portugis di Macao.

Reruntuhan St. Paul (dok. chinahighlights.com)
Reruntuhan St. Paul (dok. chinahighlights.com)
Ngomong-ngomong tentang sejarah, kamu tahu enggak kalau bangunan ini udah ada sejak lama banget? Bayangin, bangunan ini udah ada sejak tahun abad ke-17 lho! Kalau dihitung-hitung hingga 2017, berarti usianya sudah mencapai lebih dari 300 tahun! Wuiiih!

Dibangun dari 1602 hingga 1640 oleh kelompok Yesuit, reruntuhan ini dahulunya merupakan sebuah gereja Portugis yang pernah tercatat sebagai gereja katolik terbesar di Asia. Waw!                                                                                                                                          

Sayangnya, setelah berdiri selama ratusan tahun, bangunan tersebut akhirnya  hancur  pada 26 Januari 1835. Kencangnya angin topan yang melanda Macao  saat  itu menyebabkan kebakaran sehingga menjadikan bangunan St. Paul  hancur  hingga tersisa reruntuhannya saja. Kendati demikian, Reruntuhan  St. Paul  kini telah menjadi ikon pariwisata Macao dan sejak 2005 telah  menjadi  bagian dalam pusat historis Macao bersama Senado Square yang  tercatat  sebagai situs warisan dunia UNESCO.

Reruntuhan St. Paul dari jauh (dok. flickr.com/photos/chanc/)
Reruntuhan St. Paul dari jauh (dok. flickr.com/photos/chanc/)
Aku yakin kamu pasti suka banget sama tempat ini. Namun berhubung perjalanan belum usai, yuk kita jelajahi tempat menarik di Macao lainnya!

Desa Taipa

Dunia wonderful belum selesai. Puas menjelajahi Reruntuhan St. Paul, sekarang saatnya kita menjelajah Desa Taipa alias Taipa Village. Tempat wisata ini terletak di Avenida da Praia, Pulau Taipa, Macao.

Desa Taipa adalah salah satu tempat terbaik untuk melihat bangunan-bangunan kuno di Macao. Kalau di Jakarta, mungkin serupa dengan Kota Tua. Di Desa Taipa  terdapat  beberapa gang serta beberapa bangunan ala Portugis yang menggambarkan kehidupan warga Macao ratusan tahun silam. Memasuki  tempat ini serasa  menjelajahi dimensi waktu berbeda!

Desa Taipa tampak dari atas (dok. macaulifestyle.com)
Desa Taipa tampak dari atas (dok. macaulifestyle.com)
Mumpung ada di sini, tak afdol jika tidak berkunjung ke Museum Rumah Taipa.   Museum Rumah Taipa adalah museum yang terdiri dari lima rumah bergaya Portugis yang dibangun sejak 1921.  Dahulunya rumah-rumah tersebut   dipakai sebagai rumah tinggal Pegawai Sipil Senior atau Keluarga Macao. 

Setelah dialihfungsikan menjadi museum pada 1999, kelima  rumah tersebut  kemudian direkapitalisasi oleh Pemerintah Macao sebagai  rumah-rumah  tematik pada September 2016. Kelima tema tersebut adalah  'Macanese  Living Museum', 'Galeri Pameran', 'Rumah Kreatif', 'Rumah Nostalgia' dan  'Rumah Resepsi'. Menarik, ya?

Salah satu rumah di Museum Rumah Taipa (dok. taipavillagemacau.com)
Salah satu rumah di Museum Rumah Taipa (dok. taipavillagemacau.com)
Di Macao ada banyak tempat yang instagrammable banget dan Desa Taipa adalah salah satunya. Selama di sini, tidak ada  salahnya  lho kalau kamu foto-foto. Lumayan buat kenang-kenangan. Setelah itu posting di IG deh, pasti bakalan banyak followermu yang  ngiri karena  kamu sudah bisa ke sini! Hoho

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun