Monas mendadak ramai. Ribuan orang berbondong-bondong memasukinya padahal fajar belum saja menyingsing. Mereka tampak antusias. Ada apa gerangan?
Eits, jangan salah. Mereka tidak sedang demo. Orang-orang memadati Monumen Nasional untuk satu kegiatan yang sama, yakni berlari mengelilingi ikon-ikon Jakarta hingga mencapai garis finish. Inilah kebanggaan Indonesia khususnya warga Jakarta: Mandiri Jakarta Marathon 2017. Perhelatan olah raga lari dengan total hadiah sebesar Rp 774 juta itu kembali digelar pada Minggu, 29 Oktober 2017. Sebagai pusat kota, Monumen Nasional menjadi saksi dari lahirnya jawara-jawara baru. Pada tahun ini tercatat ada sekitar 16.000 orang yang menjadi peserta dengan 1.585 di antaranya bahkan merupakan pelari asing yang berasal dari 50 negara di dunia. Waw!
![Bersama para kompasianer di MJM 2017 (dok. Detha Tifada)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/11/05/img-20171029-wa0004-59ff3bdf51699573404620c2.jpg?t=o&v=770)
![Sandiaga Uno dalam MJM 2017 (dok. Kompasiana)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/11/05/img-20171029-wa0007-59ff3c37c226f97a8c159cb3.jpg?t=o&v=770)
![(dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/11/05/wes-59ff3d26c226f97a70512d35.jpg?t=o&v=770)
Hal yang saya suka dari Mandiri Jakarta Marathon 2017 adalah medalinya. Tahukah kamu? Medali yang diberikan kepada semua peserta yang telah berhasil menyelesaikan larinya itu sangat menjunjung kearifan lokal lho! Pada medali tampak gambar tanjidor, kesenian khas Jakarta lengkap dengan penjelasan singkat. Sebagai orang yang punya darah Betawi, saya bangga. Keren banget! Kita boleh saja tetap mengikuti perkembangan zaman, namun tetap saja kearifan lokal tetap harus dilestarikan. Bagi saya ini kreatif sekali.
![medali-59ff3b95c252fa6e185d1243.jpg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/11/05/medali-59ff3b95c252fa6e185d1243.jpg?t=o&v=770)
![Sang jawara kategori FM dari Maroko (dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/11/05/lari-59ff3c91c252fa749a1374a4.jpg?t=o&v=770)
Never Give Up
Bagi sebagian besar orang Mandiri Jakarta Marathon 2017 adalah eventpertama yang diikuti, namun bagi sebagian lainnya justru tidak. Gendro, salah seorang peserta lari dari Jakarta menuturkan bahwa ini adalah kali kedua ia mengikuti Mandiri Jakarta Marathon 2017. Pertama kali ia berpartisipasi pada Mandiri Jakarta Marathon 2015. Ia sendiri mengaku puas. Namun ditanya apa perbedaannya dari penyelenggaraan tahun ini dibanding tahun lalu ia berujar, "Tahun ini jumlah standnya lebih sedikit."
![Salah satu peserta MJM 2017 berfoto di arena foto (dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/11/05/ers-59ff3f891774da576452ac84.jpg?t=o&v=770)
Ternyata ini bukan soal atlet lari atau bukan, terbiasa berlari atau bukan, melainkan menyebarkan semangat pantang menyerah, lebih tepatnya pantang menyerah dalam melawan diri sendiri. Nah, berlari adalah salah satu medianya. Asisten Wakil Presiden CSR (Corporate Social Responsibility), Maristella Haryanti menjelaskannya lebih lanjut, "Tagline 'Never Give Up' adalah bagaimana kita mengalahkan diri kita sendiri, sebagai contoh lomba lari ini bagaimana kita melawan rasa lelah dan emosi."
Berbicara tentang tagline Jakarta Mandiri Marathon 2017 membuat saya teringat dengan pengalaman saya saat ikutan kegiatan lari beberapa tahun lalu. Eits, jangan salah, gini-gini saya pernah ikutan kegiatan lari lho. Haha. Pada 2012 saya menjadi salah satu dari 50 peserta Run Rhino Run, sebuah kegiatan lari 10 km di Ujung Kulon, Banten yang diselenggarakan oleh WWF Indonesia dalam rangka mendukung upaya konservasi populasi badak Jawa yang semakin langka.
Saya tidak punya latar belakang dalam bidang lari. Jangankan lari 10 km, 1 km saja saya udah ngos-ngosan. Kendati demikian lari benar-benar membuat saya berjuang melawan diri sendiri. Bagaimana saya melawan rasa malas, capek, ingin cara yang instan dan sebagainya. Akhirnya dengan semangat 'Never Give Up' yang saya kobarkan, saya dapat mencapai garis finish. Saya membayangkan, bagaimana kalau saya itu sebaliknya alias saya mudah menyerah? Boro-boro sampai garis finish, nyasar di Ujung Kulon sampai sekarang iya.
Maka, saya percaya bahwa 'Never Give Up' dalam Mandiri Jakarta Marathon 2017 bukan sekadar slogan. Ia adalah pesan kepada seluruh dunia untuk terus berusaha dan memberikan yang terbaik. Kalau jatuh, ya bangkit dan lari lagi. Terus berlari, berlari dan berlari sampai mencapai garis finish. Intinya pantang menyerah selama apapun kita mencapai garis finish dan sebanyak apapun kita terjatuh.
![Berfoto dengan para kompasianer (dok. Kompasiana)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/11/05/img-20171105-wa0078-59ff3e878325cc135c70a834.jpg?t=o&v=770)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI