Mohon tunggu...
Noval Kurniadi
Noval Kurniadi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Speaking makes words, writing makes wor(l)ds

Passion is the fashion for ur ACTION. Passion without action is NO MENTION! | Kontributor wikipedia | www.valandstories.com | Novalku@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Sedang di Banda Aceh? Jangan Lupa Makan Ayam Pramugari!

6 September 2017   12:24 Diperbarui: 6 September 2017   12:35 2945
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rupa ayam pramugari (dokpri)

Setahu saya Aceh terkenal dengan mie Acehnya dan juga nasi goreng  Acehnya. Ternyata Aceh memiliki wisata kuliner lain. Uniknya, nama  wisata kuliner ini tak biasa: Ayam pramugari.

Ayam pramugari? Ayam macam apa tuh? Jadi pramugari buka bisnis ayam?  Atau ayamnya punya mbak-mbak pramugari? Pertama kali mendengarnya saya  yakin pasti akan ada banyak pertanyaan di otak.

Beberapa jam setelah tiba di bandara internasional Aceh dalam rangka Kurbanesia Social TripDompet Dhuafa pada Kamis, 30 Agustus 2017, salah satu rangkaian kegiatan dari  Kurbanesia Tebar Hewan Kurban Tentukan Lokasi Berkahmu, kami dijemput  oleh dua orang dari Dompet Dhuafa dengan menggunakan mobil berwarna  hitam. Yang satu adalah dokter Ilham. Ia berperawakan lebih gemuk.  Adapun satunya lagi adalah Pak Andi. Ia berkacamata. Dokter Ilham adalah  salah satu dokter yang berkarya di LKC (Layanan Kesehatan Cuma-cuma),  salah satu bentuk program kesehatan Dompet Dhuafa di Aceh sedangkan Pak  Andi merupakan manager di LKC. Mereka baik sekali, menyambut kami dengan  ramah.

Setelah kami bertiga yakni saya, Mas Salman dan Mas Fuji masuk ke dalam  mobil, kami diantar ke salah satu rumah makan terkenal di Banda Aceh.  Kata Dokter Ilham kami akan diantarkan menuju "Ayam Pramugari". Letaknya  tak begitu jauh dari bandara, mungkin sekitar 15 menit. Semula saya  kira Dokter Ilham bercanda saja. Ayam macam apa tu ayam pramugari? Eh,  ternyata beneran. Di Aceh ada wisata kuliner bernama "Ayam Pramugari".

Ayam pramugari seperti rumah makan pada umumnya. Kita memesan makanan,  bayar dan kemudian makan. Kata Dokter Ilham dinamakan ayam pramugari  karena ukuran ayamnya besar-besar. 

Awalnya saya sulit menerka emang benar ayam pramugari itu besar? Lalu  kalau besar, sebesar apa sih ayamnya? Ternyata begitu hidangan ayam pramugari tersaji di depan meja barulah rasa penasaran saya terjawab.  Selain hidangan berupa ayam, pelayan rumah makan juga menyajikan nasi dan kari kambing. Inilah menu khas dari Ayam Pramugari.

Ayam pramugari sebenarnya sama dengan ayam goreng biasa. Yang membedakan  adalah ukurannya. Ayam pramugari benar-benar lebih besar. Beda deh  pokoknya! Yang membedakan lagi adalah pada permukaan ayam ditaburi daun  kari. Daun kari ini tak hanya sebagai hiasan tetapi juga dapat dimakan.  Saya bahkan sempat mencicipinya.

Rupa ayam pramugari (dokpri)
Rupa ayam pramugari (dokpri)
Baru sebentar tersaji di atas meja, ayam pramugari seakan  memanggil-manggil saya, "Makan aku! Makan aku!" Segeralah saya mengambil  salah satu ayam untuk kemudian saya pindahkan di atas piring yang  berisi nasi. Saya kobet daging ayamnya lalu saya kunyah ke dalam mulut  saya. Dengan tekstur yang tidak begitu lembut tapi tidak juga keras,  ayam pramugari begitu gurih ketika dimakan. Rasanya lebih mirip dengan  ayam kampung ketimbang ayam negeri. Campuran antara ayam dengan daun  kari yang cenderung agak sedikit pahit menambah citarasa tersendiri.  Untuk menambah kesan lebih sempurna, jangan lupa campurkan ayam  pramugari dengan sambal.

Selain ayam pramugari, saya juga mencicipi kari kambing. Sebenarnya saya  tidak terlalu suka daging kambing karena teksturnya yang agak keras dan  terkadang berbau kurang enak. Namun karena penasaran maka saya  mencobanya. Saya mulai dengan menikmati kuah karinya terlebih dahulu  dengan sesekali menuangkannya ke sepiring nasi. Rasanya sedap. Tidak  terlalu mencolok ketika masuk ke kerongkongan. Untuk dagingnya terasa  enak meski ada beberapa yang agak susah dikunyah.

Mengunjungi Banda Aceh tak lengkap jika tidak menikmati minuman khasnya.  Selagi di Ayam Pramugari, Dokter Ilham menyarankan untuk minum minuman  khas Banda Aceh, yakni pepaya kerok dan mentimun kerok. Berhubung kami  bingung mau minum pepaya kerok atau mentimon kerok, Dokter Ilham  akhirnya memesankan minuman secara seragam, yakni pepaya kerok kepada  kami bertiga. 

20170830-122422-59af852dca0350048c630a13.jpg
20170830-122422-59af852dca0350048c630a13.jpg
Pepaya kerok adalah minuman berupa sirup yang berisi pepaya yang telah  dikerok dan kolang-kaling di dalamnya. Dengan campuran es batu di  dalamnya, minuman ini cocok jika diminum untuk buka puasa. Rasanya yang  manis dan adem sangat pas untuk melepaskan dahaga. Adanya penggunaan  pepaya sebagai bahan minuman membuat minuman ini menyehatkan karena  pepaya bermanfaat untuk melancarkan pencernaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun