Mohon tunggu...
Noval Kurniadi
Noval Kurniadi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Speaking makes words, writing makes wor(l)ds

Passion is the fashion for ur ACTION. Passion without action is NO MENTION! | Kontributor wikipedia | www.valandstories.com | Novalku@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tiroid: Kenali, Pahami, dan Waspadai

1 Juni 2017   16:01 Diperbarui: 1 Juni 2017   16:32 2277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa bilang kupu-kupu hanya ada di taman

Kupu-kupu ternyata ada juga di leher depan bagian bawah lho.

Kupu-kupu di leher? Emang ada?

Ada. Namanya kelenjar tiroid. Bukan kupu-kupu beneran, namun bentuknya menyerupai seperti kupu-kupu. Kalau kupu-kupu di taman itu bermanfaat banget untuk penyerbukan bunga, kupu-kupu di leher justru bermanfaat untuk tubuh kita. Itu karena kupu-kupu di leher alias kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid yang dapat mempengaruhi setiap sel, jaringan dan setiap organ tubuh kita. Selain itu juga mampu membuat tubuh untuk menggunakan energi agar tetap hangat dan intinya untuk kerja otak, jantung, otot dan organ lainnya. Bahkan menurut Thyroid Foundation of Canada, kelenjar tiroid juga berperan penting dalam perkembangan otak dan tumbuh kembang anak loh! Waw!

Namun kelenjar tiroid bagaikan dua sisi mata uang. Di satu sisi ia sangat bermanfaat, di sisi lain ia bisa menjadi bumerang untuk tubuh kita jika kita tidak waspada. Tiroid bisa mengalami gangguan yang bisa mengancam kesehatan kita. Beberapa gejalanya antara lain adalah mudah merasa cemas, mata tampak melotot, kerja otak melamban, sering merasa dingin hingga kadar kolestrol meningkat. Hiiii... Ngeri ya?

Nah, guna sosialisasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan gangguan pada kelenjar tiroid, Kementerian Kesehatan RI mengadakan seminar tentang tiroid  bertajuk "Bukan Karena Anda. Tetapi Tiroid Anda". Kegiatan ini diadakan pada Jumat, 26 Mei 2017 di Ruang Siwabessi di Kemenkes RI dalam menyemarakkan Pekan Tiroid Sedunia yang jatuh setiap tanggal 25 Mei setiap tahunnya. FYI, Pekan Tiroid Sedunia pertama kali diselenggarakan pada 2009 dan Jerman adalah inisiatornya.

Dr.Lily S Sulistyowati MM, Direktur P2PTM, Kemenkes RI memberikan sambutannya (dok. Kemenkes RI)
Dr.Lily S Sulistyowati MM, Direktur P2PTM, Kemenkes RI memberikan sambutannya (dok. Kemenkes RI)
(dok. pribadi)
(dok. pribadi)
Gangguan tiroid adalah kelainan pada kelenjar tiroid. Meski bukan penyakit menular, penyakit ini tidak boleh disepelekan. Itu karena gangguan tiroid dapat mengenai semua umur, tak peduli tua ataupun muda, bahkan pada bayi sekalipun.

Apa saja bentuk gangguan tiroid? Setidaknya ada 2 tipe utama gangguan tiroid yang dipengaruhi oleh kelainan fungsi atau hormon tiroid yang dihasilkan, yakni hipotiroid dan hipertiroid. Kelenjar tiroid tidak boleh terlalu aktif sehingga menghasilkan hormon yang terlalu banyak, juga tidak boleh kurang aktif sehingga menghasilkan hormon yang terlalu sedikit. Intinya, harus pas atau sedang-sedang saja.

(dok. akun twitter @p2ptmkemenkesri)
(dok. akun twitter @p2ptmkemenkesri)
Kalau hormon tiroid yang dihasilkan terlalu sedikit, seseorang bisa mengalami hipotiroid. Pada hipotiroid, sel tubuh tidak mendapatkan hormon tiroid yang cukup sehingga berdampak pada metabolisme tubuh yang melambat. Ada beberapa penyebab hipotiroid, di antaranya adalah penyakit autoimun, kerusakan kelenjar tiroid, yodium yang terlalu banyak atau terlalu sedikit serta akibat pengobatan dengan radiasi.

Jangan remehkan hipotiroid. Sebab hipotiroid yang meningkat bisa menyebabkan komplikasi yang serius sampai mengancam jiwa. Waduh?!

Untuk mengenali hipotiroid kita bisa melihat pada berbagai gejala yang ditimbulkan. Di antaranya adalah berupa fisik yang lemah, lelah, ngantuk, kurang konsentrasi, sulit BAB, mengalami gangguan bahkan tidak tahan dingin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun