Bayangkan dalam suatu malam kamu tersesat di sebuah hutan. Sunyi. Seorang diri. Hanya bertemankan gelap. Di saat itu kamu merintih kesakitan. Kepala bagian kananmu sakit, bahumu bahkan sekujur badanmu terasa memar dan perih. Kamu ingin meminta pertolongan. Namun kepada siapa? Kamu tak tahu arah. Maka kamu melakukan apa yang kamu bisa lakukan: berlari sekuat tenaga menjauhi tempat kamu berada sekarang.Â
Berkat kegigihanmu, kamu berhasil keluar dari hutan mencekam. Kamu kira kamu telah aman dan hidup dengan tenang. Namun sial, ternyata penderitaanmu belum berakhir. Justru inilah awal mulanya. Kamu mengalami lupa ingatan. Jangankan tentang apa yang terjadi padamu hingga tersesat ke dalam hutan, kamu pun bahkan lupa dengan siapa dirimu sendiri! Seketika kamu diselimuti oleh rasa ketakutan. Bisakah kamu menguak misteri ini?Â
Itulah ironi yang dialami oleh Rachel Saunders. Hidupnya semula berjalan lancar. Ia menjalani rutinitasnya sebagai wanita karier seperti biasa. Hingga suatu peristiwa terjadi, semuanya berubah. Beragam tanya berputar-putar di otaknya: Kenapa peristiwa ini terjadi padanya? Kenapa ia bisa tersesat di dalam hutan? Kenapa ia amnesia dan apa pula penyebabnya?Â
Untuk mengupas ini semua mustahil jika ia melakukannya sendiri. Syukurlah, Jonathan Lauder, pria yang disayanginya terus berada di sampingnya. Di sela-sela kesibukannya, Jon rela terbang dari Inggris menuju Skotlandia mencari Rachel setelah kehilangan kontak dengannya selama 10 hari. Kemudian begitu tahu Rachel mengalami amnesia, Jon menemani dan membantu Rachel untuk memecahkan misteri yang terjadi. Caranya? Dengan membuka "kenangan gelap" di masa lalu Rachel satu per satu. Mereka menghampiri satu per satu orang yang sempat berinteraksi dengan Rachel dalam beberapa hari terakhir dan mengunjungi tempat-tempat yang Rachel kunjungi sebelum amnesia. Dengan begitu, kepingan demi kepingan puzzle akan tersusun dengan rapi sehingga mereka berdua akan tahu apa yang terjadi di balik ini semua.Â
Pelan tapi pasti usaha mereka berhasil. Usut punya usut, ternyata kematian Jenny Dougal, sahabat baik Rachel menjadi benang merah dari teka-teki ini. Faktanya, Rachel menghilang setelah datang ke pemakaman Jenny! Di titik inilah petualangan akan pencarian kepingan-kepingan misteri dimulai. Kenangan pun harus dikuak demi mendapatkan secercah titik terang.
 Semakin seru penyingkapan kenangan masa lalu yang mereka lakukan karena ini tak hanya berkaitan dengan kematian Jenny Dougal yang sebenarnya diragukan oleh Rachel (Rachel percaya bahwa Jenny masih hidup, entah dimana ia berada), namun juga berhubungan dengan monster bersayap dan berkepala serigala yang suka mampir dalam pikirannya dan kejadian yang dialami Rachel saat berusia 17 tahun. Nyatanya, sebelum menghilang, Rachel sempat menggambar makhluk mengerikan itu di tempat penginapan. Namun amnesia yang dialami Rachel membuat Rachel dan Jon kehilangan jejak. Pertanyaannya, mengapa si Rachel menggambar monster itu? Benarkah si monster bersayap dan berkepala serigala punya keterlibatan dalam kasus ini? Apa kaitannya pula kejadian yamg dialami Rachel saat 17 tahun dengan kejadian hari ini?Â
Bagaimana lika-liku perjalanan Rachel dan Jon dalam menguak masa lalu Rachel terangkum dalam novel Dark Memory. Diterbitkan oleh Bhuana Sastra, lini dari Bhuana Ilmu Populer pada akhir 2016, novel bergenre misteri ini bercerita tentang pencarian dan bagaimana menjadi pribadi yang lebih baik, seperti yang diungkapkan Jack Lance, sang penulis dalam peluncuran Dark Memory di Gramedia Central Park, Jakarta pada Rabu, 28 Desember 2016. Dengan sampul berwarna hitam dan dua mata merah menatap tajam di bagian tengah, novel dengan 340 halaman ini seakan berbicara kepada siapa saja yang melihatnya, "Are you brave? You are invited to get in this book!"Â
Jack Lance alias bernama asli Ron Puyn, meski sama-sama menggiati novel misteri seperti R.L. Stine dan novel Dark Memory berstatus sebagai novel best seller, saya belum pernah membaca karyanya sehingga saya belum tahu bagaimana dan seperti apa kualitas Jack Lance. Namun adanya acara peluncuran Dark Memory dan booksigning pada akhir Desember lalu menambah perbendaharaan novel misteri saya.Â
Baru buka halaman-halaman awal, saya dibuat ketagihan untuk membaca paragraf demi paragraf dan mengebet halaman demi halaman berikutnya hingga semuanya selesai dibaca dalam waktu 4 hari. Sangat jarang saya menyelesaikan membaca novel dalam waktu kurang dari 5 hari, namun Dark Memory membuat saya melakukan hal itu. Mau bagaimana lagi? Setiap halaman dalam Dark Memory yang dibaca menyimpan kepingan puzzle sehingga membuat para pembacanya untuk bertanya-tanya, "Habis ini apalagi ya?", "Habis ini begini bukan ya?" Akibatnya, saya selaku pembaca penasaran untuk terus membacanya hingga akhir.Â