Bagaimana aku bungkam?
Mengapa aku bungkam?
Ulah siapa jika aku bungkam?
Ada ingin rasa sepi lelah hati
Kuka kuka kuki lewat kaki
Berdiri lalu duduk kembali
Berbaring namun bangkit lagi
Gelisah...tak bisa terus menahan
Kalau aku bungkam
Harusnya kalian jangan menggeram
Tanyakan si kampret yang mengancam
Tak sudilah nyawa hilangÂ
Hanya gara-gara lisan
Maaf bos...
Masih ada anak biniÂ
Menunggu tangan ini bawa sesuap nasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!