Guratan-guratan ilusi mencengkram paradigma
Menipu tetapi satu sisi benar adanya
Temukan dua arah berlawanan, menyingkap rahasia
Kayuh peluh luruh jatuh menyerang tubuh
Kebodohan mendera kala bestari tak lagi berharga
Pada jiwa-jiwa terluka bila asa tak sampai masa
Bagi hati teriris, tergores luka menganga
Kini karma bagi khayalan tak bertepi
Ranjang itu bukan wahana meraih mimpi
Satu waktu kan merayu nafsu gemilang kejayaan
Delusi kaya raya, masih bercinta dengan gulingnya
Impian raih butir tiara, gawai setia dalam genggamnya
Sikapnya memenjarakan diri dalam taksa akan tujuan
Bersimbah duka derana, air mata darah lalu kecewa
Kiranya ia mutlak celupkan diri pada kekalahan
Lembar demi lembar telah dijabarkan
Bangkit! Pekik suara mu jadi awal perubahan
Petik bintang-bintang, patahkan haluan temukan jalan!
Goresan pena tak seorang pun 'kan mampu hentikan
Bersumpah atas nama Sang Hyang Tunggal
Tetap rajut kilau keberhasilan
Walau mata kucurkan darah dengan derasnya
Tulislah! Sampai pena itu habiskan tinta terakhir
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H