Mohon tunggu...
Nyak OemarAyri
Nyak OemarAyri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Tidak berbakat di bidang menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kabut Tipis-tipis

22 April 2021   08:08 Diperbarui: 22 April 2021   08:10 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kekeringan. 2015 Merdeka.com

Kita musti berhenti

Sekarang jika tak selamanya kan terikat

Jatuh lagi, jatuh berkali-kali jatuh

Tuk kesalahan sama, tuk pola serupa

Tidakkah kau lihat semut-semut bermuram durja?

Ada elegi kesedihan terpampang nyata

Sudah sepekan langit tak bersahabat lagi

Rinai hujan tak membasahi bumi

Binatang-binatang menjerit haus dahaga membakar

Tidak mata air ada lagi tersedia

Begini kan terus menyiksa

Siapa sebabkan petaka?

Sejak kabut tipis-tipis muncul

Hutan itu sudah gundul

Bak kepala botak pak tua yang dicukur

Habis, bersih, jangan tanya adakah sisa

Itulah mulanya cerita berbilang kisah

Bodoh...tentu ini bukan salah manusia

Binatang saja yang tak kreatif gunakan akal,

Bangun bendungan...

Tebang hutan...

Lalu kaya, maka binatang tentu bisa bertahan

Benar begitu hai semut?

Sudah jangan bercanda!

Kabut tipis-tipis segera tiba

Kemarau panjang telah melanda, menyiksa kita

Shuut... ini bukan salah manusia, jangan salahkan kita!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun