Mohon tunggu...
Nyak OemarAyri
Nyak OemarAyri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Tidak berbakat di bidang menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tersirat

26 Februari 2021   23:57 Diperbarui: 27 Februari 2021   00:04 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.mgmpsosiologijateng.com

Kini ia menangis sambil menatap cakrawala

Mencari arti dari butir air matanya

Tak mampu pecahkan teka-teki semesta

Semakin aku memuja semakin keraslah tangisannya

Itu tangan tlah terbuka

Berikan berkat pada jiwa

Tak kenal ia sekolah negeri atau swasta

Pendidikan begitu asing dalam pendengarannya

Merapah mencari sedekah, demi menyambung nyawa

Manalah ia tau apa itu fisika dan kimia

Ia tak belajar etika

Hidupnya bebas beratap nabastala

Menulis pada lembaran mega

Menghitung jumlah gemintang di atas sana

Alam telah memberkati ia

Kerasnya kehidupan menempah karakternya

Ia belajar langsung pada kicauan kukila

Aku bersumpah pada tuhanku dan tuhannya

Ada jutaan cara berikan wiyata pada manusia

Tersirat dan tersurat itu hanyalah praktiknya

Kini ia tersenyum menatap surya

Apa makna yang kau punya?

Pendidikan itu hak semua manusia

Hanya jalannya saja yang berbeda-beda.

Lhokseumawe, 19 Februari 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun