Kini ia menangis sambil menatap cakrawala
Mencari arti dari butir air matanya
Tak mampu pecahkan teka-teki semesta
Semakin aku memuja semakin keraslah tangisannya
Itu tangan tlah terbuka
Berikan berkat pada jiwa
Tak kenal ia sekolah negeri atau swasta
Pendidikan begitu asing dalam pendengarannya
Merapah mencari sedekah, demi menyambung nyawa
Manalah ia tau apa itu fisika dan kimia
Ia tak belajar etika
Hidupnya bebas beratap nabastala
Menulis pada lembaran mega
Menghitung jumlah gemintang di atas sana
Alam telah memberkati ia
Kerasnya kehidupan menempah karakternya
Ia belajar langsung pada kicauan kukila
Aku bersumpah pada tuhanku dan tuhannya
Ada jutaan cara berikan wiyata pada manusia
Tersirat dan tersurat itu hanyalah praktiknya
Kini ia tersenyum menatap surya
Apa makna yang kau punya?
Pendidikan itu hak semua manusia
Hanya jalannya saja yang berbeda-beda.
Lhokseumawe, 19 Februari 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H