Piawai bertutur kata buat ia mampu berdalih rasa
Menyusun cerita tentang jumlah babi-babi miliknya
Harsa telah mengisi hati, senyum tak lekang hias bibir ranumnya
Celotehan yang ada masih ulangan sama dari kisah lama
Cicit suara babi meronta gembira kala lumpur merendam tubuhnya
Mana  lebih bahagia antara pengembala dan babi-babi itu?
Gelap telah menyentuh nabastala di atas sana
Sayup terdengar parau suara mengucap untaian lintani
Harap sempena tiba, membawa hilang gelisah pengembala
Garis takdir babi telah termaktub dalam lembar literasi
Nasibnya hanya di antara kandang atau oven pemanggang
Mana lebih pilu antara pengembala dan babi-babi itu?
Tak dapat dibedakan, babi dan pengembalanya sama saja
Sama duka yang dirasa baik antara babi atau pengembala
Babi harus berakhir jadi santapan keluarga dengan suka cita
Pengembala masygul kiranya harus hitung ulang jumlah babi miliknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H