Menghapus rasa sakit yang ia ingat hanya anak-anaknya
Terus usaha pada jalan kebenaran, doanya membelah lidah
Tangan kotor nan kasar, jadikan api enggan membakar
Tapak yang berikan jejak kembali tika larut malam tiba
Tak sempat bercanda menabur kasih pada buah cintanya
Bukan benci apa tak sayang pada si kecil menyejukkan mata
Sejengkal di bawah dada menuntut paksa diisi setiap masa
Ayah... Tapakmu yang kering, kotor, pecah cukup jadi bukti
Ayah... Jejak yang kau tinggalkan jadi harapan jauh ke depan
Meski surga tak disuratkan pada telapak kaki kau Ayah
Tapi aku yakin, Tuhan menghitung setiap langkah yang kau buat
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!