Mohon tunggu...
Nugi07
Nugi07 Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Diatas Bintang Dibalik Bayang Mentari Ditemani Bunga Mawar dan Sambil Mendekap Sang Al-Farizi

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Spanduk Lain di GBK Selain Spanduk Menpora

17 November 2012   05:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:12 1987
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru tiga hari kemarin pertandingan Timnas lawan Timor Leste berlalu. Rasanya dunia saat itu seperti AKU DAN BINTANG ketika umpan Jhonny disodok menjadi gol oleh Bambang. Eh tapi kalo dipikir-pikir kayaknya yang menjadi BINTANG DI SURGA pada pertandingan itu bukan Bambang yang nge gol in ke gawang Emersson tapi justru banner Menpora. Dua biji banner yang nongol di tribun timur stadion GBK Senayan seakan menjadi HARI YANG CERAH UNTUK JIWA YANG SEPI bagi suporter Timnas. Bagaimana tidak, banner yang pertama tulisannya "Nasionalismemu Tak Setebal Kumismu" sedang yang kedua bertuliskan "Dilarang Masuk GBK" dimana ada gambar bang kumis disitu, seakan menjadi curahan hati pecinta Timnas karena selama ini Menpora diibaratkan seperti LANGIT (yang) TAK MENDENGAR kesulitan Timnas sehingga berusaha untuk MENGHAPUS JEJAK prestasi bangsa di ajang AFF Cup melalui penahanan dana Timnas. [caption id="attachment_209723" align="aligncenter" width="300" caption="sumber: bola.net"][/caption] Sentilan yang mengena karena tak tahunya Sentilun nya ikutan nonton di stadion. Namun tak sampai MENUNGGU PAGI, banner sudah diturunkan polisi. Untung saja para SAHABAT wartawan sempat mengabadikan momen mengharukan ini sebelum si SALLY SENDIRI sempat melihat. Tapi ingin KUKATAKAN DENGAN INDAH bahwa diluar stadion tepatnya di tembok luar GBK antara gate 4 - gate 6 ada juga spanduk yang besar namun luput dari bidikan penonton. Mungkin sebabnya adalah adanya logo PSSI di ujung kanan spanduk sehingga sekilas orang ga bakal merhatiin karena toh wajar ini kan lagi ada even nya PSSI. Tapi coba dipandang lebih dekat lagi, yak lebih dekat lagi, maka anda yang ngliat akan tertidur lebih dalam dan lebih dalam lagi. Ketika anda nantinya dengar teriakan gooolllll maka anda akan terbangun dari tidur anda dan menyadari bahwa muka-muka di spanduk itu sangat DIATAS NORMAL. [caption id="attachment_209724" align="aligncenter" width="300" caption="sumber: jepretan dari HP pribadi"]

13531295991785034609
13531295991785034609
[/caption] *Catatan: tulisan di pojok kiri atas atas bunyinya : "Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia, Periode 2012-2016" Bagi yang SEPARUH NAPAS nya adalah PSSI maka akan heran kok ga ada wajah prof Johar dengan rambut putihnya, kok ga ada raut muka Gus Halim dengan kacamata nya, kok ga ada juga penampakan pak Tondo Widodo disana. Namun bagi yang KHAYALAN TINGKAT TINGGI nya adalah KPSI maka akan langsung ngeh ternyata yang ada di spanduk itu adalah para KUPU-KUPU MALAM seperti Tony A, baginda La Nyalla, dan sederet tokoh-tokoh DIBALIK AWAN. Ya...ke AKU an mereka yang ternyata sampai sekarang sulitnya bagaikan JAUH MIMPIKU untuk mengambil alih PSSI hanya bisa direalisasikan melalui spanduk besar itu. MUNGKIN NANTI sampai lebaran monyet pun, para DARA ini takkan pernah melepas TOPENG yang menempel di wajah mereka karena dalam hati sanubari YANG TERDALAM, tujuan mereka adalah SEMUA TENTANG KITA, tidak ada itu yang namanya MIMPI YANG SEMPURNA bagi semua masyarakat insan sepakbola tanah air. Akhirnya, tak usah lah kita teriak untuk bilang COBALAH MENGERTI kepada mereka, cukupkan saja KITA TERTAWA dan yakinlah WALAU HABIS TERANG, sepakbola kita akan mampu meraih setinggi-tingginya prestasi dunia, amin. Sekian. Note: tribute to PETERPAN/NOAH yang nyumbangin judul lagunya di tulisan ini :D

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun