Mohon tunggu...
salik
salik Mohon Tunggu... -

salik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Amour Platonis

14 Agustus 2013   02:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:20 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Duduk biasa di penggulungan malam

Kopi hitam selalu basahi kelam

Tubuhku penuh luka

Bukan cinta jika tak diawali luka

Sepi dan sunyi berlarian di atas aspal

Menarik silam yang bawa sesal

Kereta itu lewat, dari Semarang ke Depok

Tak ada Cinta dalam kereta tinggal rindu bergolok

Tapi bukan rindu jika pada akhir tak satu

Laju darahku ada aromamu

Sel-sel otakku ada lengkung bibirmu

Penuh sesak dadaku olehmu

Bisakah kau keluar sebentar dariku

Kamu terlalu kuat menempel di sukmaku

Sulit kini bernafas

Mati hanya untuk sekali lepas

Tak temu adalah puncak rasa temu

Tak sapa adalah cara jarak binasa

Tak Cinta adalah cara Rindu ada

Tak Rindu adalah cara Cinta mengada

Wadah ini tak mampu lagi memaguhmu dalam tiada

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun