Nyata dingin selimuti malam
Aku dan kamu tepat di bawahnya
Berbisik ringan  seolah tak mau diganggu tiup angin
Berpeluk mesra disaksikan sungai-sungai langit yang membentang layak aurora
Dapatkah kamu rasakan denyut jantung di dadaku?
Sepertinya kamu tak bisa melerai antara denyut jantungku dan denyut jantungmu
Begitu pula yang aku alami
Dinginnya lapisan terbawah dari malam semakin menjadi
Erat dan semakin erat rangkulan diantara kita
Dapatkah kau resapi mana kehangatanku dan mana kehangatanmu?
Aku merasa hangat
namun tak ku ketahui itu kehangatanmu atau kehangatanku
Apakah kau juga selaras?
Ini kah manunggal cinta?
Tak kita hiraukan lagi saksi-saksi bisu di sekeliling
Acuh kita berdua kepada mereka sekarang
Bibirku dan bibirmu pun bercumbuan di tengah hamparan rasa kasih
Dan kini
sudah tak sanggup lagi kita bedakan
Apakah ini bibirku atau bibirmu
aku hanya ingin meyakinkanmu
Kemanunggalan adalah kerahasiaan
Dimana rahasia itu tak akan terungkap
Walau setangkup ucap atau setetes tinta tulis
Terkecuali kuat kamu rasakan kehadiranNya dalam diriku
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI