Mohon tunggu...
Marianne Kuznetsova
Marianne Kuznetsova Mohon Tunggu... Pelajar -

All written here are about my personal opinion, no offense. There's no true or false in it, don't argue. If you don't like it, just leave it

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

China's Dog Eating Festival, dari Sudut Pandang Mana Kamu Menilai?

14 Juli 2015   22:30 Diperbarui: 14 Juli 2015   22:30 861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ngapain sih pake disiksa dulu, toh ujung-ujungnya bakalan dimasak juga. Kenapa lo harus nyuruh dia ngerasain sakit digebukin, panas kebakar, menderita dicekek? Kenapa ga langsung disembelih aja? Coba deh bandingin kalo lo mati karena sakit atau kecelakaan, sama kalo lo mati pas lagi tidur di kasur, enak mana?"

How can they eat man's best friend?

Kata "best friend" di sini menurutku agak sedikit rancu. Kita dapat menganggap seseorang sebagai best friend jika ia dekat dengan kita. Tapi jika orang tersebut tidak dekat dengan kita, apakah kita akan tetap menganggapnya sebagai best friend?

Dikutip dari akun twitter @PARPRAEAF7 pada 3 Juli lalu, "Please #StopYulin2015 dog meat eating festival ! They're our friends not foods!" 

No offense, but sorry I can't agree with you guys. Kali ini aku tidak bisa sependapat dengan para dog lovers yang menentang konsumsi daging anjing karena alasan anjing adalah sahabat manusia. Mungkin ini dilhat dari sudut pandang dog lovers yang memiliki kedekatan dengan anjing sehingga tumbuhlah rasa cinta kalian terhadap anjing. Tapi apakah setiap manusia di muka bumi ini memiliki relationship yang baik dengan anjing? Coba kita lihat dari sudut pandang lain. Misal di Inner Mongolia, rakyat mengandalkan kuda sebagai alat transportasi dan teman bicara mereka, mungkinkah mereka memakan teman mereka sendiri? Di India, sapi dianggap hewan yang sakral, mungkinkan rakyat India memakan sapinya?

Aku pernah memelihara anjing, dan aku juga menyukai anjing. Aku menghargai jasanya dalam membantuku menjaga rumah, aku menghargai kesetiaannya yang menemaniku hingga akhir hayatnya. Buatku, anjing adalah best friend. Tapi berbeda dengan masyarakat Yulin, mereka menganggap sapi adalah best friend, karena sapi yang membantu mereka membajak sawah. 

Aku sendiri pernah memakan daging anjing, dan jujur aku tidak suka. Bukan karena aku berpikir bahwa anjing terlalu innocent untuk dimakan, tapi karena saat dicerna perutku terasa panas. Sebenarnya aku lebih bisa menerima alasan untuk tidak memakan daging anjing karena daging anjing tidak baik untuk metabolisme tubuh manusia, atau alasan ilmiah lain.

Dikutip dari akun twitter @unpunkmikeyy pada 3 Juli lalu, "Why do people think it's okay to kill pigs but it's not okay to kill dogs ?? #StopYulin2015" 

"Mungkin anjing punya tampang imut kali ya, makanya orang pada ga tega buat makan. Kalo babi kan jelek tuh idungnya, sapi juga mukanya datar gitu, bebek jorok, kambing bau, ayam ga ada lucu-lucunya."

Dikutip dari akun twitter @stephsel2000 pada 3 Juli lalu, "A dog is more that a pet. They're our friends, our confident and even our hero #StopYulin2015" 

No offense again, menurutku masih ada hewan lain yang lebih pantas menerima sebutan "hero". Coba pikirkan, dari bayi hingga sekarang susu siapa yang kamu minum? Waktu kamu pertama kali mengenal makanan padat, daging siapa yang kamu makan? Untuk melindungi kakimu dari permukaan tanah, kulit siapa yang kamu pakai? Hingga saat ini pun pastinya kamu tidak pernah terlepas dari telur dan susu, darimanakah semua itu berasal?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun