Tapi, terlepas dari narasi pasca kolonial yang tercerminkan pada tema-tema acara hitam puti tadi yang saya tonton, ada hal yang menarik dari closing statement Deddy Corbuzier, ada kesadaran yang kuat atas tatanan sosial yang porak-poranda pasca pilpres 17 april laluh, dan ihktiar untuk mengajak dan mengembalikan watak Indonesia yang terkenal ramah di kalangan para kulit ubi kupas itu, yang mulai memudar sejak dipasung oleh kontestasi perpolitikan yang gaduh.
Saya melihatnya begitu. Meskipun terkesan sepintas, tapi ajakan untuk merenungi tatanan sosial yang porak-poranda dan memperbaikinya kembali. Saya tidak tahu apakah mereka yang menonton acara itu hanya karena tertarik pada bule yang viral dengan hal yang biasa, saya hanya bisa berharap agar kiranya sebagian dari penonton itu tergugah kesadarannya.
Salam hujan di bulan juni semoga dengan rintiknya melunturkan watak marah yang terpasung sejak pilpres berakhir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H