Mohon tunggu...
Nizzatul Husna
Nizzatul Husna Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Berawal dari kedua orang tua saya yang bertemu di kajian, dimana mereka saling memperhatikan satu sama lain. Dan selang beberapa waktu keduanya saling mengungkapkan perasaan sebagai tanda bukti awal dari percintaan mereka. Tiga bulan setelah pertemuan pertama, mereka melangsungkan akad pernikahan keduanya saling mengucapkan janji suci pernikahan di tahun 2000. Empat tahun kemudian mereka dikaruniai seorang anak perempuan, dimana anak itu menjadi salah satu kebahagiaan bagi mereka. Anak yang mereka harapkan lahir pada hari Kamis, 25 Maret 2004 dan anak perempuan itu diberi nama Nizzatul Husna, yang biasa dipanggil Nisa. Nisa adalah nama panggilan dari kedua orang tua saya. Waktu usia saya 6 tahun, saya menempuh pendidikan di Sekolah Dasar Negeri Krukut 03 Depok. Setelah enam tahun menempuh pendidikan di Sekolah Dasar saya melanjutkan pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Jakarta, orang tua saya merasa bangga karena bisa sekolah di Madrasah Negeri. Tiga tahun kemudian, saya menempuh pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri 11 Jakarta dimana saat itu dilanda COVID-19. Saya hanya belajar di sekolah selama 6 bulan pertama dan 2 bulan terakhir. Dampak yang saya alami selama sekolah di MAN yaitu tidak mengenal banyak teman. Selesai lulus saya pun berkuliah disalah satu universitas ternama di Jakarta yaitu Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Di sana saya tidak hanya mendapatkan ilmu akademik tetapi saya juga mendapatkan relasi yang luas. Dan terakhir, ketika saya diterima di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu adalah momen berharga bagi saya.

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film: Missing (2023)

10 Maret 2023   22:41 Diperbarui: 12 Maret 2023   18:24 931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut pandangan narasumber bernama Najwa Nurfan Fadhilah, film berjudul Missing (2023) menceritakan kisah satu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak perempuannya. Awal ceritanya mereka sedang membuat sebuah video menggunakan kamera lama pada tahun 2008. Mereka lagi membetulkan sebuah kamera ketika ibunya ingin memvideokan ayah dengan anaknya tiba-tiba ayahnya mengalami mimisan setelah itu videonya berakhir. Ini merupakan awal ayahnya dikira meninggal.

Beberapa tahun kemudian, anak perempuannya yang bernama June Allen sudah besar. Ibunya punya pacar namanya Ling, ia mau jalan-jalan ke Kolombia dan anaknya ditinggalkan. Ketika ibunya pergi ternyata June malah party karena dia gak suka sama ibunya dan lebih suka ayahnya. Saat party hari terakhir ternyata hanya dia yang gak punya foto bersama ayahnya yang terbaru karena saat itu adalah hari ayah. Terus dia memposting foto ketika masih kecil dengan ayahnya dengan caption happy father days di instagram. 

Sebelum ibunya pergi ia menitipkan sebuah pesan ke June nanti seminggu lagi jemput ibu di bandara. Setelah hari h dia menjemput di bandara dan sudah menunggu berjam-jam tetapi ibunya tidak balik-balik dia terus mencarinya keliling bandara. June adalah anak yang mahir teknologi dia mencari ibunya dengan menggunakan bantuan teknologi. Terus June mengintai pacar ibunya karena beranggapan cowok ibunya jahat. 

Akhirnya, June lapor ke FBI kalau ibunya hilang. Dan bener saja kalau pacar ibunya june adalah mantan narapidana. Lanjut, June mau mencoba menghack email pacar ibunya dan berusaha mencari password milik Ling. Setelah ketemu passwordnya June mengetahui bahwa Ling punya selingkuhan. Karena FBI mencarinya lama akhirnya June memerintah orang bernama Javier, ia menyamar menjadi tukang bersih-bersih untuk mencari Ling. 

Tugasnya adalah mencari bukti video cctv karena 48 jam semua terekam di video cctv. Selanjutnya, June melihat pengeluaran kartu kredit milik ibunya karena mereka terakhir belanja di tempat material hanya untuk membeli gembok. Di Kolombia gembok itu fungsinya untuk sepasang kekasih supaya langgeng. Terus FBI menelpon lagi, mengasih info kepada June kalau nama ibunya bukan Grace tetapi Sarah. June tambah berpikiran negatif apa jangan-jangan ibunya adalah orang jahat.

June datang ke kantor teman ibunya bernama Heather tetapi tidak ketemu hanya melihat ada ancaman untuk ibunya. Terus tiba-tiba ada OB lewat, June bersembunyi dan melihat kalung putus di bawah. 

Akhirnya June melihat pintu terbuka dan ia mencoba untuk masuk dan ternyata tante Heather sudah meninggal. Banyak orang yang beranggapan bahwa ibunya June adalah orang yang jahat. Terus June bawa barang bukti foto yang ada di kantor Heather. Setelah itu June melacak email dan video cctv. Ternyata kamera cctv itu di taruh di gorong-gorong, depan teras, di belakang halaman dan di ruang tamu. June langsung terpaku dengan cctv di gorong-gorong dia berpikir kalau itu berada di rumah kakek dia. 

Selanjutnya ada berita baru, kalau cewek yang jadi selingkuhannya Kevin (pacar ibunya) ternyata bukan selingkuhannya tetapi dia itu cewek bayaran. Dan ternyata yang pergi ke Kolombia bukan ibunya tapi cewek bayaran itu. Terus tiba-tiba June di telpon dan disaat itu juga ada yang ketuk pintu ketika dia membuka pintu ternyata itu ayahnya. Ayahnya bilang sebenarnya ibumu itu namanya Sarah dan dia penjahat dia juga gak ngebolehin ayah ketemu sama kamu dan dia juga sudah memenjarakan ayah biar kita tidak bisa bertemu lagi, tetapi June sudah mulai curiga.

Dan ternyata June juga sudah melihat rekaman video ayahnya sedang marah-marah ke ibunya sampai Sarah dipukul tetapi ia menutupi itu semua. Disini June sudah mulai sadar bahwa ayahnya lah yang jahat ia ingin kabur tetapi tidak sempat karena ayahnya sudah memegang tali untuk mengikat June dan langsung dibawa ke rumah kakeknya dan bertemu ibunya. Ternyata Kevin itu suruhan ayahnya dan teman ayahnya June yang sudah masuk di penjara. Dan terjadilah adegan kekerasan. Terakhir Ayahnya tidak selamat tetapi ibu dan June masih bisa selamat.

TAMAT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun