Mohon tunggu...
Nizham akram
Nizham akram Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sistem Informasi UIN SYARIF HIDAYATULLAH

Saya sangat picky eater, hobi badminton.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kecendekiaan Digital sebagai Pilar Pengembang pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam

20 Oktober 2024   19:34 Diperbarui: 20 Oktober 2024   19:55 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam era globalisasi dan perkembangan teknologi informasi yang cepat, kecendekiaan digital menjadi penting dalam pengembangan pendidikan, termasuk di perguruan tinggi keagamaan Islam. Konsep kecendekiaan digital melibatkan kemampuan individu dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi secara efektif dan pemahaman yang mendalam tentang informasi yang diakses. Di perguruan tinggi keagamaan Islam, penggunaan kecendekiaan digital memainkan peran penting dalam meningkatkan mutu pendidikan, keberlangsungan kurikulum, dan ketersediaan informasi.

Salah satu keuntungan utama dari pemanfaatan kecendekiaan digital adalah peningkatan mutu pendidikan. Dengan menggunakan platform digital, mahasiswa dapat mengakses berbagai sumber belajar yang berkualitas dan beragam. Misalnya, layanan perpustakaan digital yang menawarkan buku, jurnal, dan artikel ilmiah dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang studi Islam dan disiplin ilmu lainnya. Penggunaan video pembelajaran, podcast, dan webinar memungkinkan dosen untuk menyampaikan materi secara menarik dan interaktif.

Kecendekiaan digital juga mendorong pengembangan keterampilan berpikir kritis dan analitis. Mahasiswa diajarkan untuk tidak hanya mengandalkan informasi yang tersedia, tetapi juga untuk mengevaluasi dan menganalisis sumber-sumber tersebut. Hal ini memiliki tingkat penting yang tinggi dalam studi keagamaan, di mana interpretasi teks dan pemahaman kontekstual sangat diperlukan.
Relevansi Kurikulum.

Kurikulum di perguruan tinggi keagamaan Islam harus terus menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Kecendekiaan digital memungkinkan institusi untuk mengintegrasikan konten digital ke dalam kurikulum, sehingga lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat dan tantangan global. Kursus tentang etika digital, media sosial, dan teknologi informasi dapat dimasukkan ke dalam program studi. Hal ini akan memberikan mahasiswa pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan dalam dunia yang semakin terdigitalisasi. Selain itu, kecerdasan digital juga memungkinkan kerja sama antar perguruan tinggi, baik di dalam maupun luar negeri. Dengan platform daring, mahasiswa dan dosen dapat berinteraksi, berdiskusi, dan melakukan penelitian bersama dengan institusi lain. Kerja sama ini tidak hanya meningkatkan mutu akademik, tetapi juga meluaskan jejaring sosial dan profesional mahasiswa.

Salah satu tantangan yang dihadapi perguruan tinggi keagamaan Islam adalah aksesibilitas informasi. Di banyak daerah, terutama di negara berkembang, akses terhadap literatur dan sumber belajar yang berkualitas masih terbatas. Kecendekiaan digital menyediakan solusi untuk masalah ini. Dengan adanya internet, mahasiswa dapat mengakses berbagai sumber informasi dari seluruh dunia, tanpa batasan geografis. Pentingnya aksesibilitas ini semakin terasa dalam konteks pembelajaran jarak jauh. Selama pandemi COVID-19, banyak perguruan tinggi beralih ke pembelajaran daring. Meskipun mengalami rintangan, pengalaman ini menunjukkan bahwa pendidikan dapat berlanjut meskipun dalam situasi yang sulit. Kecendekiaan digital penting untuk menjaga kelangsungan pembelajaran dan koneksi antara mahasiswa, dosen, dan teman sejawat mereka. Meskipun demikian, tantangan dan peluang tetap ada dalam menerapkan kecendekiaan digital di perguruan tinggi keagamaan Islam.

Salah satu tantangan besar adalah kekurangan infrastruktur dan sumber daya manusia yang memadai. Banyak institusi masih mengalami kesulitan dalam menyediakan akses internet yang stabil dan pelatihan bagi dosen dalam menggunakan teknologi digital. Selain itu, terdapat tantangan terkait keamanan data dan privasi yang harus diperhatikan. Di sisi lain, peluang yang ditawarkan oleh kecendekiaan digital sangat besar. Perguruan tinggi keagamaan Islam dapat menjadi pelopor dalam pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan mutu pendidikan yang inklusif.

Dengan menggunakan kecanggihan digital, institusi ini bisa menarik minat mahasiswa dari berbagai latar belakang dan mempersiapkan mereka untuk menjadi pemimpin yang kompeten di era digital. Kecanggihan digital memiliki potensi menjadi pilar utama dalam pengembangan perguruan tinggi keagamaan Islam. Dengan meningkatkan kualitas pendidikan, relevansi kurikulum, dan akses informasi, institusi pendidikan dapat bersesuaian dengan perkembangan zaman dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Meskipun ada tantangan yang harus diatasi, peluang yang ditawarkan oleh kecendekiaan digital harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Perguruan tinggi keagamaan Islam dapat turut berperan dalam membentuk generasi yang cerdas secara akademis dan memiliki keterampilan yang relevan di era digital.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun