Mohon tunggu...
nizham_saja
nizham_saja Mohon Tunggu... -

berpola pikir simple dan berprinsip jalani saja hidup ini apa adanya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Portal Pendidikan yang (Terasa) Jalan di Tempat

19 Mei 2016   13:24 Diperbarui: 19 Mei 2016   13:42 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Perkembangan media infoemasi yang sifatnya online sekarang ini sedemikian pesatnya,sampai hampir mempengaruhi semua bidang pekerjaan. Era Big data baik offline maupun online sekarang ini bahkan sudah merubah cara bekerja beberapa bidang pekerjaan. Istilah “kantor” yang beberapa tahun kemarin masih lekat sebagai tempat khusus berkumpulnya orang bekerja dengan seragam yang sama dan waktu kerja yang sama, sekarang sudah bergeser menjadi “kantor”  dimana pekerjaan kantoran bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun; bahkan tempat tidur atau dapur bisa menjadi kantor pribadi disebabkan oleh gampangnya jaringan internet dan semakin familiarnya gadget seperti tablet atau smartphone dengan berbagai system operasi.

Kemudahan informasi dan alat informasi di atas secara logika tentu saja akan memudahkan pekerjaan setiap orang. Di Bidang pendidikan seharusnya semua pihak yang berkaitan didalamnya baik itu pengajar/guru dan murid mengikuti perkembangan tersebut dan menjadikan pendidikan menjadi lebih berkembang,bahkan sangat mungkin menjadi cara baru dalam dunia pendidikan dalam mentransfer ilmu dari guru ke murid. Diharapkan dengan bantuan internet, akses untuk mendapatkan informasi yang lebih update semakin mudah dan malah lebih murah dibanding pendidikan secara formal.

Beberapa kendala pasti juga ditemui karena tidak semua guru/dosen dan murid serta mahasiswa melek internet. Berbagai masalah seperti kebingungan dengan apa itu internet, bahkan sampai masalah paling sederhana ternyata masih ada mahasiswa atau guru yang tidak bisa mengoperasikan komputer apalagi smartphone. Masalah lain tentu saja infrastruktur yang belum sepenuhnya mendukung seperti kualitas layanan penyedia jasa internet yang masih tidak memuaskan karena kualitas jaringannya sendiri tidak merata.

Sebagai seorang guru dijaman sekarang tentu saja pasti sering berhadapan dengan internet , mulai dari sekedar membaca berita, mencari informasi baru,bahkan saling tukar data antar sesama pengajar. Hal inilah yang dilihat oleh BTIKP Kalimantan Selatan dengan merespons kebutuhan para pengajar akan berbagai media belajar dengan membikin sebuah portal e-learning sebagai sebuah ruang kelas online/maya untuk belajar. Portal ini sudah beberapa tahun berjalan namun masih belum terlalu efektif dikarenakan beberapa hal berikut :

  • Stigma bahwa sekolah itu adalah dating ke sekolah dan guru yang mengajar masih sangat kuat
  • Kualitas SDM dalam hal pemanfaatan teknologi informasi yang berkaitan dengan internet masih sangat rendah.
  • Kurangnya informasi kepada sekolah-sekolah tentang portal rumahbanjar.org itu sendiri
  • Kurangnya minat siswa dan guru untuk mengakses layanan tersebut karena menganggap susah,ribet dan mahal. Paket internet masih dianggap mahal. Mereka bahkan masih sangat alergi terhadap istilah “versi pro” atau istilah lain yang mengharuskan mereka untuk membayar lebih pada layanan tersebut.
  • Siswa yang tidak melek internet dikarenakan memang berasal dari masyarakat ekonomi kelas bawah.
  • Kesusahan mengakses portal itu sendiri dikarenakan user interface yang baru
  • Kesulitan akses dari smartphone karena handphone yang kurang mendukung (versi lama)
  • Meskipun portal ini menyediakan lomba yang didukung oleh Instansi daerah dan menawarkan hadiah yang lumayan tetapi (lagi-lagi) user yang ikut serta masih didominasi oleh orang-orang lama.
  • Salah satu kendala yang masih cukup sulit bagi saya sebagai seorang guru di sekolah menengah kejuruan pertanian adalah sangat kurangnya media pembelajaran yang sesuai dengan kejuruan pertanian. Rata-rata yang tersedia disana adalah materi-materi umum tentang mata pelajaran umum sekolah menengah atas bukan sekolah kejuruan yang dimaksud.
  • Terakhir, tentu saja dukungan kualitas jaringan penyedia internet itu sendiri yang masih tidak merata bahkan untuk beberapa lokasi tertentu masih tidak terjangkau.

Beberapa kendala diatas itulah yang membuat portal pendidikan tersebut terasa jalan ditempat. Kenapa saya berkesimpulan begitu karena user yang mengakses portal tersebut masihlah orang-orang lama yang itu-itu lagi.

Berdasarkan pengalaman diatas ,kami sebagai pengajar dan user yang cukup sering mengakses portal pendidikan andalan kami ini sebenarnya sangat berharap jika portal pendidikan andalan kami ini bisa lebih berkembang dan user yang mengakses lebih banyak lagi.

HarukaEdu  sebagai layanan yang menawarkan fitur lebih lagi dibanding portal diatas diharapkan mampu menjembatani kesenjangan tersebut. Sebagai sebuah alternative untuk mendapatkan pendidikan yang lebih dibanding pendidikan formal yang umum. Sebagai sebuah layanan yang lebih professional semoga bukan menjadi sebuah alternative yang (lagi-lagi) kemahalan bagi kami yang orang pelosok dan kampungan. Berharap sebuah pendidikan yang sama sekali murah meriah bahkan gratis sangatlah tidak mungkin sekarang ini. Tapi jika ada jalan yang menawarkan alternative yang lebih praktis dan tidak dilabeli administrasi yang berbelit maka sangat cukuplah jika harapan ini bisa terpenuhi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun