6. Memberikan komplimen secara tidak langsung Memberikan komplimen secara tidak langsung dapat menunjukkan kesantunan negatif. Contohnya, berkata "saya belum pernah melihat sepatu seperti itu sebelumnya" untuk memberikan pujian pada sepatu yang dipakai orang lain tanpa secara langsung mengatakan bahwa orang tersebut terlihat bagus. Strategi ini dapat membantu menghindari kesan terlalu berlebihan atau merendahkan.
7. Meminta maaf atau meminta izin Meminta maaf atau meminta izin dapat menunjukkan kesantunan positif. Contohnya, meminta maaf jika terlambat atau meminta izin sebelum menggunakan barang milik orang lain. Strategi ini dapat membantu memperlihatkan rasa hormat dan menghindari ketidaknyamanan.
Strategi kesantunan ini dapat berbeda-beda tergantung pada budaya, konteks sosial, dan personalitas masing-masing individu. Penting untuk memperhatikan konteks dan memahami bagaimana strategi kesantunan yang tepat dapat membantu menjaga hubungan antara pembicara dalam percakapan.
B. Aspek Kesantunan
Terdapat beberapa aspek kesantunan yang perlu diperhatikan. Aspek-aspek tersebut adalah kesantunan positif, kesantunan negatif, dan kesantunan apresiatif.
1. Kesantunan positif merupakan upaya seseorang untuk memperlihatkan sikap hormat dan sopan dalam percakapan. Contoh dari kesantunan positif adalah menggunakan kata-kata yang sopan seperti "tolong", "maaf", dan "terima kasih". Dalam percakapan, kesantunan positif dapat memperlihatkan bahwa seseorang menghargai lawan bicaranya dan ingin mempertahankan hubungan baik dengan lawan bicaranya.
2. Kesantunan negatif merupakan upaya seseorang untuk menghindari tindakan atau kata-kata yang dapat merugikan atau menyinggung perasaan lawan bicaranya. Contoh dari kesantunan negatif adalah tidak menggunakan kata-kata kasar atau tindakan yang mengganggu lawan bicara. Dalam percakapan, kesantunan negatif dapat memperlihatkan bahwa seseorang ingin memperhatikan perasaan dan harga diri lawan bicaranya.
3. Kesantunan apresiatif merupakan upaya seseorang untuk memperlihatkan apresiasi atau penghargaan terhadap lawan bicaranya. Contoh dari kesantunan apresiatif adalah memberikan pujian atau penghargaan terhadap tindakan atau prestasi lawan bicara. Dalam percakapan, kesantunan apresiatif dapat memperlihatkan bahwa seseorang menghargai kontribusi atau prestasi lawan bicaranya.
Dalam percakapan, teori kesantunan dapat diterapkan dengan menggunakan prinsip-prinsip kesantunan yang terdapat pada masing-masing aspek kesantunan. Contoh dari penerapan teori kesantunan adalah saat seseorang ingin mengajukan permintaan atau usulan kepada lawan bicaranya, seseorang dapat menggunakan kata-kata yang sopan dan memperlihatkan apresiasi terhadap lawan bicaranya dalam mengajukan permintaan atau usulan tersebut. Selain itu, seseorang juga perlu menghindari kata-kata atau tindakan yang dapat merugikan atau menyinggung perasaan lawan bicaranya dalam percakapan.
Dalam kesimpulannya, teori kesantunan sangat penting dalam sebuah percakapan atau interaksi sosial. Dengan menerapkan prinsip-prinsip kesantunan yang terdapat pada masing-masing aspek kesantunan, seseorang dapat mempertahankan harga diri dan memenuhi harapan sosial dalam sebuah percakapan atau interaksi sosial.
Daftar rujukan