Mohon tunggu...
Nizar Ulinnuha
Nizar Ulinnuha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fisioterapi

Hobi saya berpikir

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Top Up Game Online

31 Januari 2023   13:02 Diperbarui: 31 Januari 2023   13:10 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

        Di era modern ini perkembangan teknologi semakin pesat, tak sedikit orang yang terkena dampak negatif dari perkembangan teknologi ini tapi banyak pula yang mendapatkan manfaat dari perkembangan teknologi ini. Akhir-akhir ini ada pula yang memanfaatkannya sebagai sarana bisnis sebagai mata pencahariaan. Salah satunya yang adalah bisnis "Top Up" kata yang mungkin sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. 

Top Up atau Isi Ulang merupakan aktivitas menambahkan/mengisi/memasukkan sejumlah uang  melalui beberapa metode seperti Bank Transfer, Virtual Account, atau melalui gerai ritel (Minimarket). dengan adanya bisnis Top Up melakukan pembayaran menjadi sangat mudah dan cepat, kita bisa melakukan pembayaran sekali "klik" tanpa harus bertemu dengan penerima uang, namun disisi lain banyak pula yang memanfaatkan kemudahan ini  untuk hal yang negatif seperti Top Up Game Online.

        Sebenarnya Top Up Game Online tidak sepenuhnya menjadi hal yang negatif ada pula sisi positifnya, akan tetapi lebih banyak hal negatif yang mendominasi. Adapun sisi negatifnya yakni menjadikan penggunanya merasa kecanduan akan akses pembayaran top up game yang menjadi sangat mudah, rasa kecanduan itulah yang nantinya akan menjadikan penggunanya bersikap boros, mengingat top up game bukanlah harga yang murah, terlebih hal itu bukanlah sesuatu yang bermanfaat.

Maka bijak-bijaklah dalam ber-Top Up, semakin mudah akses pembayaran maka semakin rawan berdampak negatif dalam  hal finansial. Maka di era modern ini sudah seharusnya peran orang tua menanamkan serta memperkuat edukasi kepada anak agar tidak salah menggunakan dan terhindar dari  efek negatif tersebut.

Demikian artikal ini saya buat, semoga bermanfaat bagi para pembaca.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun