Assalamualaikum wr.wb
Halo penikmat setia Kompasiana semuanya, berjumpa lagi dengan saya Nizar Risqy di Kompasiana. bagi pembaca yang tidak mengenal saya, saya seorang Mahasiswa semester 8 dari Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, untuk saat ini saya sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata(KKN) di Padukuhan Sokorojo Kabupaten Kulon Progo
Dalam tulisan ini saya ingin memberikan profil dari Padukuhan KKN saya yaitu Padukuhan Sokorojo. Padukuhan Sokorojo terletak di Kelurahan Wijimulyo, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo Provinsi Yogyakarta, yang dipimpin oleh Bapak Kamidi sebagai kepala padukuhan. Lokasinya terletak 24 Km dari Pusat Kota Yogyakarta. Padukuhan Sokorojo terdiri dari 6 RT dan 2 RW, untuk RT yaitu RT 16,17,18,19,20,21 dan untuk RW yaitu RW 05 dan 06.
Padukuhan Sokorojo memiliki potensi pariwisata dan pertanian. Untuk Pariwisata Padukuhan Sokorojo memiliki objek wisata River Turbing yang terletak pada pintu masuk Padukuhan Sokorojo. Untuk pertaniannya Padukuhan Sokorojo memiliki program dua kali panen padi satu kali panen kacang kedelai. Program ini memiliki tujuan untuk memutus hama yang berada pada tanaman padi. Selain itu di Padukuhan Sokorojo memiliki potensi air yang melimpah sehingga mayoritas penduduk Sokorojo pada setiap rumahnya memiliki sumur air masing-masing. Dengan potensi air yang melimpah, iklim yang sejuk, dan tanah yang subur juga menambah potensi Padukuhan Sokorojo menjadi sektor peternakan. Karena dengan adanya tanah yang subur, rumput pakan ternak juga tersedia dengan banyak dan juga memiliki iklim yang sejuk dapat menjadikan hewan ternak menjadi lebih sehat.
Kegiatan sosial kemasyarakatan di Padukuhan Sokorojo terbina masih baik. Kegiatan gotong royong masih menjadikan kegiatan yang menjadi kegiatan tetap Masyarakat Sokorojo. Dengan membuktikan Ketika ada acara Malam Tirakatan memperingati 17 Agustus yang ke-78 tepat pada tanggal 16 Agustus 2023 masyarakat Sokorojo bergotong royong dengan membersihkan area acara dan membangun panggung bersama untuk acara Malam Tirakatan. Kegiatan gotong royong juga terbukti pada ada warga padukuhan yang meninggal dunia Masyarakat masih melakukan gotong royong dari pemandian jenazah hingga dengan pengantaran sampai peristirahatan terakhir masih dilakukan secara gotong royong.
Padukuhan Sokorojo memiliki satu tempat perbelanjaan atau pasar yang hanya buka pada itungan Kalender Jawa pada pasaran hari Legi. Seperti pasar pada umumnya Pasar Legi juga mennjual kebutuhan pokok dan terdapat juga UMKM. Untuk UMKM di Padukuhan Sokorojo ada Jamu Tradisional, Tempe, dan Anyaman dari daun pandan.
Mungkin seperti itulah yang bisa saya sampaikan mengenai berbagai macam informasi mengenai Padukuhan Sokorojo yang mungkin saya ketahui dan mohon maaf jika ada salah penulisan kata dalam penulisan artikel ini saya memohon maaf.
Sekian dan terima kasih
Wassalamualaikum wr.wb
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H