GREBEG PANCASILA, KEARIFAN LOKAL BLITAR SEBAGAI PENUMBUH NILAI PANCASILA TERHADAP MASYARAKAT
Tradisi Grebeg Pancasila adalah perayaan budaya tahunan yang diadakan di Indonesia untuk memperingati nilai-nilai Pancasila, yaitu ideologi dasar negara Indonesia. Kata "grebeg" dalam bahasa Jawa berarti "mendekat" atau "bertemu", dan acara ini dimaksudkan untuk mempromosikan persatuan dan kesatuan di antara masyarakat Indonesia yang beragam.
Menurut (Putriana, 2019) Grebeg Pancasila yaitu sebuah kegiatan ritual budaya untuk memperingati hari lahirnya Pancasila yang didesain sebagai peristiwa budaya. Grebeg Pancasila pada mulanya hadir karena rasa kecewa dan kegelisahan dari para seniman dan budayawan Kota Blitar karena tanggal 1 Juni tidak lagi dperingati sebagai hari lahirnya Pancasila
Grebeg Pancasila merupakan kearifan lokal Blitar. Budaya ini muncul karena keprihatinan budayawan Blitar terkait sebuah masalah. Berawal dari momentum sidang BPUPKI yang kemudian di lanjutkan dengan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945, sebagai tonggak awal lahirnya Pancasila.
Gambar 1. Ritus Bedol Pusaka Nagari
Peringatan hari lahir Pancasila setiap tanggal 1 Juni sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat Indonesia, apalagi setelah Departemen Penerangan masa Soekarno menerbitkan buku berjudul "Lahirnya Pancasila" di tahun 1947. Namun peringatan tersebut tidak sepenuhnya berjalan, pada masa Orde Baru peralihan kekuasaan tahun 1970 hari lahir Pancasila tak pernah lagi diperingati. Hal ini terjadi karena Kopkamtib atau Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban melarang diperingatinya hari lahir Pancasila.
Pembelajaran sejarah dalam kelas melegitimasi Soeharto dan mendiskreditkan Soekarno. (Adam, 2009). Akibat peristiwa tersebut unculah rasa prihatin sekaligus kecewa dihati budayawan Blitar. Berahirnya masa Orde Baru ke Reformasi memunculkan sebuah gagasan dari salah satu budayawan Blitar bernama Bapak Bagus Putu Parto.Â
Ide tersebut kemudian direalisasikan dan pertama kali diadakan di tahun 2000. kemudian pada tahun 2004 dilakukan pembakuan ritus dalam pelaksanaan Grebeg Pancasila. Berkat kegigihan dan ketekunan masyarakat serta budayawan Blitar akhirnya pada tahun 2016 Presiden Joko widodo meresmikan 1 Juni sebagai peringatan nasional hari lahirnya Pancasila.
Dengan adanya tradisi Grebeg Pancasila secara tidak langsung dapat menumbuhkan rasa nasionalisme masyarakat Kota Blitar. Hal ini dikarenakan masyarakat Blitar bangga dengan kearidan lokal yang dimilikinya. Apalagi saat ini, tidak hanya budayawan saja yang ikut serta dalam tradisi tersebut, namun masyarakat juga ikut serta dalam prosesnya. Dalam prosesinya pusaka yang dibawa melambangkan rasa nasionalisme terhadap bangsa indonesia. Pusaka yang dibawa diantaranya diantaranya Sang Saka Merah Putih teks Pancasila lambang Garuda, teks pidato Bung Karno 1 Juni 45 dan foto Bung Karno
Sumber Rujukan
Putriana, Dewi. "Grebeg Pancasila sebagai Sarana Penanaman Nilai-Nilai Pancasila (Studi Kasus di Kota Blitar)." Kajian Moral dan Kewarganegaraan 7.2 (2019).
Adam, Asvin W. 2009. Membongkar Manipulasi Sejarah: Kontroversi Pelaku dan Peristiwa. Jakarta: Penerbit Buku Kompas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H