Mohon tunggu...
nizarhafizh
nizarhafizh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi Membaca

Selanjutnya

Tutup

Hukum

teknologi militer baru: tantangan hukum humaniter terkait drone dan senjata siber

11 Januari 2025   08:34 Diperbarui: 11 Januari 2025   08:34 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hukum humaniter internasional saat ini sebagian besar didasarkan pada perjanjian yang dirancang sebelum era digital dan drone. Meski ada upaya untuk mengintegrasikan teknologi modern ke dalam HHI, seperti Manual Tallinn untuk perang siber, masih banyak celah yang belum terisi. Misalnya, bagaimana kita mendefinisikan "serangan bersenjata" dalam konteks siber? Apakah serangan siber yang menyebabkan kerugian ekonomi besar dapat disamakan dengan serangan fisik?

Opini Kritis dalam Menghadapi Isu Ini

Untuk menjawab tantangan ini, diperlukan pendekatan multidimensional yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk negara, organisasi internasional, dan masyarakat sipil. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:

1. Memperkuat Transparansi dan Akuntabilitas

Negara-negara pengguna teknologi ini harus lebih transparan dalam operasinya dan bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan. Hal ini dapat diwujudkan melalui mekanisme pengawasan internasional yang independen.

2. Meningkatkan Pemahaman Publik

Kesadaran global tentang implikasi penggunaan teknologi militer modern harus ditingkatkan. Masyarakat yang sadar akan isu ini dapat menekan pemerintah untuk mematuhi prinsip-prinsip hukum humaniter.

Kesadaran terhadap Isu Global

Teknologi militer baru adalah pedang bermata dua. Di satu sisi, mereka menawarkan cara-cara baru untuk menjaga keamanan dan mencapai tujuan militer. Namun, di sisi lain, mereka juga membawa risiko besar terhadap kemanusiaan jika tidak diatur dengan baik. Kesadaran akan isu ini harus tumbuh tidak hanya di kalangan pembuat kebijakan, tetapi juga masyarakat luas.

Sebagai bagian dari komunitas global, kita memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa kemajuan teknologi tidak digunakan untuk menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan yang telah diperjuangkan selama berabad-abad. Perang, dalam bentuk apa pun, harus tetap berada di bawah kendali prinsip-prinsip hukum dan etika.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun