Patrice Lumumba: Pemimpin Visioner dari Kongo dan Warisan "Congo, My Country"
Patrice Lumumba adalah salah satu tokoh paling menonjol dalam sejarah Afrika, khususnya dalam perjuangan kemerdekaan Republik Demokratik Kongo dari penjajahan Belgia. Lahir pada 2 Juli 1925, di Onalua, sebuah desa kecil di wilayah Kasai, Lumumba dikenal sebagai pemimpin visioner, seorang nasionalis yang bersemangat, dan pendiri Gerakan Nasional Kongo (MNC), partai politik yang berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan negara tersebut pada tahun 1960. Dalam perjalanan hidupnya yang singkat namun berdampak besar, ia juga meninggalkan warisan intelektual yang signifikan melalui buku dan pidatonya, termasuk karya terkenalnya, Congo, My Country.
A. Kehidupan dan Karier Politik
Lumumba mengawali kariernya sebagai pegawai pos dan kemudian beralih ke dunia politik. Dengan latar belakang pendidikan terbatas namun semangat belajar yang tinggi, ia memanfaatkan keterampilan berbicara dan kemampuan organisasinya untuk mengadvokasi persamaan hak bagi rakyat Kongo. Pada 1958, ia mendirikan MNC, yang menjadi alat utama dalam perjuangan melawan penjajahan Belgia.
Pada 30 Juni 1960, Kongo akhirnya meraih kemerdekaan, dan Lumumba menjadi Perdana Menteri pertama negara tersebut. Dalam pidato kemerdekaan yang terkenal, ia secara terang-terangan mengecam kekejaman kolonialisme dan berjanji untuk membangun Kongo yang mandiri, adil, dan bersatu. Namun, visinya sering berbenturan dengan kepentingan internasional dan domestik, termasuk keterlibatan negara-negara Barat dalam konflik internal Kongo. Ini akhirnya menyebabkan penggulingan dan pembunuhan tragisnya pada 17 Januari 1961.
B. Warisan "Congo, My Country"
Karya Congo, My Country adalah kumpulan esai dan pidato Patrice Lumumba yang menggambarkan pandangannya tentang kolonialisme, nasionalisme, dan masa depan Kongo. Buku ini ditulis pada saat perjuangan kemerdekaan sedang berlangsung, menjadikannya dokumen penting yang mencerminkan semangat zaman tersebut.
Dalam buku ini, Lumumba mengartikulasikan:
Kritik terhadap Kolonialisme: Ia menggambarkan bagaimana penjajahan merampas sumber daya Kongo dan merendahkan martabat rakyatnya. Ia menyerukan penghapusan ketidakadilan struktural dan ekonomi yang diwariskan oleh kolonialisme.
Visi Nasionalisme: Lumumba menekankan pentingnya persatuan di tengah keragaman etnis dan budaya Kongo. Ia percaya bahwa hanya melalui kerja sama nasional, Kongo dapat mencapai kemerdekaan sejati dan kesejahteraan.
Pentingnya Pendidikan dan Kesadaran Politik: Ia menganggap pendidikan sebagai alat pembebasan utama yang akan memberdayakan rakyat Kongo untuk memahami hak-hak mereka dan berkontribusi pada pembangunan bangsa.
C. Relevansi Masa Kini
Warisan Patrice Lumumba dan pesan dalam Congo, My Country tetap relevan hingga hari ini. Buku ini tidak hanya memberikan wawasan tentang perjuangan dekolonisasi di Afrika tetapi juga menginspirasi generasi baru untuk melawan ketidakadilan dan memperjuangkan hak asasi manusia.
Meski hidupnya berakhir tragis, ide-ide dan dedikasi Lumumba terhadap kebebasan terus hidup dalam ingatan kolektif rakyat Kongo dan dunia. Congo, My Country adalah simbol dari perjuangan untuk martabat, keadilan, dan kedaulatan rakyat Afrika.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI