Mohon tunggu...
Nizar Abiddin Ammar
Nizar Abiddin Ammar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa program studi Teknologi Hasil Perikanan Universitas Airlangga

Seorang dengan hobi berkendara khususnya menikmati city light kota dengan night ride

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Optimasi Proses Pengolahan Ikan Gabus menjadi Abon Ikan : Analisis Nutrisi dan Penerimaan Konsumen

1 Januari 2025   12:35 Diperbarui: 1 Januari 2025   12:34 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Ikan Gabus (Sumber : https://jogja.disway.id/upload/d15f82cf161f6773cb996f642e356a37.jpg)

Ikan gabus, atau yang sering disebut dengan snakehead, punya potensi besar untuk diolah jadi makanan kekinian, salah satunya abon ikan. Proses pengolahan ini bukan hanya bikin produk lebih tahan lama, tapi juga menambah nilai gizi. Yuk, kita bahas lebih dalam tentang optimasi proses ini dan bagaimana respon konsumen terhadapnya.

1. Kenapa Ikan Gabus? 

Ikan gabus terkenal dengan kandungan protein tinggi dan lemak yang lebih rendah dibandingkan ikan lain. Nutrisi yang ada di dalamnya bisa mendukung kesehatan, terutama untuk perkembangan otak. Jadi, mengolah ikan ini menjadi abon bukan cuma bikin enak, tapi juga bikin sehat. 

2. Proses Pengolahan 

a. Pemilihan Bahan Baku 

Pertama-tama, kita perlu pilih ikan gabus yang segar. Kesegaran ikan menentukan rasa dan kualitas abon yang dihasilkan. Setelah itu, ikan dibersihkan dan direbus hingga matang. 

b. Pengolahan 

Setelah matang, daging ikan diambil dan dihancurkan. Nah, di sinilah bagian seru mulai terjadi! Daging yang sudah hancur dicampur bumbu seperti bawang putih, bawang merah, dan rempah-rempah lainnya. Proses ini penting banget untuk memastikan abon punya rasa yang nendang. 

c. Pengeringan 

Setelah dicampur bumbu, campuran ini harus dikeringkan. Pengeringan bisa dilakukan dengan cara penggorengan atau oven, tergantung preferensi. Tujuannya supaya abon tahan lama dan punya tekstur yang crunchy. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun