Gambaran Umum
Toko kelontong / warung adalah toko yang menjual berbagai jenis kebutuhan rumah tangga, seperti beras, sabun, deterjen, alat tulis, makanan ringan dan minuman, obat-obatan, peralatan mandi, dll. produk yang dijual di toko kelontong sebenarnya sudah cukup komplit. Saat ini terdapat lebih dari 3,5 juta toko kelontong dan warung kecil yang tersebar di seluruh penjuru tanah air. keberada toko kelontong dan warung lebih dekat kepada komunitas masyarakat, baik di perumahan, perkampungan, dan dijalan-jalan. toko kelontong dan warung biasanya dikelola secara manual dengan menggunakan system manajemen perorangan atau keluarga.Â
Toko kelontong dan warung memiliki peran ekonomi kerakyatan yang strategis dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat. namun seiring dengan perkembangannya zaman, lahirlah mini market modern seperti, alfamart dan indomaret tentunya akan mengancam keberlangsungan usaha toko kelontong yang telah eksis lebih dulu di bandingkan dengan mini market modern tersebut. oleh karena itu, perlunya langkah-langkah inovatif bagi pelaku usaha toko kelontong dan warung, untuk tetap bertahan dan bersaing dengan pelaku usaha korporasi.Â
Analisa Permasalahan
Sebelum merumuskan strategi bisnis, kita harus melakukan identifikasi analisa permasalahan secara komprehensif dengan system SWOT analysis, sebagai berikut;
- Strength :
- Lokasi Strategis
- Produk cukup komplit dan beragam
- Harga lebih murah
- Pelayanan lebih cepat
- Jam operasional lebih fleksibel
- Menerima hutang
- Bisa Membeli barang secara satuan/eceran
- Weakness :
- Ruang usaha yang sempit
- Penempatan produk tidak tertata
- System pembayaran tunai
- Bentuk fisik bangunan yang kurang menarik
- Tidak ada stiker harga
- Produk kurang lengkap
- Harga tidak seragam sesama pelaku usaha toko/warung lainnya
- Modal Kecil
- Opportunity :
- Peluang pemasukan tambahan melalui iklan yang terpasang ditoko
- Membuat database pelanggan
- Menerima pesanan via elektronik
- Layanan delivery
- Menambah fasilitas tempat santai/istirahat
- peluang menambah outlet
- Threat :
- Penetrasi toko mini market modern yang sudah memasuki ke kawasan perumahan
- Tidak ada system keamanan
- Tidak memiliki legalitas ijin usaha
- Produk-produk rawan cepat rusak karena di tempatkan di tempat terbuka
- Rawan produk-produk palsu dan ilegal
Atas dasar Analisa SWOT dapat disimpulkan, prospek usaha toko mauun warung memiliki peluang untuk dikembakan lagi usahanya melalui strategi bisnis yang tepat dan terencana.
Strategi bisnis
Secara strategi bisnis harus dilakukan pembenahan secara holistic agar dapat bersaing dengan toko-toko modern.
Penataan Fisik - Pengelolaan Manajemen - Peningkatan PelayananÂ
Aspek-aspek strategi bisnis toko kelontong dan warung sebagai berikut:
1. Penataan Fisik Bangunan
- Perbaikan bentuk fisik bangunan toko agar terlihat menarik/eye catching.
- Penggunaan papan promosi yang baik sebagai sarana pemasukan tambahan bagi pemilik bisnis
- Penataan rak-rak produk yang lebih teratur agar terlihat modern
- Penambahan ruang santai, karena dapat juga dijadikan pemasukan, karena akan menarik konsumen yang ingin bersantai dan beristrihat.
2. Pengelolaan Manajemen
- Membuat aplikasi pembukuan dan data stock barang secara modern
- Membuat Komunitas Pengusaha Toko Kelontong / warung sebagai sarana untuk  meminimalkan Gap harga yang jauh berbeda antara toko yang 1 dengan toko yang lain.
- Merubah pola bisnis individu ke pola bisnis korporasi.
- Mengumpulkan data konsumen/pelanggan.
3. Meningkatkan Pelayanan
- Memberikan label harga untuk semua produk.
- Menyediakan pembayaran secara hutang kepada pelnggan yang dianggap pantas untuk mendapatkannya.
- Menawarkan promo-promo menarik.
- Berpenampilan rapih, sopan dan ramah terhadap pelanggan.
- Menyediakan layanan order via aplikasi atau hp (WA, SMS Dll) serta jasa pengiriman gratis / ongkir yang relatif lebih rendah.
Kelebihan berbelanja di Toko Kelontong secara offline (langsung)
1. Kepercayaan Tinggi
Bisnis offline mempunyai toko fisik, dimana para konsumen bisa langsung melihat dan memilih produk  serta mengetahui kualitasnya sesuai dengan apa yang diinginkannya. karena pada toko online kerap terjadi ketidak seusaian produk yang di tawarkan dengan yang diterima oleh konsumen.
Dengan demikian, berbelanja di toko offline konsumen sudah pasti mendapatkan produk yang sesuai dengan keingginannya, baik dari warna, kualitas bahan dll. itulah  yang menjadi alasan konsumen memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap toko offline.
2. Pelayanan Konsumen Lebih Mudah
Pelayanan kepada konsumen bisa dilakukan dengan mudah, dan ketika terjadi tuntutanpun tidak akan berlarut-larut, karena bisa diselesaikan secara langsung.Â
3. Sistem Pembayaran Lebih Aman
Dalam segi pembayaran, konsumen akan membayar dengan cara tunai/cash. Ini yang membuat transaksi di tokok offline lebih aman, karena pemilik toko akan langsung menerima hasil penjualannya sebagai modal untuk membeli produk yang sudah terjual, serta tidak perlua ada kekhawatiran adanya kegagalan dalam pembayaran dan meminimalisir adanya penipuan.
4. Tidak ada biaya pengiriman
Produk yang telah di beli akan langsung diterima oleh konsumen setelah melakukan pembayaran. jadi pemilik toko tidak perlumelakukan pengiriman dan konsumenpun tidak perlu cemas kapan barang yang sudah dibeli akan tiba serta tidak perlu memikirkan biaya pengirimannya.
5. Tidak Banyak Pesaing
Walaupun bisnis online kini sedang menjamur,toko offline tetap mempunyai pelanggan setia, karena itu, toko offline bersaing dengan toko offline lainnya yang jumlahnya tidak terlalu banyak.
Kekurangan berbelanja di toko offline
1. Jangkauan Pasar terbatas
Toko offline tidak dinamis dan biasanya hanya berada disuatu tempat. Ini yang menyebabkan jangkauan pasar unutk toko offline lebih sedikit, konsumen biasanya berasal dari sekitar toko tersebut, hal ini menekan angka penjualan jika pemilik toko tidak memiliki analisa pasar yang tepat dalam menguasai area konsumennya. dan perlu di perhatikan dalam memilih lokasi harus strategis,agar dapat dijangkau oleh lebihnya banyak konsumen.
2. Memerlukan Tempat/Bangunan
Toko offline adalah area nyata, maka dibutuhkan tempat untuk menampung segala produk yang akan dipasarkan, selain menyediakan tempat, tentu saja perawatan lain agar bangunan yang digunakan bisa bertahan dalam waktu yang lama.
3. Memerlukan Karyawan Yang Lebih Banyak
Banyaknya aktifitas dan tugas yang harus dikerjakan untuk memajukan toko, harus meluangkan waktu dan biaya. meskipun berbeda dengan toko modern, sebaiknya perekrutan karyawan dilakukan secara profesional agar mendapatkan SDM yang handal demi kemajuan usaha.
4. Modal Yang Besar
Dengan berbagai kebutuhan yang sudah di sebutkan di atas, tentu saja toko offline memerlukan modal yang besar, Â karena lebih banyak yang dibutuhkan demi tercapainya kemajauan usaha.
5. Waktu Penjualan Terbatas
Toko Offline biasanya beroperasi 10 - 12 jam setiap harinya, sehingga transaksi hanya bisa dilakukan saat jam operasional, karena di luar jam operasional toko tutup.
6. Produk Yang Terbatas
Keterbatasan produk biasanya diakibatkan oleh tempat, modal, dan juga mencegah terjadinya kerugian karena produk yang tidak terserap oleh konsumen.
Adaptasi Toko Kelontong di Era Digital
Di era kemajuan teknologi sekarang ini harus bisa di optimalkan juga oleh para penjual kelontong dan retail kecil. jika hanya mengandalkan penjualan secara konvensional tidak bisa berkembang secara pesat. Karena melihat kondisi persaingan pasar di indonesia dan perilaku berbelanja masyarakat saat ini. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi akan banyak perubahanyang dirasakan, diantaranya mendapatkan konsumen yang lebih luas, pertumbuhan pendapatan yang jauh lebih besar karena pengerluaran akan menjadi lebih sedikit.
Tugas ICT Literacy MJ102 (Kelompok 6) Universitas Siber Asia
Anggota:
- Adistia Octaliadi
- Ahmad Nizar
- Khalisha Farah Maharani
Studi Pustaka
http://www.jurnal.id/id/blog/pentingnya-analisa-pasar-yang-tepat-untuk-kesuksesan-bisnis/