Diantara keutamaan silaturahim, dua diantaranya adalah dilapangkan rezekinya dan di panjangkan umurnya. Tentu saja bagi para mahasiswa, khususnya di perantauan, silaturahim atau gathering selalu bermakna rezeki yang rugi jika dilewatkan begitu saja.Â
Oleh karena itulah, ketika mahasiswa Indonesia yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Southampton mendapatkan kesempatan untuk bersilaturahim dengan Diaspora Indonesia di Southampton dan Isle of Wight, tawaran tersebut di terima dengan suka cita. Yang pertama bertajuk lebaran kupat dan yang kedua bernuansa halal bihalal.Â
Lebaran KupatÂ
Tepat tujuh hari setelah Hari Raya Iedul Fitri 1439 H, yakni tanggal 23 Juni 2018, PPI Southampton berkesempatan bersilaturahim ke kediaman Bapak Gunawan Wibisono atau yang dikenal dengan Mr. Gee. Namun dikalangan para mahasiswa panggilan akrabnya adalah Pak Momo. Beliau adalah Asisten Domestic Service Manager yang membawahi semua asrama mahasiswa (student halls) yang dimiliki University of Southampton.Â
Sementara Istri beliau yang akrab di panggil bu Wisni, adalah Associate Professor di University of Solent, Southampton. Pak Momo sudah menetap di Southampton sejak tahun 90'an. Berawal dari studi lanjut Bu Wisni yang dua kali meraih gelar master kemudian berlanjut ke jenjang doktoral.Â
Sementara Pak Momo karena tuntutan keadaan sudah berjibaku menjadi Domestic Assistant yang akhirnya mengantarkan beliau berkarir hingga top management. Oleh karena itu bersilaturahim ke rumah Pak Momo dan Bu Wisni merupakan menu wajib apalagi momennya juga baik, lebaran kupat.
Kalau dalam tradisi terutama di Jawa, selain tanggal 1 Syawal/15 Juni 2018, tujuh hari setelah lebaran atau tanggal 8 Syawal/23 Juni 2018 di kenal dengan perayaan Lebaran Kupat. Jadi, pada saat silaturahim tersebut, menu utama adalah ketupat dan opor ayam. Inilah rezeki yang tidak boleh dilewatkan begitu saja.Â
Datang untuk saling bermaaf-maaf-an, menyantap ketupat dan opor, lalu dilanjutkan dengan hiburan dan anjangsana dengan Pak Momo dan Bu Wisni.Â
Yang suka bernyanyi sudah ada piano yang tersedia dan pianis kebangaan PPI Southampton Mas Akbar Swandaru di daulat untuk unjuk kebolehan. Sebagai penutup acara tentu saja adalah foto bersama. Sekali lagi kredit untu pianis sekaligus fotografer cekatan, Mas Akbar Swandaru.
Silaturahim Diaspora Indonesia dilaksanakan pada tanggal 7 Juli 2018. Halal bihalal ini juga ditanggapi dengan penuh suka cita oleh anggota PPI Southampton. Maklum tujuan halal bihalal ini adalah sebuah pulau kecil di Selatan Inggris yang bernama Isle of Wight (IoW) yang dapat di jangkau melalui jalur laut, yakni dengan Ferry Red Funnel dan Speedboat Red Jet. Waktu yang ditempuh dengan Red Funnel adalah 55 menit, 25 menit saja dengan Red Jet.
Dengan melalui beragam halangan dan rintangan, akhirnya eksistensi dan kepakaran beliau di bidang kedirgantaraan diakui di negeri Ratu Elizabeth ini. Perjuangan beliau tidak sia-sia, karena saat ini beliau berhasil menduduki jabatan sebagai Direktur (Engineer) di perusahaan Ashwell Engineering Limited.Â
Dengan keahlian di bidang aeropsace tersebut beliau dipercaya perusahaan untuk menangani proyek-proyek prestisius. Sementara, istri beliau adalah owner dari Warung 55 yang melayani pesanan online makanan khas Indonesia seperti Soto Sapi Madura,Tahu Bacem, Rikaken, Buntil Pepes Ikan, Empal Penyet, Ayam Hijau, Siomay, Sambal Krecek, dll.
Penulis adalah anggota PPI Southampton dan juga PhD student University of Southampton.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H