Mohon tunggu...
Nizamuddin Sadiq
Nizamuddin Sadiq Mohon Tunggu... Dosen - Pendidik yang terus belajar sepanjang hayat

Kebenaran sejati adalah kebenaran yang hakiki, dan itu sulit dicari kecuali oleh kebenaran itu sendiri

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mudik ala PPI Southampton di Isle of Wight, UK

29 Juli 2018   02:46 Diperbarui: 29 Juli 2018   15:46 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mudik ala PPI Southampton di Isle of Wight, UK, awesome!

Mudik memang sudah selesai, tetapi tidak bagi mahasiswa S2/S3 Indonesia yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Southampton. Mereka justru melaksanakan tradisi mudik pada tanggal 7 Juli 2018 yang lalu. Tidak persis seperti mudik di Indonesia, perhelatan dilakukan justru setelah Lebaran tetapi masih di bulan Syawal.

Setidaknya, suasana lebarannya masih terasa dan juga sebagi penawar rasa rindu karena tidak bisa merayakan lebaran bersama keluarga di Indonesia. Begitu tinggi antusiasme anggota PPI Southampton terhadap acara ini, paling kurang ada 50an mahasiswa yang menyatakan siap berpartisipasi dalam tour kali ini.

(dok. pribadi)
(dok. pribadi)
Tujuan "mudik" ini adalah sebuah pulau kecil di Selatan Inggris yang bernama Isle of Wight (IoW) yang dapat di jangkau melalui jalur laut. Sama seperti di pelabuhan di tanah air, terdapat dua jenis moda transportasi yang tersedia, yakni Ferry dan Speedboat.

Untuk Ferry namanya Red Funnel dan Speedboatnya bernama Red Jet. Ferry Red Funnel (FRF) selain mengangkut penumpang juga mobil dan truk, sementara Speedboat Red Jet (SRJ) khusus untuk penumpang saja. Selain itu, keduanjya berbeda dalam hal kecepatan tempuh. FRF memakan waktu 55 menit sementara SRJ hanya membutuhkan waktu 25 menit saja.

(dok. pribadi)
(dok. pribadi)
Rumah destinasi "mudik" juga sudah tersedia. Adalah keluarga Bapak Margono Hadibroto, yang berasal dari Kartasura yang sudah menetap di IoW lebih kurang 23 tahun. Beliau adalah mantan petinggi IPTN yang sejak era reformasi IPTN dilikuidasi dan membuat orang-orang pintar di IPTN harus berjuang mencari tempat baru meskipun harus jauh di negeri orang.

Dengan melalui beragam halangan dan rintangan, akhirnya eksistensi dan kepakaran beliau di bidang kedirgantaraan diakui di negeri Ratu Elizabeth ini. Perjuangan beliau tidak sia-sia, karena saat ini beliau berhasil menduduki jabatan sebagai Direktur (Engineer) di perusahaan Ashwell Engineering Limited. Dengan keahlian di bidang aeropsace tersebut beliau dipercaya perusahaan untuk menangani proyek-proyek prestisius.

(dok. pribadi)
(dok. pribadi)
Saat Mentari masih malu-malu untuk menampakkan dirinya, keriuhan persiapan berangkat sudah terasa. Selain untuk menyiapkan sarapan, membangunkan anak-anak, dan mandi, juga beragam peralatan yang akan di bawa. Dengan sigap, tepat pukul 6 pagi kendaraan sudah di pacu meluncur ke pelabuhan dan 20an menit kemudian mobil sudah tiba di gerbang pelabuhan.

Setelah menunjukkan tiket di loket kendaraan, petugas mengecek plat mobil, memastikan jumlah penumpang lalu memberikan tanda pass dan memberitahukan di line berapa kendaraan harus antri. Ternyata sudah banyak kendaraan yang mengantri dan menunggu untuk naik ke Ferry. Mirip suasana mudik lebaran di Indonesia.

Suasana mudik semakin terasa ketika FRF dari IoW tiba dan lepas jangkar di pelabuhan. Tak lama setelah itu, satu persatu kendaraan kecil dan besar keluar untuk digantikan kendaraan dari Southampton yang tampaknya juga akan mengisi libur musim panas di IoW. Hanya tampak satu dua petugas di pelabuhan, tugas mereka hanya memastikan kondisi aman dan mempersilahkan kendaraan untuk pindah ke atas Ferry. Sangat efektif dan tentu saja bebas pungli.

(dok. pribadi)
(dok. pribadi)
Saat sudah berada di dalam FRF, anak-anak lebih suka memilih berada di luar. Selain cuaca kondusif untuk bermain di luar, pemandangan kiri-kanan FRF sayang untuk dilewatkan. Pilihan untuk mangkal di bagian belakang FRF sungguh tepat, jalan air Ferry yang memecah gelombang menjadi pemandangan indah. Setidaknya kita tahu bahwa FRF berjalan berkelok-kelok tidak lurus saja. Belum lagi air nya yang jernih kebiru-biruan terasa segar di mata.

Dibandingkan Ferry Merak-Bakauheni, FRF memang lebih kecil. Tapi terasa sangat nyaman dan sehat. Ruang-ruang duduk penumpang rapi dan bersih. Demikian pula toiletnya, sangat layak untuk digunakan. Jika tidak membawa bekal, tersedia pula beragam makanan yang bisa dibeli.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun