Oleh: Lutfi Nur Latifah, Aryanti Rizki Adinda, A. Nizam Syahiib, Prof. Dr. Ir. Christine Wulandari M. P., IPU dan Ir. Fajar Surya Pratomo, S. Hut., IPM
Desa Girimulyo terletak di Kecamatan Marga Sekampung, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung. Desa ini sebagian besar merupakan wilayah yang termasuk kawasan hutan lindung yang terletak di dataran dengan luas wilayah 7.769 ha. Pada tanggal 7 Juli 1988, Desa Girimulyo menjadi desa definitif yang ditetapkan berdasarkan SK Gubernur pada tahun 1990. Hampir seluruh pekarangan rumah warga ditanami alpukat unggul, yaitu alpukat siger si batu. Jenis alpukat siger adalah tanaman modifikasi rehabilitasi hutan dan lahan yang mampu menambah perekonomian masyarakat dan juga memenuhi fungsi ekologis hutan lindung. Jenis alpukat ini menjadi benih unggulan lokal asal Desa Girimulyo yang sudah tercatat di Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (Pusat PVTPP) Kementerian Pertanian (Gunawan, 2019). Budidaya alpukat pada awalnya diprakarsai oleh Ir. Idi Bantara, IPU selaku Kepala BPDASHL WSS. Saat ini alpukat menjadi buah yang banyak dicari orang karena buah ini sangat bermanfaat bagi penderita diabetes. Banyak orang yang mencarinya, namun buah ini belum tersedia.
Pada Minggu, 16 Juli 2023, Universitas Lampung berkolaborasi dengan Forum Kolaborasi Rimbawan Indonesia (FKRI), Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS), dan Dinas Kehutanan Provinsi Lampung dalam acara "Aksi Rimbawan untuk Negeri dari Lampung Untuk Indonesia: Rembug Desa Petani Hutan Lindung Penghasil Alpukat dan Lainnya" yang dilaksanakan di Desa Girimulyo. Kegiatan tersebut melibatkan berbagai tokoh penting seperti Prof. Dr. Ir., Christine Wulandari, M.P., IPU. selaku ketua FKRI 2023 sekaligus Guru Besar Jurusan Kehutanan Universitas Lampung, Ir. Idi Bantara, IPU. selaku Kepala Balai PDASHL Way Seputih -- Way Sekampung, Ir. Yanyan Rucyansyah, M.Si., selaku Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, Ibu Cornelia dari Kementrian Dalam Negeri, Tim Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL)., Dr. Ir. Petrus Gunarso, M.Sc., IPU. dari Relawan jaringan rimbawan, Bapak Fajar Suryo Pratomo yang merupakan salah satu penggiat FKRI di Prov Riau, Bapak Harjono Arisman dari PT MHP, Kepala Desa Girimulyo beserta staff pemerintahan Girimulyo, KPH, dan beberapa tokoh penting lainnya. Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan dua mahasiswi S1 Jurusan Kehutanan yaitu Lutfi Nur Latifah dan Aryanti Rizki Adinda, serta satu mahasiswa S2 Prodi Magister Kehutanan yaitu A. Nizam Syahiib. Kegitan ini dihadiri oleh Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani Hutan) yang terdiri dari beberapa KTH yaitu  Agro Mulyo Lestari 1, Agro Mulyo Lestari 2, Agro Mulyo Lestari 3, Agro Mulyo Lestari 4, Agro Mulyo Lestari 5, Agro Mulyo Lestari 6,  Agro Mulyo Lestari 7, Agro Mulyo Lestari 9, Agro Mulyo Lestari 10, Agro Pematang Lestari 2, Lestari Makmur II, Lestari Makmur V, Lestari Makmur VI, Agro Bandar Agung 1, Agro Bandar Agung 3, Agro Bandar Agung 4, Agro Bandar Agung 5, Agro Bandar Agung 6, Wonosari, dan Agro Jabung Lestari. Jumlah total peserta yang ikut pada kegiatan ini yaitu sekitar 117 orang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI