Beliau juga menambahkan jika diperlukan konfigurasi bisnis baru di bidang kehutanan menuju program bioekonomi , bisnis tersebut dapat bersifat multi usaha artinya memanfaatkan barang dan jasa diluar kayu. Bisnis tersebut dapat berupa hasil hutan buka kayu, bioprospecting, pangan melalui sistem agroforestry, jasa lingkungan berupa ekowisata, air dan karbon serta bisnis terkait energi biomassa dan energi terbarukan.
Purwadi menjelaskan terkait strategi implementasi multi usaha kehutanan dapat berupa penguatan skema pendanaan, penguatan pemasaran dan perdagangan hasil hutan, dukungan dari pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) ataupun dinas kehutanan, integrasi dengan strategi pengembangan program nasional seperti ketahanan pangan serta strategi berupa pengembangan model  Multi Usaha Kehutanan (MUK) terpadu melalui integrasi hulu hilir HHBK dengan tujuan untuk meningkatkan nilai tambah hasil hutan.Â
"Melalui kuliah umum Manajemen Hutan ini, saya berharap mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa mampu membuat konsep MUK dalam sekala kecil kemudian menerapkan sebagai modal untuk membuka peluang bisnis baru yang dapat membantu memunculkan ide-ide usaha dibidang kehutanan sekaligus mempersiapakan diri menghadapi dunia kerja" tegas Purwadi. Sementara itu sebagai penutup, Ketua Jurusan Kehutanan Universitas Lampung, Indra Gumay Febryano menyebutkan akan membuka seluas-luasnya peluang kolaborasi APHI dengan Jurusan Kehutanan melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H