Mohon tunggu...
Agus Nizami
Agus Nizami Mohon Tunggu... Freelancer - Konsultan IT dan Bekam

Saat ini bekerja sebagai IT Manager dan mengelola Klinik Bekam Asy Syifa Holistik (buat mencegah/mengobati penyakit darah tinggi, kolesterol, asam urat, atau sekedar menjaga kesehatan sesuai sunnah Nabi) Selain itu juga mengelola beberapa milis seperti Ekonomi Nasional dan Syiar Islam serta website http://media-islam.or.id dan infoindonesia.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Puluhan atau Ratusan Mahasiswa ITB yang Tolak Jokowi?

20 April 2014   01:39 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:27 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perang Informasi... :) Bagian Propaganda Jokowi menampilkan foto seolah2 mahasiswa ITB yg demo menolak Jokowi cuma sedikit.Bukan ratusan. Cuma beberapa orang saja! Kalau cuma 10 mahasiswa yg demo atau kurang, tidak akan bisa menggagalkan "Kuliah Umum" Jokowi di sana. Diberbagai Media termasuk Kompas dan Tempo disebut ratusan Mahasiswa ITB tolak Jokowi. Jika cuma segelintir, masak sih Jokowi yg dikawal dgn keamanan kampus gagal pidato di sana? Kalau dikit kan tinggal usir saja? Masak sih para Jurnalis di berbagai media massa tsb salah semua? Amatiran?

Di bawah adalah berbagai berita dari banyak Media Massa yang menyatakan bahwa yang demo menolak Jokowi itu jumlahnya ratusan. Bukan puluhan. Insya Allah MUTAWATTIR... :) Jika tak percaya, silahkan lihat videonya dari RCTI di mana keamanan kampus yang dibantu polisi gagal membubarkan mahasiswa ITB:

[youtube http://www.youtube.com/watch?v=P0jbUVruHGs?rel=0] Video dari TV One di mana satpam Kampus yang dibantu polisi dan juga TNI ternyata tak bisa membubarkan mahasiswa. 1 Satpam dan 4 Mahasiswa terluka akibat bentrokan selama 10 menit: [youtube http://www.youtube.com/watch?v=Zp44OGDqY2s?rel=0] Inilah Foto Propaganda pihak Jokowi yang menyatakan jumlah Mahasiswa ITB yang demo cuma sedikit:

Ini foto perbandingan dari Metro TV:

Ini foto dari Kompas:

Tapi sah-sah saja pihak Jokowi menyebutnya cuma puluhan mahasiswa yang demo demi pencitraan. Bahkan menyebut 1 pun sah saja agar Jokowi terlihat bagus karena yang menolaknya cuma 1 orang. Cuma jika berbagai media massa menyebutnya ratusan, jadi kontradiktif. Menipu diri sendiri dan orang lain tidak ada manfaatnya...

Mampir ke ITB, Jokowi Ditolak Ratusan Mahasiswa http://www.tribunnews.com/regional/2014/04/17/mampir-ke-itb-jokowi-ditolak-ratusan-mahasiswa

KOMPAS: BANDUNG, KOMPAS.com — Kedatangan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Kamis (17/4/2014), disambut unjuk rasa ratusan mahasiswa. Kericuhan sempat mewarnai aksi demonstrasi tersebut. http://megapolitan.kompas.com/read/2014/04/17/1348035/Jokowi.Disambut.Demo.Mahasiswa.di.Kampus.ITB

TEMPO: Ratusan mahasiswa membentangkan spanduk bertuliskan "Tolak Politisasi Kampus ITB". Mereka juga berorasi menolak kedatangan pria yang akrab disapa Jokowi itu. http://pemilu.tempo.co/read/news/2014/04/17/269571384/Datang-ke-ITB-Jokowi-Didemo-Mahasiswa

Jokowi Disambut Demonstrasi di Kampus ITB Metrotvnews.com, Jakarta: Kunjungan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ke Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, pada Kamis (17/4/2014) tertahan oleh unjuk rasa ratusan mahasiswa. Kericuhan pun sempat terjadi di gerbang utama kampus Ganesha ketika rombongan Joko Widodo tiba. http://news.metrotvnews.com/read/2014/04/17/231879/jokowi-disambut-demonstrasi-di-kampus-itb

Ini Alasan Mahasiswa ITB Tolak Kedatangan Jokowi Jakarta - Ratusan mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) berbagai jurusan menolak kedatangan Gubernur DKI Jakarta Jokowi ke kampus ITB. Mereka melihat banyak kejanggalan terkait kedatangan capres PDIP itu. http://news.detik.com/read/2014/04/17/143833/2558270/10/ini-alasan-mahasiswa-itb-tolak-kedatangan-jokowi

Video RCTI:

http://www.youtube.com/watch?v=P0jbUVruHGs

Video TV One:

http://www.youtube.com/watch?v=Zp44OGDqY2s

KLARIFIKASI RESMI MENGENAI AKSI: “TOLAK POLITISASI KAMPUS, 17 APRIL 2014” Salam Ganesha! 15 April 2014, Studium Generale (SG) mengundang Gubernur DKI Jakarta, Bapak Joko Widodo (Jokowi) diumumkan, dan SG tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 17 April 2014. Mendengar berita ini, kabinet KM-ITB memutuskan bahwa KM-ITB harus bersikap. Pertanyaannya, mengapa KM-ITB perlu melakukan penyikapan? Jokowi telah mendeklarasikan dirinya sebagai calon presiden RI 2014. Pengumuman mengenai Studium Generale, tidak dilakukan seperti biasanya. Setiap pengumuman kuliah SG, selalu diumumkan siapa pengisi SG dan apa topiknya. Kali ini, SG hanya diberitahukan bahwa akan diisi oleh Gubernur DKI Jakarta, tanpa diberi tahu apa temanya. Kehadiran Jokowi di ITB adalah inisiatif dari Jokowi. ITB telah mengundang pihak Pemprov DKI Jakarta sejak November 2013, namun Pemprov DKI terus tidak menyanggupi. Tiba-tiba, atas perintah Gubernur DKI Jakarta, di bulan April ini, diadakan kunjungan ke ITB. Kunjungan yang dimaksud adalah penandatanganan MoU mengenai kerjasama ITB dan Pemprov DKI Jakarta. Penandatanganan MoU, bisa dilakukan tanpa harus mengadakan Studium Generale. Saat ini kondisinya, kita sama-sama mengetahui, bahwa Jokowi telah mendeklarasikan dirinya sebagai salah satu Calon Presiden RI. Dengan beberapa sebab yang telah dijelaskan diatas, kita bisa melihat adanya sebuah kejanggalan perihal kedatangan beliau di kampus ini. Ketika pilihan sikap kita adalah diam, maka ITB akan diberitakan oleh media bahwa “ITB menyambut hangat kehadiran Jokowi”, seperti apa yang terjadi kepada rekan kami sesama mahasiswa di tempat lain. Kampus Netral adalah Harga Mati. Kampus ini, tidak boleh dipolitisasi. http://km.itb.ac.id/site/klarifikasiaksi17april2014/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun