Mohon tunggu...
Niya Astuti
Niya Astuti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mengapa Masyarakat Kalangan Atas Merasa Berhak Mendapatkan Bantuan Sosial?

23 Desember 2024   11:28 Diperbarui: 23 Desember 2024   11:28 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Jika kalangan atas terus mencoba mendapatkan bantuan sosial, ini akan menciptakan ketidakadilan sosial yang lebih besar. Mereka yang benar-benar membutuhkan bantuan akan lebih sulit mendapatkan bantuan karena ketidakadilan ini akan meningkatkan ketegangan sosial antara kalangan atas yang seharusnya tidak membutuhkan bantuan dan kalangan bawah yang benar-benar membutuhkannya.

  • Merosotkan Etika Sosial dan Moralital

Ketika orang-orang yang memiliki sumber daya keuangan tidak merasa malu untuk menerima bantuan sosial, ini menunjukkan tingkat etika sosial dan moralitas yang menurun. Masyarakat yang tidak memiliki apa-apa seharusnya merasa bertanggung jawab untuk menurunkan beban mereka yang kurang beruntung daripada malah memanfaatkan sistem yang ada untuk keuntungan pribadi mereka sendiri. Ada kemungkinan nilai solidaritas sosial dan empati yang ada di masyarakat akan dirusak oleh tindakan ini.

  • Membentuk Sikap Egois dan Materialistis

Mentalitas miskin dapat mendorong perilaku materialistis dan egois, di mana orang mementingkan keuntungan pribadi daripada kesejahteraan orang lain. Dalam jangka panjang, ini dapat menghasilkan masyarakat yang lebih individualistis dan tidak peduli terhadap kebutuhan sesama, yang pada gilirannya akan merusak hubungan sosial dan memperburuk ketimpangan ekonomi.

Menanggulangi Mentalitas Miskin pada Kalangan Atas

  • Pendidikan Sosial dan Kesadaran Kolektif.  Pendidikan sosial harus menekankan pentingnya berempati dan bertanggung jawab terhadap masyarakat untuk mengubah mentalitas miskin yang berkembang. Langkah pertama untuk memerangi tindakan tidak etis ini adalah kesadaran bahwa bantuan sosial harus digunakan dengan benar dan diterima oleh mereka yang berhak.
  • Perbaikan Sistem Penerimaan Bantuan Sosial. Pemerintah juga harus memastikan sistem yang lebih akurat untuk mendaftar dan memverifikasi penerima bantuan sosial. Program bantuan sosial dapat diarahkan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan dengan data yang lebih jelas dan terintegrasi serta pengawasan yang lebih ketat.
  • Mendorong Tanggung Jawab Sosial dari Kalangan Atas. Kalangan atas yang memiliki kemampuan lebih seharusnya lebih aktif dalam berkontribusi pada masyarakat melalui program-program sosial, donasi, atau kontribusi lainnya yang bermanfaat bagi mereka yang kurang mampu. Mentalitas memberi dan berbagi harus lebih ditumbuhkan daripada mentalitas mendapatkan keuntungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun