Mohon tunggu...
Izzetur rahman
Izzetur rahman Mohon Tunggu... -

ketika kau jatuh kau harus bangkit dan terus bangkit, sesekali noleh ke belakang untuk pelajaran

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Erick Fromm & Karen horny

9 Juni 2015   19:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:08 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Erick Fromm, itu menyebut dirinya sebagai humanistik dialektik, dialektik yang terkenal ada yang namanya tesis, antitesi dan sintesis yang dimana erick fromm selalu mencoba melakukan sintesis terutama tokoh yang cukup berpengaruh ialah freud, Erick fromm mengambil aalienasi yang dimana manusia mengalami keterasingan pada dirinya sendiri, sesunggunhnya manusia berada pada situasi kesepian, hal tersebut sebagai konsekuwensi dari kebebasan itu sendiri karena bebas itu sendiri karena bebas itu terutama keterpisahan oleh alam, manusia dalam sejatinya (kondisi eksistensinya) manusia memiliki 2 dimensi yang pertama Dimensi kehewanan yang lain adalah dimensi kemanusiaan itu sendiri, dimensi kehewanan dimensi yang cenderung mengikut dorongan fisiologis yang di sebut insting/ lapar, haus dan lain-lain,maka manusia disebut seperti hewan.

Kemanusiaan itu di perlihatkan oleh rasio yang dimana termasuk kesadaran, manusia lebih tidak mementingkaninstingnya atau tidak melebihi binatang karena hewan tidak memiliki rasio yang dimana hal tersebut secara alami menyatu dengan hewan,  contohnya saja penciuman manusia tidak bisa lebih tajam dari anjingmanusia tidak bisa benar-benar menyatu dengan alam karena kemampuan manusia tidak sehebat insting binatang . contohnya lagi pada musim kemarau ada serangga tertentu yang keluar dengan instingnya. Dengan rasionya manusia menundukkan alamnya dengan rasionya, pertama yang di inginkan oleh manusia itu kebebasan dari alam dari  perpaduan sintesa (dimensi kehewanan dan manusia) melahirkan kebutuhan-kebutuhan manusia itu sendiri. Yang pertama kebutuhan akan manusia itu selalu mempunyai hasrat ingin memiliki dan ada hubungan dengan orang lain karena pertama-tama manusia pertama di lahirkan sudah ada pengasuh yang melayani dia sudah besar ia sudah tepisah dengan pengasuhnyayang dimana pada akhirnya kita bebas tapi kebebasan itu tidak berlangsung lama karena kita adalah manusia yang keterhubungan. Manivestasinya yang paling sehat biasanya cinta yang produktif , cinta yang saling mengerti dan saling memahami dan pada akhirnya cinta yang mempunyai seni pada awal pendekatan saja ketika sudah berjalan makna seni itu sudah hilang atau hambar menjadikan manusia cinta dan benci sekaligus yang tidak dimiliki oleh binataang, hidup yang anusiawi itu hidup dengan cinta dan terkait dengan lingkungannya yang ke 4 identivikasi atau identitas yang dimana manusia butuh pengakuan dari lingkungannya yang ke 5 kebutuhan orientasi (acuan) yang diman manusia hidup dengan acuan-acuan dalam hidupnya, untuk bertahan hidup, menggapai sesuatu dll. Yang membentuk karakter sosial

1.       Reseptif ( pasif) orang yang mempunyai karakter yang mmengikuti alur aja tidak melakukan apa-apa

2.       Eksploitatif kesenangannya hanya memanfaatkan orang lain saja(nimbrung)

3.       Penimbun

4.       Produktif

Sedangkan menurut Karen horny beliau di pengaruhi oleh freud dia tidak sepakat dengan penisenvy yang dimana hanya membahas tentang hasrat biologis dan menarik sesungguhnya perempuan itu sebelumnya cenderung kurang percaya diri akan dirinya sendiri maka dari itu dari diulu hingga sekarang yang menyatakan cinta terlebih dahulu adalah laki-laki yang kedua perempuan itu dalam hal percintaan berlebihan kebanyakan yang di lakukan itu tidak rasional makanya ia mudah galau. Kritik yang kedua adalah pada oudipus compleks yang dimiliki manusia  yang disebut “agresif” kalau pada perempuan biasanya benci, tidak suka dan lain-lain beliau mengkritik tersebut bukan kareena agresifnya tetapi bagaimana hubungan anak dengan ayah dan ibunya/pola asuh yang terbangun, hubungan ayah dengan anak sering kali insecure (tidak melibatkan rasa aman) bisa di tandai dengan ayah dan ibu yang ofer protektif karena tidak baik untuk psikologis anak tersebut yang akan melahirkan penolakan-penolakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun