Aku memuja sunyi mu
Yang berbalut keheninganÂ
Berpadu dengan ngengingan jangkrikÂ
Menyajikan damai untuk ku
Dari sudut teras berjeruji putih
Ku bebas pandangi gemilang cahaya bintang
Yang mencoba menandingi terangnya bulan
Hah sepoian anggin menghantarkan awan malam
Meredupkan sinar bulan
Sejenak ku tundukan kepala
"Ya sudahlah"
Aku mengerti meski diri begitu dekat
Tapi yang jauh terasa indah
Maka percuma tiap usaha
Tak perlu ku siakan asaÂ
Pada hati yang beda harapan
Walau besar rasa di dada
Untuk menuju hati yang satu
Namun cinta tak harus kaku
Merindukan bulan kala gerhana
Cahanya hilang entah kemana
Bagai hidup tanpa gairah
Indahnya tertelan gelap langit malam
Tiada tau kapan kembali
Bulan ku berpulang kala gerhana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H