Mohon tunggu...
Ni WayanPutri
Ni WayanPutri Mohon Tunggu... Guru - Guru Honorer

Mahasiswa S2 Ilmu Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan THK Dalam Penguatan Karakter Pembisnis Milenial

1 November 2022   01:23 Diperbarui: 1 November 2022   01:30 1057
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada era 5.0 society ini terjadi perubahan yang signifikan di berbagai aspek, salah satunya pada bidang ekonomi. Perkembangan pesat pada bidang ekonomi sangatlah jelas di rasakan dampaknya, perkembangan bisnis yang semakin beragam yang membuat sebuah revolusi besar dari masa ke masa. Bisnis yang di padukan dengan perkembangan teknologi memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam berbisnis, hal inilah yang membuat munculnya berbagai macam bisnis baru yang berkembang dengan seiring perkembangan teknologi. Pelaku bisnis pada era ini sangatlah beragam dari berbagai backorund Pendidikan, banyak anak muda generasi milenial yang ingin terjun sebagai pembisnis.

Selain ilmu pengetahuan , seoramg pembisnis juga harus di bekali karakter yang kuat agar dapat membangun sebuah bisnis yang besar. Pentingnya pedidikan karakter sebagai pondasi bagi seorang pembisnis, hal ini disebabkan merosotnya etika dalam berbisnis dengan terbukti banyak terjadinya kasus penipuan dalam investasi,korupsi pada perusahaan kebangkrutan karena kurang pengelolaan dan manajemen SDM dan masih banyak kasus lainnya sehingga menyebabkan kerugian. tak hanya itu kemerosotan mental terjadi karena kurang kesiapan  pendidikan karakter yang matang bagi seorang pembisnis. 

Pada era sekarang ini pentingnya Pendidikan karakter dalam memajukan usaha bisnis perlu lebih di giatkan lagi karena terjadinya krisis moral yang membuat kemerosotan prestasi bagi seseorang(Putera & Supartha, 2014), dan salah konsep yang mengajarkan sebuah keharmonisan yaitu pengimplementasian konsep THK, yang merupakan  sebuah kearifan local masyarakat hindu di Bali.

Sebelum mengenal lebih lanjut, mari kita mengenal apa itu THK?

THK ( Tri Hita Karana) adalah suatu konsep atau ajaran agama hindu yang selalu menitik beratkan kita harus dapat hidup berkesimbangan dan berdampingan dengan yang lain,saling bertegur sapa satu dengan yang lain, tidak ada riak-riak kebencian, penuh toleransi dan penuh rasa damai. Tri Hita Karana secara filasafat berarti tiga penyebab kesejahteraan. Kata Tri berarti tiga dan kata hita yang artinya keseimbangan atau sejahtera, dan yang terakhir adalah karana yang artinya penyebab. 

Secara umum Tri Hita Karana dapat di definisikan sebagai tiga penyebab terjadinya kebahagiaan atau keharmoniasan. Ketiga hal tersebut adalah Parahyangan, Pawongan, dan Palemahan. Jika ditelusuri lebih lanjut aspek-aspek dalam Tri Hita Karana adalah Parahyangan yaitu hubungan dengan  Sanghyang Jagatkarana (Tuhan Yang Maha Esa) dalam hal ini pada hakekatnya manusia adalah mahkluk yang memiliki hubungan spirituil dan ketawakwan kepada Tuhan yang Maha Esa dan pada konsep Pharayangan ini perlunya memiliki hubungan keselarasan dengan Tuhan, Pawongan yaitu hubungan sesama Manusia,. konsep yang kedua ini adalah membuktikan bahwa perlunya memiliki hubungan yang harmonis dengan manusia lainya. dan Palemahan yaitu hubungan harmonis dengan Alam (lingkungan ) hal ini dalam pelaku bisnis harus memperhatikan lingkungan dan dampak yang terjadi jika melakukan sebuah bisnis di kawasan tertentu agar dapat menjaga keselarasan dan tidak merugikan Alam Sekitar. 

Seperti yang di kutip pada jurnal Filsafat dan Ilmu Budaya, Unsur- unsur Tri Hita Karana itu terdapat dalam kitab suci Bhagavad Gita (III.10), berbunyi sebagai berikut: “Sahayajnah prajah sristva pura vaca prajapatih anena prasavisya dhvan esa vo'stivistah kamadhuk.” (Pada jaman dahulu, Prajapati menciptakan manusia dengan yajna dan bersabda “dengan ini engkau akan berkembang dan akan menjadi kamadhuk dari keinginanmu). (Padet & Krishna, 2018) Oleh karena itu dengan perkembangan zaman ini manusia perlunya melakukan keramonisan guna menyeimbangkan antara ketiga hubungan tersebut.

Relevansi hubungan Pembentukan karakter pembisnis

Penerapan konsep THK ini pada pembentukan karakter seorang sangatlah penting guna menjaga konsistensi sebagai seorang pembisnis, karena karakter yang bagus adalah pondasi dalam segala hal. Apabila kita memiliki pondasi yang kuat apapun yang terjadi pada diri kita sendiri tidak akan gegabah dalam mengambil keputusan dalam berbisnis atau berinvestasi.karena pada dasarnya karakter akan membawa seseorang dalam mencapai tujuannya. Penerapan THK ini dalam pembentukan karakter pada pembisnis milenial ini sekiranya relevan dengan bebagai masalah krisis moral yang di hadapi pada era milenial ini, Konsep THK atau System keharmonisan menjadi sebuah kunci dari kehidupan berbisnis harmonis, yang menyelasraskan tiga aspek yaitu tuhan, alam dan manusia.  

Pada system adat agama hindu di Bali contohnya, seorang pengusaha bisnis sebelum memulai membuka toko usaha miliknya mereka selalu menghaturkan canang dan berdoa untuk memohon rejeki dan perlindungan saat melakukan aktivitas di toko. 

Ini adalah salah satu pengimplementasian dari konsep THK yaitu konsep Pharayangan yaitu melakukan hubungan yang harmonis dengan tuhan. Selain itu seorang pembisnis juga harus memiliki jiwa harmonis dengan alam lingkungan atau Palemahan,pada penerapannya yaitu dengan menghargai lingkungan sekitar tempat dimana seorang pembisnis menjalankan usahanya. Contoh seorang pembisnis konveksi busana adat bali atau kebaya harus memikirkan bagaimana dapat menyelaraskan dengan alam seperti memikirkan sisa limbah produksi agar tidak mencemari lingkungan dan juga memiliki tangung jawab dalam berperan penting untuk menjaga ekosistem yang ada. sehingga terjadinya keselaran antara palemahan.  dan yang terkahir adalah  pengimplentasikan aspek Pawongan

Dan konsep terakhir sebagai pembentukan karakter yaitu konsep Pawongan yaitu seorang pembisnis dapat memiliki hubungan harmonis dengan sesama rekan bisnis lainnya. Memiliki sikap jiwa yang jujur dan bepegang teguh pada Tri Kayha Parisudha yaitu  tiga perbuatan yang harus disucikan. Konsep ini juga merupakan salah satu kearifan lokal sosial yang dimiliki masyarakat Bali. Berpikir yang benar (manacika), berkata yang benar (wacika) dan berbuat yang benar (kayika) hal ini bertujuan untuk saling meningkatkan integritas antara sesama pembisnis. Seperti yang kita ketahui bersama manusia adalah Mahkluk soisal atau Homo soscious  dan juga mahkluk  ekonomi yang memenuhi kehidupan dan kesejahteraannya secara rasional. Oleh sebab itu sekiranya relevansi dalam penerapan konsep THK dalam pembentukan mental seorang pembisnis memiliki relevansi yang tinggi untuk meningkatkan nilai moral,spiritual,social dan budaya bagi seorang pembisnis milenial.

Padet, I. W., & Krishna, I. B. W. (2018). Falsafah Hidup Dalam Konsep Kosmologi Tri Hita Karana. Genta Hredaya, 2, 37–43.

Putera, I., & Supartha, W. (2014). Penerapan Konsep Tri Hita Karana Dalam Hubungannya Dengan Budaya Organisasi Di Rektorat Unud. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 3(7), 249335.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun