Apa yang melatar belakangi masalah disekolah?
Melalui observasi yang dilakukan di SDN Inpres Tuutu tentang minat baca disekolah PPL II masih kurang, masih terdapat siswa kelas 1 dan kelas 2 yang belum bisa mengenal huruf, padahal kegiatan pembelajaran sudah memasuki semester kedua. Hal tersebut tentunya menjadi masalah serius dalam hal membaca khususnya karena membaca merupakan dasar dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan dan pembentukan sikap. Karena itu perlu peningkatan minat membaca melalui budaya literasi di sekolah. perlu ada perhatian khusus guna meningkatkan peringkat literasi dan manfaatnya bagi peserta didik untuk meningkatkan potensi diri. Oleh karena itu, peserta didik dapat memanfaatkan Rumah Literasi sebagai peningkatan diri. Salah satu Prakarsa Perubahan saya yang akan dilakukan guna meningkatkan gerakan literasi dengan mengikuti Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 23 Tahun 2015 sebagai pedoman dalam pencanangan Gerakan Literasi Nasional yang memiliki tujuan untuk memotivasi dan membiasakan perserta didik untuk mau membaca dan menulis sebagai sarana menumbuhkan budi pekerti.
Mengapa Memilih Projek Prakarsa ini ?
untuk menumbuhkan budaya literasi di sekolah SD Inpres Tuutu, dengan adanya Rumah Literasi ini dapat memberikan fasilitasi bagi peserta didik dalam meningkatkan bacaan dan minat baca peserta didik dapat lebih meningkat. Membantu sekolah dalam menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan berbagai macam buku bacaan dan mewadahi berbagai strategi membaca.  Sekolah dapat memanfaatkan fasilitas tersebut guna menarik minat membaca dan menulis peserta didik sebagai penguatan literasi di sekolah. Rumah Literasi  diharapkan dapat mengembangkan ketertarikan peserta didik terhadap membaca. Apabila peserta didik dibiasakan tertarik untuk membaca dan menulis maka akan menjadi kebutuhan keseharian peserta didik melakukan kegiatan tersebut. Rumah Literasi ini menjadi salah satu solusi alternatif untuk menumbuhkan literasi untuk peserta didik.
Apa saja yang menjadi tantangan, hambatan, dan kendala  dalam mencapai tujuan tersebut?
Kekurangan dan tantangan dalam minat membaca siswa, Rendahnya kemampuan siswa dalam membaca, Terbatasnya waktu yang dimiliki guru dan orang tua untuk mendampingi siswa membaca dan Jumlah buku bacaan yang terbatas dan kurang bervariasi. Kemudian ada juga Hambatan dan kendala faktor-faktor apa yang membuat adanya penyimpangan dari perencanaan Yaitu keterbatasan anggaran dan dalam membuat proyek Rumah Literasi  dan rencana kegiatan pembuatan Proyek disekolah kadang tertunda-tunda
Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini?
Sumber daya berupa buku bacaan yang menarik dan mudah dipahami, alat dan bahan dalam pembuatan Rumah literasi berupa kayu tripleks, paku, cat dan lain sebagainya. Â
Siapa saja yang terlibat dalam Projek ini?
Dalam Melaksanakan Projek ini terdapat beberapa kendala dalam melaksanakannya, yaitu dana yang akan dibutuhkan dalam pembuatan proyek rumah literasi namun semua itu tidak menyurutkan Niat. Semua Warga sekolah, baik kepala sekolah, guru, orang tua dan juga peserta didik. Semua terlibat aktif dalam menyukseskan Projek rumah Literasi ini. Agar kurangnya minat baca disekolah menjadi berkurang. Saya beserta warga sekolah menyusun Rencana Pelaksanaan membuat Rumah literasi, mengumpulkan bahan dan alat yang diperlukan dan bersama-sama menyukseskan Projek Rumah Literasi ini agar dapat digunakan bersama. Sasaran saya adalah peserta didik. Harapan saya kegiatan projek ini dapat berjalan dengan baik dan dapat berdampak positif kedepannya bagi peserta didik
Kapan dilaksanakannya Kegiatan membangun Projek tersebut ?