Di season ini, dengan semua pemaparan materi yang luar biasa, ada sebuah pertanyaan menarik dan yang jawabannya paling dibutuhkan para bujanghidin abad millenials :
“Assalamu’alaikum ustadz, saya cuma punya uang satu juta. Bisa nikah nggak itu? Wassalam”
Para peserta tepok jidat, ouch, gini amat astaga... kalau bagi saya, ini pertanyaan terbaik!
“Bisa-bisa.... Nikah kan nggak harus mahal, lima ratus pun cukup untuk biaya Naib KUA, dan tiga ratus untuk lain-lain, total ya delapan ratusan cukup”
“Yang mahal itu gengsinya”
Budaya setempat juga ngaruh ustadz. Budaya gengsi. Tapi untuk mahar, kata kuncinya ‘yang terbaik’ untuk diberikan pada calon istri. ‘Yang mudah’ untuk meringankan calon suami. Itu perlu di perhatikan.
Kesimpulan utama dari dua sesi ini seperti tujuan kita ngadain acaranya : mengilmui sebelum meminang.
Season Tiga : Hak dan kewajiban lelaki dan perempuan dalam berumah tangga kelak.
Meliputi :
- Mengapa hak dan kewajiban lelaki dan perempuan dalam berumah tangga itu berbeda menurut syariat?
- Bagaimana menghadapi pasangan hidup