Amy sedikit takut, urung ia menyentuh patung itu. Segera ia pergi ke dapur dan menemukan pintu belakang yang setengah terbuka. Harusnya pintu belakang telah tertutup rapat. Ia mulai curiga, ada sesuatu yang terjadi. Amy tak jadi minum, segera ia berlari ke kamar si kecil Robin. Saat melewati ruang tamu...
Patung itu menghilang.
Kecurigaan itu bertambah kuat. Sampai di kamar, si kecil Robin ternyata bangun sambil tertawa-tawa. Mata lecinya berbinar entah mengapa. Langsung Amy menelpon tuannya. Ia ceritakan hal aneh di rumah itu, dan bertanya tentang patung badut yang ia lihat barusan. Harry si tuan rumah menyuruh Amy membawa si kecil Robin secepatnya keluar menuju pintu depan.
Seketika ia gendong si kecil keluar rumah. Saat membuka pintu keluar, sekilas bayangan hitam melintas di belakangnya.
***
Scene 3 : Behind
Dua polisi berhasil menangkap seorang pencuri yang kabur dalam rumah baru Harry dan Reyna. Pencuri yang mengenakan pakaian hitam itu ditangkap tanpa perlawanan, malahan menyerahkan diri waktu polisi menemukannya bersembunyi di kolong kasur kamar Amy. Matanya sayu, ketakutan.
"Terima kasih telah membantu kami menangkap si pencuri ini sir, maaf mengganggu waktu anda. Lain waktu bila ada hal-hal mencurigakan, segera hubungi kami di pos polisi terdekat. Itu akan sangat membantu pekerjaan kami sir" kata si polisi, sambil menjabat tangan Harry.
Harry mengangguk, mengusap dahi si kecil Robin yang di peluk Amy. "Sayalah yang harus berterima kasih sir, sebab secara kebetulan kami bertemu kalian di jalan. Jika tidak, kami akan sangat kerepotan sebab seorang pencuri masuk ke rumah baru kami"
"Saya ingin tanya sir" sahut Amy. "Apa si pencuri ini mengenakan pakaian badut waktu kalian kejar?"
Si pencuri menahan nafas, matanya makin sayu. Si polisi tertawa. "Kau ini bicara apa lady, kau lihat kan dia hanya mengenakan kaus kumal dengan celana hitam selutut. Untung saja dia tak kabur terlalu jauh. Kalau tidak.." si polisi menunjukkan puluhan perhiasan dalam tas si pencuri. "Dia membawa puluhan juta dollar"